c. Pendayagunaan ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat
dikembangkan dengan melakukan mixing antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia serta sumber daya modalpembiayaan.
B. Konsep Qardhul Hasan
1. Pengertian Qard
Secara etimologi, qardh berarti qath’imemotong. Harta yang dibayar kepada
muqtaridyang diajak akad qardh dinamakan qarad, sebab merupakan dari harta muqridpemilik barang.
4
Pengertian secara terminologi, antara lain dikemukakan oleh ulama hanafiyah. Menurut nya qardh adalah sesuatu yang diberikan seseorang
dari harta mitsil yang memiliki perumpamaan untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan menurut ulama Malikiyah adalah suatu penyerahan harta kepada orang
lain yang tidak disertai iwadhimbalan atau tambahan dalam pengembaliannya.
5
Bila pinjaman di berikan tanpa mensyaratkan apapun, selain mengembalikan pinjaman
tersebut setelah jangka waktu tertentu maka bentuk meminjamkan uang seperti ini disebut dengan qard.
6
4
Ah. Azharudin Lathif, Fiqih Muamalah, Jakarta, UIN Jakarta Press, 2005, h. 150.
5
Ibid. h. 150.
6
Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Jakarta, Rajagrafindo Persada, 2010, h.68.
Menurut Fatwa DSN MUI Nomer: 19DSN-MUIIV2001 Al-Qardh adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah muqtaridh yang memerlukan. Nasabah al-
Qardh wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati bersama.
Pada hakikatnya, akad tabarru’ adalah akad melakukan kebaikan yang
mengharapkan balasan dari Allah semata. Itu sebabnya akad ini tidak bertujuan untuk mencari keuntungan komersil. Konsekuensi logisnya, bila akad
tabarru’ dilakukan dengan mengambil keuntungan komersil, maka ia bukan lagi akad
tabarru’. Ia akan menjadi akad tijarah.
7
Secara umum, Qardhul Hasan diartikan sebagai infak di jalan Allah, di dalam jihad dan peperangan demi menegakkan kebenaran dan bersedekah kepada para fakir
miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Ada juga yang mengatakan: Qardh Hasan itu adalah amal shaleh muthlaqon yang mana dia adalah bentuk transaksi
pinjaman yang benar-benar bersih dari tambahanbunga.
2. Landasan Syariah
Transaksi qardh hukumnya termasuk Jaiz diperbolehkan. Oleh para ulama berdasarkan hadits riwayat Ibnu Majjah dan Ijma’ ulama. Qardh bersifat mandub
dianjurkan bagi muqridh orang yang mengutangi dan mubah bagi muqtaridh orang yang berutang.
7
Ibid. h.66