Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

Menurut Fatwa DSN MUI Nomer: 19DSN-MUIIV2001 Al-Qardh adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah muqtaridh yang memerlukan. Nasabah al- Qardh wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati bersama. Pada hakikatnya, akad tabarru’ adalah akad melakukan kebaikan yang mengharapkan balasan dari Allah semata. Itu sebabnya akad ini tidak bertujuan untuk mencari keuntungan komersil. Konsekuensi logisnya, bila akad tabarru’ dilakukan dengan mengambil keuntungan komersil, maka ia bukan lagi akad tabarru’. Ia akan menjadi akad tijarah. 7 Secara umum, Qardhul Hasan diartikan sebagai infak di jalan Allah, di dalam jihad dan peperangan demi menegakkan kebenaran dan bersedekah kepada para fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Ada juga yang mengatakan: Qardh Hasan itu adalah amal shaleh muthlaqon yang mana dia adalah bentuk transaksi pinjaman yang benar-benar bersih dari tambahanbunga.

2. Landasan Syariah

Transaksi qardh hukumnya termasuk Jaiz diperbolehkan. Oleh para ulama berdasarkan hadits riwayat Ibnu Majjah dan Ijma’ ulama. Qardh bersifat mandub dianjurkan bagi muqridh orang yang mengutangi dan mubah bagi muqtaridh orang yang berutang. 7 Ibid. h.66 - Al-Qur’an مْيركرْجأ ,هلو ,هل ,هفعضيف انسح اضْرق ل ضرْقي ىذَلا اذ ْنَم “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipatgandakan balasan pinjaman itu untuknya`, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.” QS. Al-Hadid: 11 - Al-Hadits نمام لاق َ س هي ع ه ىَ ص َيبَنلا َنأ د عسم نبا نع اًم سم ضرقي سم .ًةَرم ا تقدصك ناك َّإ نيتَرم اًضرق Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi Saw. Berkata : “Bukan seorang muslim mereka yang meminjamkan muslim lainnya dua kali kecuali yang satunya adalah senilai sedekah”. HR. Ibnu Majah no. 2421, kitab Al- Ahkam; Ibnu Hibban dan Baihaqi 8 نن يل ننيأر َ ننس هنني ع ه ى ننص ه ل ننسر لننق لاننق ننلام نننب ْنننأ نننع ضرنننقلا اننن لا مأ رنننلعب قدنننَصلا انننب تكم ننننُلا انننب ىننن ع ينننب برنننسأ ضرننقلا لاننبام لننيربُ انني نن قت رننلع ننين اننم ب لاننق ننق دننَصلا نننم لننضتأ . ننننننُا نم َّإ ضرقتننننننسي ّ ضرقتننننننسملا ضدنننننننع لَننننننسي لَاننننننَسلا َنأ 8 Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Sahih At-Targhib Wat Tarhib Al-Juzul Awwal, Riyadh: Maktabah Al- Ma’arif Lin Nasyri Wat Tauzi’, 000, hal. 5 8. Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, “Aku melihat pada waktu malam di- isra’-kan, pada pintu surga tertulis: sedekah dibalas sepuluh kali lipat dan qardh delapan belas kali. Aku bertanya, ‘wahai jibril, mengapa qardh lebih utama dari sedekah?’ Ia menjawab, ‘karena peminta-minta sesuatu dan ia punya, sedangkan yang meminjam tidak akan minjam kecuali karena keperluan’.” HR Ibnu Majah no. 2422, kitab al-Ahkam, dan Baihaqi 9 Setelah kita memberikan pinjaman kepada seseorang saudaranya, hendaklah pinjaman tersebut mengandung unsur kebaikan, begitu juga apabila pinjaman tersebut telah jatuh tempo. Ber-ihsan dalam menagih hutang Qardh, adakalanya dilakukan dengan menganggapnya lunas, semua maupun sebagiannya, atau dengan mengundurkan waktu pembayaran tersebut yang telah jatuh tempo, ataupun dengan mengurangi berbagai persyaratan pembayaran yang telah memberatkan. -Ijma ’ Dalil ijma’ adalah bahwa semua kaum muslimin telah sepakat dibolehkannya utang piutang. 10 Para ulama telah menyepakati bahwa al-qardh boleh dilakukan. Kesepakatan ulama ini didasari tabiat manusia yang tidak bisa hidup tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya. Tidak ada seorang pun yang memiliki segala barang yang ia butuhkan. Oleh karena itu, pinjam-meminjam sudah menjadi satu bagian dari kehidupan di dunia ini. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan segenap kebutuhan umatnya. 9 Ibid 10 Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqih Muamalat. Jakarta: Kencana, 2012, h.335.