C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka penelitian dibatasi pada:
1. Penelitian ini dibatasi pada konsep sistem koloid
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah STAD.
3. Pengaruh yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh penerapan
model cooperative learning tipe STAD Student Teams Achievement Division
terhadap hasil belajar kimia siswa. 4.
Hasil belajar yang akan diukur dalam penelitian ini berupa
jenjang C1, C2, dan C3.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah disebutkan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat
pengaruh penerapan model cooperative learning tipe
STAD terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid?”
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat bagi peneliti
a. Menambah wawasan bagi peneliti tentang penelitian
b. Membantu peneliti menguasai model pembelajaran STAD 2.
Manfaat bagi guru Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menggunakan model
pembelajaran STAD sebagai model pembelajaran yang efektif 3.
Manfaat bagi siswa Sebagai bahan bacaan bagi siswa untuk penambahan wawasan
kependidikan. 4. Manfaat secara umum
Dapat mengetahui pengaruh penerapan model cooperative learning tipe STAD terhadap hasil belajar kimia pada konsep sistem koloid.
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Hakikat Cooperative learning
a. Pengertian Cooperative Learning
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang dapat mengembangkan interaksi antarsiswa untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. Menurut Slavin 1995 pembelajaran konstruktivis dalam
pengajaran menerapkan metode pembelajaran kooperatif secara ekstensif, atas dasar teori bahwa siswa akan menjadi lebih mudah untuk
menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan konsep-konsep tersebut secara bersama-sama.
1
Cooperative learning dapat meningkatkan cara belajar siswa menjadi lebih baik, dan juga dapat meningkatkan sikap tolong menolong
dalam berprilaku sosial.
2
Cooperative learning mendapatkan perhatian lebih ketika teknologi mulai menjauhkan interaksi antarsiswa.
3
Pembelajaran kooperatif sebenarnya adalah strategi yang dapat menyelesaikan berbagai tujuan secara bersama-sama. Dengan bergantung
pada strategi yang digunakan, guru dapat menyampaikan materi faktual, keterampilan dasar, pemahaman konseptual, atau pemecahan masalah.
Strategi pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran yang berpusat pada guru, yaitu guru melibatkan semua interaksi antarsiswa.
Semua strategi pembelajaran kooperatif lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Hal yang membedakan
pembelajaran kooperatif dari strategi lain adalah penerapan interaksi
1
Iskandar, Psikologi Pendidikan, Ciputat : Gaung Persada Press 2009 h. 126
2
Isjoni. Cooperative learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Bandung : Alfabeta 1999 h. 21
3
Myra Pollack Sadker dan David Miller Sadker. Teachers, Schools, and Society, New York: McGraw- Hill Compenies, Inc 2005 h. 492
7