Deskripsi Data Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

1. Deskripsi Data Nilai Kelompok Eksperimen Dari tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata skor pretes dan postes hasil belajar pada konsep sistem koloid, tingkat penguasaan konsep siswa sebelum pembelajaran sebesar 26,41, sedangkan setelah pembelajaran penguasaan konsep siswa mengalami kenaikan rata-rata menjadi 82,56. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa secara langsung terlihat dari kenaikan rata-rata tersebut. Tabel 4.2 Rekap Hasil Belajar Sistem Koloid Kelompok Eksperimen Data Pretes Postes N 39 39 Rata-rata 26,41 82,56 SD 8,58 6,87 2. Deskripsi Data Nilai Kelompok Kontrol Dari tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata skor pretes dan postes hasil belajar pada konsep sistem koloid, tingkat penguasaan konsep sistem koloid sebelum pembelajaran rata-rata sebesar 22,82, sedangkan setelah pembelajaran pengusaan konsep siswa mengalami kenaikan rata-rata menjadi 64,10. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa secara langsung terlihat dari kenaikan nilai rata-rata tersebut. Tabel 4.3 Rekap Hasil Belajar Sistem Koloid Kelompok Kontrol Data Pretes Postes N 39 39 Rata-rata 22,82 64,10 SD 8,33 8,92

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebagai uji prasyarat data sebelum melakukan uji hipotesis statistik. Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel berdistribusi normal atau tidak, dengan syarat jika Chi-Kuadrat hitung lebih kecil dari Chi-Kuadrat tabel maka sampel berdistribusi normal, dan sebaliknya jika Chi-Kuadrat hitung lebih besar dari Chi-Kuadrat tabel maka sampel tidak berdistribusi normal. a. Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen Pada pretes kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat, berdasarkan perhitungan lampiran 5, hasil data dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4. Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen N χ 2 hitung χ 2 tabel Kesimpulan 39 10,540 11,070 χ 2 hitung χ 2 tabel , sehingga sampel berdistribusi normal b. Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol Pada pretes kelompok kontrol, uji normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat, berdasarkan perhitungan lampiran 5, hasil data dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.5. Uji Normalitas Pretes Kelompok Kontrol N χ 2 hitung χ 2 tabel Kesimpulan 39 10,320 11,070 χ 2 hitung χ 2 tabel , sehingga sampel berdistribusi normal c. Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen Pada postes kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat, berdasarkan perhitungan lampiran 6, hasil data dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.6 Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen N χ 2 hitung χ 2 tabel Kesimpulan 39 8,630 11,070 χ 2 hitung χ 2 tabel , sehingga sampel berdistribusi normal d. Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen Pada postes kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat, berdasarkan perhitungan lampiran 6, hasil data dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.7 Uji Normalitas Postes Kelompok Kontrol N χ 2 hitung χ 2 tabel Kesimpulan 39 10,420 11,070 χ 2 hitung χ 2 tabel , sehingga sampel berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Pada uji homogenitas ini dilakukan uji dengan rumus fisher terhadap pretes dan postes, syarat dalam uji homogenitas ini yaitu jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka kedua kelompok homogen dan jika F hitung lebih besar dari F tabel maka kedua kelompok tidak homogen. a. Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan perhitungan lampiran 7, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal pretes F hitung F tabel Keterangan 1,03 1,72 F hitung F tabel , maka kedua kelompok homogen. b. Uji Homogenitas Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan perhitungan lampiran 8, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.9.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Pengaruh Model guided discovery learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (quasi eksperimen di SMAN 72 Jakarta Utara)

5 19 165

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Penerapan Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Sistem Koloid (PTK Di Kelas XI IPA MAN 2 Kota Tangerang)

0 3 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

1 4 20

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Quasi Eksperimen di Kelas X Akuntansi SMK Bina Warga Bandung.

0 1 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PESERTA DIDIK

0 0 8