Populasi dan Sampel Variabel Penelitian

5 Mendeskripsikan peranan koloid di industri bangunan, makanan, dan farmasi 33,35, 36,37,39 5 Sebelum instrumen pengumpulan data digunakan untuk penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba instrumen tes pada kelas XII-IPA-6 di MAN 2 Kota Bogor, yang bertujuan untuk mencari pengalaman pengelolaan dan menguji kualitas instrumen untuk tes hasil belajar, tujuan uji coba instrumen adalah agar dari kegiatan ini dapat diketahui:

a. Validitas Tes

Validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. 7 Cara yang digunakan untuk menentukan validitas adalah dengan menggunakan indeks korelasi dengan korelasi biserial. Korelasi biserial ditentukan dengan persamaan 8 : Keterangan: r bis = Koefisien korelasi biserial antara skor soal nomor i dengan skor total = Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i = Rata-rata skor total semua responden S t = Standar deviasi skor total semua responden p i = Proporsi jawaban benar untuk butir soal nomor i q i = Proporsi jawaban salah untuk butir soal nomor i 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta 2006 h. 60 8 Ahmad Sofyan, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.2006. Jakarta : UIN Jakarta Press. h.109-110

b. Reliabilitas Tes

Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi; dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau konsisten. Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas, berkisar 0 sampai 1. 9 Realibilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut 10 : Keterangan: r ii = Koefisien reliabilitas K = Jumlah butir valid p i. q i = Varians skor butir p i = Proporsi jawaban benar untuk butir no. i q i = Proporsi jawaban salah untuk butir no. i S t 2 = Varians skor total

c. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran menunjukkan sulit atau tidaknya suatu butir soal. Indeks kesukaran rentangannya 0,0 – 1,0. Semakin besar indeks menunjukkan semakin mudah butir soal. 11 Untuk menghitung tingkat kesukaran dapat menggunakan rumus 12 : Keterangan: P = Proporsi Indeks Kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar 9 Ibid., h.105 10 Ibid., h.113 11 Ibid., h.103 12 Ibid., h. 103-104.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Pengaruh Model guided discovery learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (quasi eksperimen di SMAN 72 Jakarta Utara)

5 19 165

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Penerapan Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Sistem Koloid (PTK Di Kelas XI IPA MAN 2 Kota Tangerang)

0 3 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

1 4 20

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Quasi Eksperimen di Kelas X Akuntansi SMK Bina Warga Bandung.

0 1 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PESERTA DIDIK

0 0 8