61
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas untuk variabel Y, diketahui bahwa nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,849. Skor tersebut lebih
besar dari 0,6 sehingga item pernyataan untuk variabel Y dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka
pengumpulan data.
4.5 Uji Asumsi Klasik
4.5.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dapat dilakukan secara kasat mata yaitu dapat dilihat pada grafik histogram dan grafik PP Plots. Suatu data akan
berdistribusi normal jika grafik histogram menyerupai bel yang menghadap ke atas. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik berikut ini:
Gambar 4.2 UJI NORMALITAS 1 : HISTOGRAM
Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015
Sementara dilihat dari grafik PP Plot, data dikatakan terdistribusi normal jika penyebaran data menggambarkan titik-titik yang menyebar
62
di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal probability plot. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa normalitas data
terpenuhi. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik normal probability plot sebagai berikut.
Gambar 4.3 UJI NORMALITAS 2 : GRAFIK
PP PLOTS
Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Pengujian normalitias dapat juga diuji secara statistik dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis:
H : Data residual berdistribusi normal;
Bila sig 0,05 dengan α = 5, Ha: Data residual tidak berdistribusi normal; bila sig
0,05 dengan α = 5,
Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov-Smirnov ditunjukkan oleh tabel 4.9 berikut :
63
Tabel 4.9 UJI NORMALITAS 3
: KOLMOGROV SMIRNOV One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 50
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation .47354729
Most Extreme Differences
Absolute .074
Positive .045
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .520
Asymp. Sig. 2-tailed .950
a. Test distribution is Normal. Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015
4.5.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada
model regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi
lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai
nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.10 berikut:
64
Tabel 4.10 HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF 1
Constant 2.104 .728
Implementasi e-SPT .191 .191
.165 .582
1.719 Implementasi e-Filing .051
.218 .038
.602 1.661
Sanksi Administrasi .305
.107 .407
.765 1.308
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN
Sumber: Data diolah dengan SPSS, 2015 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya
gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk implementasi e-SPT memiliki nilai tolerance 0,582; implementasi e-filing
memiliki nilai tolerance 0,602; dan Sanksi Administrasi memiliki nilai tolerance 0,765. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen
lebih kecil dari 10 yaitu implementasi e-SPT memiliki VIF 1,719; implementasi e-filing memiliki VIF 1,661; dan sanksi administrasi memiliki
VIF 1,308. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.
4.5.3 Uji Heterokedastisitas