Teknik pengumpulan data Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

b. Reliabilitas Tes

Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi; dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau konsisten. Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas, berkisar 0 sampai 1. 9 Realibilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut 10 : Keterangan: r ii = Koefisien reliabilitas K = Jumlah butir valid p i. q i = Varians skor butir p i = Proporsi jawaban benar untuk butir no. i q i = Proporsi jawaban salah untuk butir no. i S t 2 = Varians skor total

c. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran menunjukkan sulit atau tidaknya suatu butir soal. Indeks kesukaran rentangannya 0,0 – 1,0. Semakin besar indeks menunjukkan semakin mudah butir soal. 11 Untuk menghitung tingkat kesukaran dapat menggunakan rumus 12 : Keterangan: P = Proporsi Indeks Kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar 9 Ibid., h.105 10 Ibid., h.113 11 Ibid., h.103 12 Ibid., h. 103-104. N = Jumlah peserta tes Tingkat kesukaran yang baik adalah: P = 0,5 Ketentuan: P = 0-0,25 sukar P = 0,26-0,75 sedang P = 0,76- 1 mudah

d. Daya Beda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa pandai dengan kelompok siswa kurang pandai. 13 Daya beda yang baik adalah D 0,3. Daya beda dapat dicari dengan menggunakan rumus 14 : Keterangan: D = Daya Beda Ba = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas Bb = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N = Jumlah peserta tes kelompok atas dan bawah

G. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji-t, yakni tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaaan yang signifikan. 15 Sebelum data dianalisis akan terlebih dahulu dilakukan pengujian awal, yaitu: 13 Ibid., h.104 14 Ibid., h.104 15 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan , Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2008 h. 278

1. Pengujian Prasyarat Penelitian

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan yaitu dengan rumus Chi-Kuadrat. Langkah-langkah penggunaan uji normalitas dengan menggunakan Chi Kuadrat adalah: 16 1. Menentukan kelas interval 2. Menentukan panjang kelas interval 3. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi 4. Menghitung f h frekuensi yang diharapkan 5. Memasukkan harga-harga f h ke dalam tabel kolom f h , sekaligus menghitung harga-harga f o - f h 2 dan f o - f h 2 f h . Harga f o - f h 2 f h merupakan harga Chi-Kuadrat X 2 hitung 6. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung dengan Chi-Kuadrat tabel. Bila harga Chi-Kuadrat hitung lebih kecil daripada harga Chi-Kuadrat tabel maka dinyatakan berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan pada skor pretes dan skor postes. Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji F, yaitu: 17 Langkah-langkah uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher adalah: 18 1. Menentukan Varians 2. Setelah F hitung didapat selanjutnya dibandingkan dengan dk pembilang = n 2 – 1 dan dk penyebut = n 1 – 1. 3. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka sampel homogen 16 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta 2009 h. 80-82 17 Ibid., h. 174-175 18 Ibid., h. 175

2. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t

Jika sampel berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan uji parametrik untuk menguji hipotesis dengan rumus uji-t dengan taraf signifikansi α = 0,05. Data pretes kemudian di uji-t untuk melihat perbedaan kemampuan awal siswa di kelas yang dijadikan sampel. Sedangkan data postes yang diperoleh kemudian digunakan untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan rumus: 19 Keterangan : t = t hasil perhitungan = Rata-rata kelompok eksperimen = Rata-rata kelompok kontrol S 2 gab = Varians gabungan kelas kontrol dan kelas eksperimen n 1 = Jumlah siswa kelas eksperimen n 2 = Jumlah siswa kelas kontrol Ho ditolak apabila t hitung t tabel , dan Ho diterima apabila t hitung t tabel

H. Hipotesis Statistik

H : µA = µB H a : µA µB 19 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. h. 181.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Pengaruh Model guided discovery learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (quasi eksperimen di SMAN 72 Jakarta Utara)

5 19 165

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Penerapan Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Sistem Koloid (PTK Di Kelas XI IPA MAN 2 Kota Tangerang)

0 3 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

1 4 20

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Quasi Eksperimen di Kelas X Akuntansi SMK Bina Warga Bandung.

0 1 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PESERTA DIDIK

0 0 8