14
KPP secara elektronik atau dengan menggunakan media komputer, sedangkan pengertian e-SPT menurut DJP adalah Surat Pemberitahuan beserta lampiran-
lampirannya dalam bentuk digital dan dilaporkan secara elektronik atau dengan menggunakan media komputer yang digunakan untuk membantu wajib pajak
dalam melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181PMK.032007 yang dimaksud dengan e-SPT adalah data SPT wajib pajak dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh
Wajib Pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Kamelia 2008 mendefinisikan aplikasi e-SPT ialah
aplikasi dari Direktorat Jenderal Pajak yang dapat digunakan wajib pajak untuk membuat e-SPT. Aplikasi e-SPT digunakan untuk merekam data e-SPT beserta
lampirannya dan dapat melakukan perhitungan-perhitungan secara otomatis pada saat perekaman, menghasilkan data SPT dalam bentuk digital, dan dapat
mencetak SPT induk.
2.3.2 Prosedur Penyampaian E-SPT
SPT dalam bentuk elektronik e-SPT beserta lampiran-lampirannya dilaporkan dengan menggunakan media elektronik CD, disket, flashdisk dan
lain-lain ke KPP di mana wajib pajak terdaftar. Aplikasi e-SPT merupakan aplikasi SPT yang diberikan secara cuma-cuma oleh Jenderal Pajak kepada
wajib pajak. Aplikasi e-SPT yang digunakan wajib pajak dapat merekam, memelihara, dan men-generate data elektronik SPT serta mencetak SPT beserta
lampirannya. Prosedur penyampaian e-SPT menurut Peraturan Direktur
15
Jenderal Pajak Nomor PER-6PJ2009 tanggal 20 januari 2009 adalah sebagai berikut.
1. Wajib pajak melakukan instalasi aplikasi e-SPT pada sistem komputer yang digunakan untuk keperluan administrasi perpajakannya.
2. Wajib pajak menggunakan aplikasi e-SPT untuk merekam data-data perpajakan yang akan dilaporkan, yaitu antara lain:
a. data identitas wajib pajak pemotongpemungut dan identitas wajib pajak yang dipotongdipungut seperti NPWP, nama, alamat, kode pos,
nama KPP, pejabat penandatangan, kota, format nomor bukti potongpungut, nomor awal bukti potongpungut, kode kurs mata uang
yang digunakan, b. bukti pemotonganpemungutan PPh,
c. faktur Pajak, d. data perpajakan yang terkandung dalam SPT,
e. data Surat Setoran Pajak SSP, seperti: masa pajak, tahun pajak, tanggal setor, NTPN, kode akunKJS, dan jumlah pembayaran pajak.
3. Wajib pajak yang telah memiliki sistem administrasi keuanganperpajakan sendiri dapat melakukan proses impor data dari sistem yang dimiliki wajib
pajak ke dalam aplikasi e-SPT dengan mengacu kepada format data yang sesuai dengan aplikasi e-SPT.
4. Wajib pajak mencetak bukti pemotonganpemungutan dengan menggunakan aplikasi e-SPT dan menyampaikannya kepada pihak yang
dipotongdipungut.
16
5. Wajib pajak mencetak formulir induk SPT Masa PPh danatau SPT Masa PPN danatau SPT Tahunan PPh menggunakan aplikasi e-SPT.
6. Wajib pajak menandatangani formulir induk SPT Masa PPh danatau SPT Masa PPN danatau SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi e-SPT.
7. Wajib pajak membentuk file data SPT dengan menggunakan aplikasi e- SPT dan disimpan dalam media elektronik.
8. Wajib pajak menyampaikan e-SPT ke KPP tempat wajib pajak terdaftar dengan cara:
a. secara langsung atau melalui posperusahaan jasa ekspedisikurir dengan bukti pengiriman surat, dengan membawa atau mengirimkan
formulir Induk SPT Masa PPh danatau SPT Masa PPN danatau SPT Tahunan PPh hasil cetakan e-SPT yang telah ditandatangani dan file
data SPT yang tersimpan dalam bentuk elektronik serta dokumen lain yang wajib dilampirkan; atau
b. Penyampaian SPT melalui e-filing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Bukti penerimaan penyampaian SPT:
a. penyampaian e-SPT secara langsung diberikan tanda penerimaan surat dari TPT sedangkan penyampaian e-SPT melalui pos atau jasa
ekspedisikurir bukti pengiriman surat dianggap sebagai tanda terima SPT,
b. penyampaian melalui e-filing diberikan bukti penerimaan elektronik.
17
2.4 Implementasi E-Filing 2.4.1 Pengertian E-Filing