Prinsip BMT Fungsi BMT

telah mencapai nilai asset tertentu, lembaga keuangan segera menyiapkan diri ke dalam badan hukum. BMT dapat didirikan oleh: 8 1. Sekurang-kurangnya 20 orang 2. Antara satu pendiri dan lainnya tidak memiliki hubungan keluarga vertical dan horizontal satu kali 3. Sekurang-kurangnya 70 anggota pendiri bertempat tinggal di sekitar daerah kerja BMT 4. Pendiri dapat bertambah dalam tahun-tahun kenudian jika oleh rapat para pendiri. Modal BMT terdiri dari: 1. Simpanan pokok SP yang ditentukan besarnya sama besar untuk semua anggota 2. Simpanan Pokok Khusus SPK, yaitu simpanan pokok yang khusus diperuntukan mendapatkan sejumlah modal awal sehingga memungkinkan BMT melakukan persiapan-persiapan pendirian dan memulai operasinya. Jumlahnya dapat berbeda antar anggota pendiri. Pada pendirian BMT, para pendiri dapat bersepakat agar dalam waktu empat bulan sejak disepakati dapat terkumpul uang sejumlah: 8 Buku Saku Lembaga Bisnis Syariah Jakarta: PKES, 2006, h.25. 1. Minimal Rp. 75juta untuk wilayah JABOTABEK 2. Minimal Rp. 50juta untuk wilayah ibukota provinsi 3. Minimal Rp. 30juta untuk wilayah ibukota kabupatenkota 4. Minimal Rp. 20juta untuk wilayah kecamatan 5. Minimal Rp. 15juta untuk daerah pesantren

E. Struktur Organisasi

Setelah BMT berdiri, perlu diperhatikan bahwa struktur organisasi BMT yang paling sederhana harus terdiri atas badan pendiri, badan pengawas, badan pengelola dan anggota BMT. Struktur organisasi BMT akan terlihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Sturktur Organisasi BMT sederhana Badan Pendiri Anggota BMT Badan Pengelola Badan Pengawas 1. Badan pendiri, yaitu orang-orang yang mendirikan BMT dan mempunyai hak prerogative yang seluas-luasnya dalam menentukan arah dan kebijakan BMT. Badan pendiri berhak mengubah anggaran dasar dan bahkan sampai membubarkan BMT. 2. Badan pengawas, yaitu badan yang berwenang dalam menetapkan kebijakan operasional BMT yang bertugas menetapkan kebijakan operasional, antara lain memilih badan pengelola, menelaah dan memeriksa pembukuan BMT dan memberikan saran kepada badan pengelola berkenaan dengan operasional BMT. 3. Badan pengelola, yaitu badan yang mengelola BMT yang dipilih dari dan oleh anggota pengawas. Sebagai pengelola BMT, badan pengelola ini biasanya memiliki struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi pengelola BMT secara umum dapat disusun, baik secara sederhana maupun secara lengkap. 4. Anggota BMT, yaitu orang –orang yang secara resmi mendaftarkan diri sebagai anggota BMT dan dinyatakan diterima oleh badan pengelola.

F. Status BMT

Status BMT ditentukan oleh jumlah asset yang dimiliki sebagai berikut: 9 1. Pada awal pendiriannya hingga mencapai asset lebih kecil dari Rp. 100juta, BMT adalah Kelompok Swadaya Masyarakat yang berhak memintamendapatkan Sertifikat Kemitraan dari PINBUK 9 Ibid h.26