7
hilangnya biaya yang harus dikeluarkan wajib pajak sejak penerapan sistem e- filing.
Paparan di atas yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada
variabel yang digunakan. Peneliti menggunakan implementasi e-filing, implementasi e-SPT, dan sanksi administrasi sebagai variabel independen.
Variabel ini jarang menjadi variabel di dalam penelitian sebelumnya untuk menilai kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Masa, sehingga tidak ada
kesamaan variabel menyeluruh antara penelitian ini dengan peneliti sebelumnya. Penelitian ini juga didasarkan dari banyaknya keterbatasan peneliti sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan sampel responden wajib pajak di KPP Pratama Medan Kota yang akan diukur tingkat kepatuhan wajib pajak untuk melaporkan
SPT Masa. Hasilnya dapat digunakan pihak fiskus untuk melihat apakah kebijakan fiskus baik berupa penerapan e-filing, e-SPT, dan sanksi administrasi
akan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak melaporkan SPT. Alasan yang telah dipaparkan di atas mendorong penulis untuk mengambil judul:
“Pengaruh Implementasi E-SPT, E-Filing dan Sanksi Administrasi Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN pada KPP
Pratama Medan Kota.”
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dapat ditemukan berkaitan dengan tingkat kepatuhan wajib pajak melaporkan SPT tepat waktu sebagai berikut.
8
1. Apakah terdapat pengaruh Implementasi e-SPT terhadap kepatuhan wajib pajak melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota?
2. Apakah terdapat pengaruh Implementasi e-Filing terhadap kepatuhan wajib pajak melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota?
3. Apakah terdapat pengaruh Sanksi Administrasi terhadap kepatuhan wajib pajak melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota?
4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan Implementasi e-SPT, Implementasi e-Filing, dan Sanksi Administrasi terhadap kepatuhan wajib
pajak melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Rumusan masalah yang telah diindentifikasi maka di dapat tujuan dari penelitian ini adalah:
1 untuk mengetahui seberapa besar pengaruh implementasi e-SPT terhadap kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Masa PPN,
2 untuk mengetahui seberapa besar pengaruh implementasi e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Masa PPN,
3 untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sanksi administrasi terhadap kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Masa PPN,
4 untuk mengetahui pengaruh implementasi e-filing, implementasi e- SPT, dan sanksi administrasi terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
melaporkan SPT Masa PPN.
9
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dapat diperoleh antara lain bagi KPP Pratama Medan Kota, bagi wajib pajak, bagi penulis, bagi peneliti lainnya.
a Bagi KPP Pratama Medan Kota Penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk upaya
peningkatan penerimaan pajak masa, karena wajib pajak memiliki kesadaran yang lebih baik untuk melaporkan SPT Masa PPN tepat
pada waktunya. b Bagi Wajib Pajak
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi wajib pajak untuk memahami mengenai implementasi e-filing, e-SPT, dan sanksi
administrasi sehingga pelaporan SPT tepat waktu, karena terdorong oleh media penyampaian SPT yang semakin mudah dan sanksi
administrasi yang diterapkan KPP atas keterlambatan SPT. c Bagi Peneliti
Penelitian ini tentu menambah wawasan bagi peneliti mengenai perpajakan khususnya tentang implementasi e-SPT, e-filing, dan
sanksi administrasi bagi wajib pajak. Mengetahui sampai dimana pengaruh implementasi e-SPT, e-filing, dan sanksi administrasi
terhadap kepatuhan wajib pajak dan penerimaannya di masyarakat. d Bagi peneliti lain
Penelitian ini bisa dijadikan literatur untuk penelitian selanjutnya. Sebagai masukan dan tambahan pengetahuan di bidang perpajakan,
10
khususnya pengaruh e-SPT, e-filing, dan sanksi administrasi terhadap kepatuhan wajib pajak menyampaikan SPT Masa PPN.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Kepatuhan Compliance Theory
Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI 1995;1013, patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan dan berdisiplin.
Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran dan aturan. Tuntutan akan kepatuhan terhadap penyampaian SPT Masa PPN tepat pada
waktunya dan diatur oleh Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan di Indonesia. Dalam tata cara perpajakan diatur batas waktu penyampaian SPT Masa.
Penyampaian SPT yang harus tepat waktu tentu sesuai dengan teori kepatuhan. Ada dua macam kepatuhan pajak, antara lain sebagai berikut.
1. Kepatuhan Formal, yaitu suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya secara formal sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Perpajakan. Jika wajib pajak menyampaikan SPT dan membayar pajak terutangnya tepat waktu, maka dapat dikatakan bahwa wajib
pajak tersebut telah memenuhi kepatuhan formal. 2. Kepatuhan Material, yaitu suatu keadaan dimana wajib pajak secara
substantif atau hakikat memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa Undang-Undang Perpajakan. Jika wajib pajak mengisi
SPT dengan jujur, baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam UU Perpajakan, maka wajib pajak tersebut telah memenuhi kepatuhan material
tepat bayar.
12
Kepatuhan dalam hal perpajakan berarti keadaan wajib pajak yang melaksanakan hak dan khususnya kewajibannya, secara disiplin sesuai peraturan
serta Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan yang berlaku. Kepatuhan adalah ketaatan atau berdisiplin, dalam hal ini kepatuhan pajak diartikan secara bebas
adalah ketaatan dalam menjalankan semua peraturan perpajakan. Teori kepatuhan
dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi peraturan yang berlaku, sama halnya dengan wajib pajak yang berusaha menyampaikan SPT Masa tepat waktu
sehingga penerimaan pajak semakin meningkat.
2.2 Technology Acceptance Model TAM