Landasan Syariah Konsep Qardhul Hasan

Hak kepemilikan dalam Qardh menurut Abu Hanifah dan Muhammad – berlaku melalui Qabdh penyerahan.Jika seseorang berhutang satu mud gandum dan sudah terjadi qabdh, maka ia berhak menggunakan dan mengembalikan dengan semisalnya meskipun muqridh meminta pengembalian gandum itu sendiri, karena gandum itu bukan lagi miliki muqridh. Yang menjadi tanggung jawab muqtaridh adalah gandum yang semisalnya dan bukan gandum yang telah diutangnya, meskipun Qardh itu berlangsung. Abu yusuf berkata : muqtaridh tidak memiliki harta yang menjadi objek Qardh selama Qardh itu berlangsung. Mazhab hanafi berpendapat, Qardh dibenarkan pada harta yang memiliki kesepadanan, yaitu harta yang perbedaan nilainya tidak menyolok, seperti barang- barang yang ditakar, ditimbang, biji-bijian yang memiliki ukuran serupa seperti kelapa dan telur, dan yang diukur, seperti kain bahan. Di perbolehkan juga meng- qardh roti, baik dengan timbangan atau biji. Mazhab Mali ki, Syafi’I, dan Hambali berpendapat, diperbolehkan melakukan qardh atas semua harta yang bias dijualbelikan obyek salam, baik itu ditakar, ditimbang, seperti emas, perak dan makanan atau dari harta yang bernilai, seperti barang-barang dagangan, binatang dan sebagainya, seperti harta-harta biji-bijian, karena pada riwayat Abu Rafi’ disebutkan bahwa Rasulullah SAW berutang unta berusia masih muda, padahal untuk bukanlah harta yang ditakar atau ditimbang, dan karena yang menjadi obyek salam dapat di hakmiliki dengan jual beli dan ditentukan dengan pensifatan. Maka bisa menjadi obyek qardh. Sebagaimana harta yang ditakar dan ditimbang. Dari sini, menurut jumhur ahli fiqih, diperbolehkan melakukan qardh atas semua benda yang boleh diperjualbelikan kecuali manusia, dan tidak dibenarkan melakukan qardh atas manfaatjasa, berbeda dengan pendapat Ibnu Taimiyah, seperti membantu memanen sehari dengan imbalan ia akan dibantu memenen sehari, atau menempati rumah orang lain dengan imbalan orang tersebut menempati rumahnya.

3. Rukun dan Syarat

Rukun: 1 Muqridh pemilik barang 2 Muqtaridh yang mendapat barang atau peminjam 3 Ijab qobul 4 Qardh barang yang dipinjamkan Syarat sah qardh : 1 Qardh atau barang yang dipinjamkan harus barang yang memiliki manfaat, tidak sah jika tidak ada kemungkinan pemanfaatan karena qardh adalah akad terhadap harta. 2 Akad qardh tidak dapat terlaksana kecuali dengan ijab dan qobul seperti halnya dalam jual beli. Akad 1 Penggunaan dana-dana qardh oleh muqtaridh harus jelas diketahui dan pemberiannya sesuai dengan kondisi rill bukan di buat-buat. 2 Masa pembiayaan dan system pengembaliannya harus dicantumkan dalam akad.

4. Sumber Dana

Sifat qardh tidak memberikan keuntungan finansial. Karena itu, pendanaan qardh dapat diambil menurut kategori berikut: 1 Al-qardh yang diperlukan untuk membantu usaha sangat kecil dan keperluan social, dapat bersumber dari dana zakat, infaq, dan sedekah. 2 Al-qardh yang diperlukan untuk membantu keuangan nasabah secara cepat dan berjangka pendek. Talangan dana di atas dapat diambilkan dari modal bank.

5. Aplikasi dalam Lembaga Keuangan

Akad qard biasanya diterapkan sebagai berikut: 11 1 Sebagai produk perlengkapan kepada nasabah yang telah terbukti loyalitas dan bonafiditasnya,yang membutuhkan dana talangan segera untuk masa yang rlatif pendek.Nasabah tersebut akan mengembalikan secepatnya sejumlah uang yang dipinjamnya itu. 2 Sebagai fasilitas nasabah yang memerlukan dana cepat,sedangkan ia tidak bisa menarik dananya karena,misalnya tersimpan dalam bentuk deposito. 11 Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqih Muamalat, h. 336. 3 Sebagai produk untuk menyumbang usaha yang sangat kecil atau memebayar sektor sosial. Guna pemenuhan skema khusus ini telah dikenal suatu produk khusus yaitu al-qardh al-hasan.

6. Manfaat Qard

Manfaat qardh dalam praktiknya perbankan syariah banyak sekali diantaranya sebagai berikut: 12 1 Memungkinkan nasabah yang sedang dalam kesulitan mendesak untuk mendapat talangan jangka pendek. 2 Al-qardh al-hasan juga merupakan salah satu ciri syariah dan bank konvensional yang didalamnya terkandung pembeda antara bank misi sosial, disamping misi komersial. 3 Adanya misi kemasyarakatan ini akan meningkatkan citra baik dan meningkatkan loyalitas masyarakat kepada bank syariah. 4 Risiko al-qardh terhitung tinggi karena ia di anggap pembiayaan yang tidak ditutup dengan jaminan.

7. Ketentuan Qardh

13 1 Al qardh adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan 2 Nasabah al qardh wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati 12 Ibid, h. 337 13 Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam. Jakarta: Kencana, 2010, h.61. 3 Biaya administrasi dibebankan kepada nasabah 4 LKS dapat meminta jaminan kepada nasabah bilamana dipandang perlu 5 Nasabah al qardh dapat memberikan tambahan dengan sukarela kepada LKS selama tidak diperjanjikan dalam akad 6 Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada saat yang telah disepakati dan LKS telah memastikan ketidakmampuan, LKS dapat: -memperpanjang jangka waktu pengembalian -menghapus write off sebagian atau seluruh kewajibannya.

C. Konsep ManajemenPengelolaan

1. Pengertian Manajemen

Pengertian Manajemen menurut Haiman adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang di tetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain. 14 Kesimpulan dari pengertian tersebut yaitu pertama, adanya tujuan yang ingin di capai, kedua, tujuanyang di capai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang lain dan ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu harus di bimbing dan di awasi. 14 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005, h. 3.