Pengertian Manajemen Sarana Manajemen Fungsi Manajeman

penetapan garis tanggung jawab dan wewenang yang jelas, pengukuran pelaksanaan dan prestasi yang dicapai. 19 c. Pengimplementasian Directing Proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi d. Pengawasan Controlling Proses yang dilakukan untuk memastikan sebuah rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang di hadapi. Suatu organisasi dapat dikatakan memiliki sistem pengendalian manajemen baik apabila sistem tersebut mampu meminimalkan terjadinya deviasi dari kondisi nyata terhadap dari setiap rencana yang telah digariskan secara dini serta penyusunan langkah-langkah penanggulangan atas setiap deviasi yang terjadi. 20 Proses pengawasan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 21 a Menentukan standar sebagai ukuran pengawasan 19 Ibid, h.104. 20 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h.509. 21 Ibid h. 116 b Pengukuran dan pengamatan terhadap jalannya operasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. c Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta. d Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan. e Perbandingan hasil akhir output dengan masukan input yang digunakan 40

BAB III Gambaran Umum Tentang BMT

A. Pengertian Baitul Maal Watamwil BMT

Baitul maal watamwil BMT adalah penggabungan dari baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal adalah lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlabasocial dan berorientasi social keagamaan yang kegiatan umatnya menampung harta masyarakat dari berbagai sumber termasuk zakat, infaq dan shadaqah dan menyalurkannya untuk tujuan memajukan kemaslahatan umat dan bangsa dalam arti seluas-luasnya. 1 Adapun yang dimaksud dengan baitul tamwil adalah lembaga keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat yang bersifat profit motive, kegiatannya utamanya adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. 2 Selain berfungsi sebagai lembaga keuangan BMT juga bisa berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan BMT bertugas menghimpun dana dari masyarakat anggota BMT dan menyalurkan dana kepada kepada masyarakat 1 Makhlakul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Keuangan Mikro Keuangan Syariah. Yogyakarta: UII Pres,2002, h.66-67. 2 Muhammad Amin Aziz, Buku Saku Tata Cara Pendirian BMT. Jakarta:PKES,2000, h.1. anggota BMT. Sebagai lembaga ekonomi BMT juga berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti berdagang industri dan pertanian. 3

B. Prinsip BMT

BMT didirikan dengan berasaskan pada masyarakat yang salam, yaitu penuh keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan. Prinsip dasar BMT, adalah: 4 1. Ahsan mutu hasil kerja terbaik, thayyiban terindah, ahsanu ‘amala memuaskan semua pihak, dan sesuai dengan nilai salam: keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan. 2. Barokah, artinya berdayaguna, berhasilguna, adanya penguatan jaringan, transparan keterbukaan, dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada masyarakat. 3. Spiritual communication penguatan nilai ruhiyah 4. Demokratis, partisipatif, dan inklusif 5. Keadilan sosial dan kesetaraan jender, non-diskriminatif 6. Ramah lingkungan 3 H. A. Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002 4 Buku Saku Lembaga Bisnis Syariah Jakarta: PKES, 2006, h.24. 7. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal, serta keanekaragaman budaya. 8. Keberlanjutan, memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kemampuan diri dan lembaga masyarakat local.

C. Fungsi BMT

Bmt bersifat terbuka, independen, tidak partisan, berorientasi pada pengembangan tabungan dan pembiayaan untuk mendukung bisnis ekonomi yang produktif bagi anggota dan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar, terutama usaha mikro dan fakir miskin. Adapun fungsi BMT di masyarakat, adalah: 5 1. Meningkatkan kualitas SDM anggota, pengurus, dan pengelola menjadi lebih profesional, salaam selamat, damai, dan sejahtera, dan amanah sehingga semakin utuh dan tangguh dan berjuang dan berusaha beribadah menghadapi tangtangan global. 2. Mengorganisasi dan memobilisasi dana sehingga dana yang dimiliki oleh masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal di dalam dan di luar organisasi untuk kepentingan rakyat banyak. 5 Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2010, h. 364. 3. Mengembangkan kesempatan kerja 4. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-produk anggota. 5. Memperkuat dan meningktakan kualitas lembaga-lembaga ekonomi dan sosial masyarakat banyak. Setiap visi BMT harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah anggota, sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi Allah SWT, memakmurkan hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. 6 Misi BMT adalah membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan berstruktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran-berkemajuan, serta makmur-maju berkeadilan berlandaskan syariah dan ridha Allah SWT. 7

D. Pendirian dan Permodalan BMT

Baitul Mal wat Tamwil merupakan lembaga ekonomi atau lembaga keuangan syariah nonperbankan yang sifatnya informal. Karena BMT didirikan oleh kelompok swadaya msayarakat yang berbeda dengan lembaga keuangan perbankandan lembaga keuangan formal lainnya. BMT dapat didirikan dan dikembangkan dengan proses legalitas hukum yang bertahap. Awalnya dapat dimulai sebagai kelompok swadaya masyarakat dengan mendapatkan sertifikat operasikemitraan dari PINBUK. Jika 6 M. Nurianto Al Arif. Lembaga Keuangan Syariah suatu kajian teoritis praktis. Bandung: Pustaka Setia, 2012, h.320. 7 Ibid