Komunikasi yang terjalin diluar pengajian

yang mereka percayai. Seorang santri bernama Sarmi salah satunya, ketika ditanya apa yang akan dilakukan bila ia mempunyai masalah di pesantren jawabannya adalah berkonsultasi dengan ustad atau rekan sesama santri. Ustad ubed adalah salah satu ustad yang membantu kiayi dalam mengajarkan kitab-kitab nahwu shorof. Beliau adalah sosok yang santun dan lemah lembut, gurauan dan candaannya sering mencairkan suasana pengajian yang membosankan. Sebagai seorang ustad , beliau dikenal sangat dekat dengan para santri, hal itulah yang membuat Sarmi mendatangi ustad ubed juweni di kamarnya untuk mengadukan berbagai masalah yang dianggapnya tidak mampu ia selesaikan sendiri. Ustad ubeh menerima sarmi dan mendengarkan keluhan sarmi dengan seksama kemudian memberikan beberapa solusi dan dorongan motivasi agar sarmi mampu menghadapi kesulitannya. Ustad juga memberikan nasihat dan rasa simpati agar sarmi mampu mengahadapi semua masalah karena masalah itu adalah sebagai sebuah ujian yang harus dihadapi setiap manusia. Ustad mencoba memberikan keadaan dan tempat yang nyaman agar santri bisa mengutarakan masalahnya tanpa merasa risih dan malu, batasan sebagai santri dengan ustad untuk saat itu sedikit dihilangkan, suasana yang diciptakan lebih seperti seorang teman atau sanudara yang memberikan bantuan bagi santri. Komunikasi ini berjalan dua arah dan interaktif . Kehidupan santri yang mempunyai latar belakang budaya dan sosial yang berbeda dengan lingkungan asal para santri sering menjadi permasalahan yang menghambat keberlangsungan santri di pesantren. Proses adaptasi yang tidak berjalan dengan baik membuat santri akan menghasilkan beberapa masalah sehinga santri memutuskan untuk berkonsultasi dengan kiayai, atau bahkan kiayi sendiri yang berinisiatif mendatangi atau memanggil santri yang bersangkutan untuk diajak berdialog untuk memecahkan permasalahan yang ada. komunikasi ini dilakukan dirumah kiayi dan waktunya diluar pengajian Situasi dalam komunikasi ini lebih santai, santri mendatangi kiayi di kediaman kiayai, atau di sebuah gubuk yang berada didepan rumah kiayi, gubuk ini biasa dipakai oleh kiayi untuk bersantai dan berbicang-bincang dengan tamu atau santri, suasananya sejuk karena dibuat dari bahan alami seperti bambu, nyaris tidak ada bahan bangunan buatan toko seperti batu-bata atau semen. Santri yang mempunyai masalah yang cukup besar dan dianggap akan berdampak pada keberadaannya di pesantren, seperti masalah ekonomi, ketidak mampuan orangtua santri yang membuat santri tidak terpenuhi kebutuhan sehari- harinya dan memutuskan untuk pulang, maka kiayi akan melakukan pendekatan komunikasi secara pribadi terhadap santri dengan memanggil santri yang bersangkutan guna memberikan jalan keluar yang baik agar santri bisa tetap tinggal dipesantren. Masalah lain biasanya terkait dengan pelanggaran peraturan kedisipilnan oleh santri yang dianggap cukup berat,contoh melakukan perkelahian dengan sesama santri atau pihak lain maka kiayi akan melakukan komunikasi secara pribadi dalam bentuk nasihat dan hukuman. komunikasi yang berjalan bersifat informal, karena dilakukan di lingkungan pesantren dan diluar kegiatan formil seperti pengajian.

2. pembinaan keterampilan

Kegiatan ini berkaitan dengan program pesantren untuk memberikan keterampilan tambahan atau seperti ekstra kurikuler bagi santri sebagai bekal hidup di masyarakat, diantaranya seni pidato, seni baca al-qur’an dan seni musik islami yaitu qosidah rebana. Bagi santri yang ingin memperdalam kemampuan dibidang-bidang tertentu bisa menggunakan waktu luang diluar jadwal pengajian. Karena pembinaan pada jadwal yang sudah ditentukan dibatasi oleh waktu dan pembahasan yang sudah ditentukan. Untuk berdiskusi tentang teknik untuk lebih mendalami bidang yang di minati, maka santri dipersilahkan untuk melakukan konsultasi diluar kegiatan tersebut, Salah satu dari kegiatan tersebut adalah pembinaan seni qiroatul quran atau seni lagu Al-qur’an. Metode dalam pembinaan ini bersifat instruksional dimana ustad terlebih dahulu membacakan contoh salah satu jenis lagu kemudian santri menirukan contoh tersebut, setelah itu ustad memberikan pengarahan tentang tehnik dan tatacara yang benar untuk mendalami seni baca al-qur’an tersebut. Pemaparan secara pribadi ini lebih meluas, sesuai kebutuhan yang diminati santri. Suasana yang dibangun jauh lebih lebih santai karena kadang dibumbui dengan humor ringan. 3 Konsultasi Khusus Pada beberapa kesempatan santri melakukan pertemuan dengan kiayi secara khusus. Maksud dari pertemuan ini disebut khusus karena ada beberapa kebutuhan tersendiri dari santri akan nasehat, petuah dan doa. Selain itu konsultasi secara khusus ini dilakukan oleh santri dalam rangka meminta saran beruapa doa dan amalan yang bisa membantu memperlancar pemahaman agama dan kemampuan ilmu batin khususnya untuk beladiri untuk keperluan amar ma’ruf nahi mungkar sebagai bekal bagi santri hidup di masyarakat. 4 Melayani kiyai Konsultasi juga bisa dilakukan pada momen lain seperti, ketika seorang santri diminta memijat oleh kiayi. Situasi seperti ini dapat menghasilkan suasana yang lebih santai antara seorang santri dengan kiayi. Tanpa disadari terjadi komunikasi dua arah, dimulai dengan menanyakan kabar santri hingga pada hal- hal yang berkaitan dengan proses belajar santri, sehingga kiayi bisa memahami masalah dan hambatan santri. Komunikasi yang terjalin saat konsultasi pribadi ini kiayi memberikan nasehat berupa tata cara dan kiat belajar yang baik dan efektif. Bagaimana cara untuk mempertajam daya pikir santri dalam memahami pelajaran pesantren. kelancaran otak dalam belajar, beberapa amalan atau zikir untuk mempermudah memudahkan rizki. Atau bahkan doa-doa lain yang bermanfaat dalam kehidupan santri di masa depan.

2. Bentuk-Bentuk Pesan

Pesan komunikasi dari seorang komunikator kepada komunikan atau sebaliknya memiliki beberapa bentuk diantaranya bentuk verbal dan non verbal, bentuk umum dan khusus.

Dokumen yang terkait

Pola komunikasi Kyai dan Santri di Pondok Pesantren al-Asmaniyah Kampung Dukuhpinang, Tangerang, Banten

3 113 82

Pola Komunikasi Antara Pengasuh Dan Santri Dalam Menjalankan Kedisiplinan Shalat Dhuha Di Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Modern Alfa Sanah Cisauk – Tangerang

2 45 85

KONTRIBUSI PENGASUH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL IHSAN Kontribusi Pengasuh Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an Santri Di Pondok Pesantren Al Ihsan Tanjungsari Ngesrep Ngemplak Boyolali

0 2 15

KONTRIBUSI PENGASUH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL IHSAN Kontribusi Pengasuh Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an Santri Di Pondok Pesantren Al Ihsan Tanjungsari Ngesrep Ngemplak Boyolali

0 3 17

DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ANWAR PACULGOWANG DIWEK JOMBANG.

9 97 162

Pola Komunikasi di Pesantren : Studi tentang Model Komunikasi antara Kiai, Ustadz, dan Santri di Pondok Pesantren TMI Al-Amien Prenduan

0 0 34

24 CAMPUR KODE DALAM KOMUNIKASI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH SUKOHARJO

1 1 15

KONTRIBUSI PENGASUH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL IHSAN TANJUNGSARI NGESREP NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN 2014

0 0 65

MODEL KOMUNIKASI PENGASUH PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DITINJAU DARI PERSPEKTIF DAKWAH ( Studi di Pondok Pesantren Al Munir Sukoharjo Pringsewu) - Raden Intan Repository

1 5 122

Komunikasi Antarpribadi dalam Pembinaan Santri di Pondok Pesantren Yasrib Soppeng - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 112