G. Metode Penelitian
1. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang akan di pakai adalah kualitatif deskritif. Yaitu metode penelitian yang data-datanya dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi obyek yang dialami.
29
Metode penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu seistem pemikiran,
ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang.
30
2. Jenis Data
Jenis data yang di kumpulkan berupa data kualitatif terdiri dari data primer dan data sekunder.
a. Data primer
Data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara pihak yang bersangkutan,serta dokumentasiarsip perusahaan.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas, baik itu berupa buku-buku sumber, jurnal, surat
kabar atau sumber-sumber lain yang relevan dengan pokok masalah yang diangkat penulis pada skripsi ini.
29
Made Wirartha, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Yogyakarta: Andi Offset, 2006h.134
30
Moh. Nazir, Metode Penelitian Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003h.54
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
BMT yang akan di teliti. b.
Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara kepada pengelola BMT untuk mendapatkan informasi.
c. Teknik kepustakaan, yaitu dengan mencari data pada laporan keuangan yang
ada di BMT.
H. Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka
teori dan konseptual, metode penelitian, serta sistematika penelitian.
BAB II . LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang teori-teori dari pembiayaan, pengertian qardhul hasan, dasar hukum qardhul hasan, dan pengelolaan.
BAB III. GAMBARAN UMUM
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum BMT.
BAB 1V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang pembagian persentase dana untuk qardhul hasan dari keseluruhan dana ZIS dan membahas tentang kebijakan
BMT bagi nasabah yang ingin meminjam modal untuk pengembangan usahanya setelah meminjam dana qardhul hasan
Bab V . PENUTUP
Bab ini memberikan kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran saran yang sekiranya dapat dijadikan suatu bahan
pertimbangan dan kontribusi pemikiran.
23
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Pembiayaan
1. Pengertian pembiayaan
Menurut sifat penggunanya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut:
1
a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi.
b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal
berikut.
2
a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan
peningkatan produksi, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif dan untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu
barang. b.
Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal capital goods serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.
1
M. Syafi’I Antonio. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani, 2001, h. 160.
2
Ibid. h.160.