Jaringan Komunikasi Komunikasi AntarPribadi Pengurus dan Santri di Pondok Pesantren Al- Idrus

pengasuh sebagai sarana komunikasi antara santri dengan pihak pengasuh. Penyampaian pesan dan bentuk pesan yang disampaikan bersifat formal menggunakan bahasa yang sopan dan baik. Pesan yang disampaikan berupa keluhan santri seputar sarana asrama, kebersihan lingkungan dan pertanggung jawaban ketua kamar santri. 3 jaringan ini digunakan pada saat komunikasi tersebut berjalan dalam lingkup waktu pengajian. Para ustad dan kiayi tidak hanya memberikan pelajaran berupa ilmu agama saja pada waktu pengajian berlangsung, namun momen pengajian ini juga digunakan sebagai media komunikasi untuk berdialog dengan santri baik secara kolektif atau individual terhadap masalah yang dapat mengganggu proses pembinan santri. Kedua adalah jaringan informal, jaringan informal adalah Jaringan merupakan saluran komunikasi informal yang terbentuk melalui kontak atau interaksi yang terjadi antara anggota organisasi setiap farinya. 4 Jaringan informasi ini terbentuk dengan senirinya diluar pengajian, diantaranya komunikasi antarpribadi yang dilakukan santri dengan ustad untuk meminta saran atau bahkan bantuan secara lamgsung, seperti masalah dengan teman, masalah kiat-kiat belajar yang baik atau bahkan masalah ekonomi. Komunikasi yang dilakukan santri dengan kiayi secara informal dilakukan diluar pengajian, seperti waktu setelah pengajian pagi selesai santri kembali mendatangi kiayi di kediaman kiayi untuk meminta solusi bahkan dukungan yang bersifat lebih mendesak, seperti konsultasi masalah dengan teman yang lebih pelik, masalah ekonomi yang sangat 3 Wawancara pribadi ustad ubed juweni. 4 Morissan, Teori Komunikasi Organisasi…………, Hal.50 berat hingga mengakibatkan santri tidak bisa melanjutkan keberadaannya di pesantren. Menurut kiayi komunikasi yang bersifat pribadi ini jauh lebih barokah atau manfaat yang ditimbulkan lebih baik daripada komunikasi yang bersifat biasa, karena kedekatan dan kehangatan antara pihak yang berkomunikasi lebih terasa, hingga solusi yang diharapkan lebih mudah disampaikan. 5 berbeda dengan jaringan formal, komunikasi yang dibangun lewat jaringan informal digunakan diluar waktu pengajian. Sifatnya lebih santai karena suasana psikologis santri sedang dalam masa tenang, tidak sedang memikirkan pelajaran agama, hokum-hukum dan lainnya. Hal ini dilakukan agar santri tidak jenuh dengan suasana pesantren yang melulu belajar dan belajar.

B. Penghambat dan pendukung

dalam proses pembinaan santri tentu pengasuh mengalami berbagai hal kesulitan dan tantangan. Disamping itu ada pula beberapa hal yang mempermudah pengurus untuk memberikan pelajaran bagi para santrinya di pondol pesantren ini. Setelah melakukan pengamatan, terlihat ada Beberapa penghambat komunikasi antarpribadi di pondok pesantren Al-Idrus diantaranya: 1. Kurangnya minat santri untuk berdialog dengan pihak pengasuh pesantren 2. masih ada rasa canggung pada santri apabila berhadapan dengan pihak pengasuh pesantren 3. Sarana dan prasarana bagi santri untuk berdialog dengan pihak pengasuh belum begitu di sediakan dengan baik. 5 Wawancara pribadi KH. Tata Fathurachman.tgl 17 Desember 2009. 4. Kurangnya rasa kepercayaan santri terhadap pengurus 5. belum terciptanya hubungan yang harmonis antara seluruh elemen pengasuh pesantren dengan santri. Selain factor penghambat, ada pula beberapa factor yang mendukung terciptanya komunikasi antarpribadi pengasuh dengan santri, yaitu : 1. Instruksi kiayi terhadap santri agar berkonsultasi dengan pihak pengasuh, apabila menghadapi kesulitan dalam hal apapun. 2. Kredibilitas para ustad dan kiayi masih terjaga. 3. Adanya usaha dari pihak pengasuh untuk membuka diri terhadap keluhan santri. 4. rasa empati pengasuh terhadap santri. 5. lingkungan pesantren yang dibangun dengan asas persaudaraan dan kekeluargaan. 6. psikologis santri yang masih labil membutuhkan bimbingan dari pengasuh. Dua faktor tersebut mewarnai proses pembelajaran khususnya dalam upaya pendekatan terhadap santri demi tercipptanya suasana yang kondusif dan tercapainya tujuan bersama, yaitu mencetak santri yang beramal soleh dan berakhlak mulia, berguna bagi agama dan bangsanya.

Dokumen yang terkait

Pola komunikasi Kyai dan Santri di Pondok Pesantren al-Asmaniyah Kampung Dukuhpinang, Tangerang, Banten

3 113 82

Pola Komunikasi Antara Pengasuh Dan Santri Dalam Menjalankan Kedisiplinan Shalat Dhuha Di Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Modern Alfa Sanah Cisauk – Tangerang

2 45 85

KONTRIBUSI PENGASUH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL IHSAN Kontribusi Pengasuh Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an Santri Di Pondok Pesantren Al Ihsan Tanjungsari Ngesrep Ngemplak Boyolali

0 2 15

KONTRIBUSI PENGASUH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL IHSAN Kontribusi Pengasuh Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an Santri Di Pondok Pesantren Al Ihsan Tanjungsari Ngesrep Ngemplak Boyolali

0 3 17

DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ANWAR PACULGOWANG DIWEK JOMBANG.

9 97 162

Pola Komunikasi di Pesantren : Studi tentang Model Komunikasi antara Kiai, Ustadz, dan Santri di Pondok Pesantren TMI Al-Amien Prenduan

0 0 34

24 CAMPUR KODE DALAM KOMUNIKASI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH SUKOHARJO

1 1 15

KONTRIBUSI PENGASUH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL IHSAN TANJUNGSARI NGESREP NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN 2014

0 0 65

MODEL KOMUNIKASI PENGASUH PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DITINJAU DARI PERSPEKTIF DAKWAH ( Studi di Pondok Pesantren Al Munir Sukoharjo Pringsewu) - Raden Intan Repository

1 5 122

Komunikasi Antarpribadi dalam Pembinaan Santri di Pondok Pesantren Yasrib Soppeng - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 112