bahasa tubuh atau suara seperti bentakan, sebagai contoh, pada satu malam pengajian ada seorang santri yang diajak berdialog oleh ustad tantang alasan
perbuatan santri yang melanggar peraturan, namun si santri yang bersangkutan belum juga memberikan respon yang diharapkan, maka ustad meninggikan sedikit
nada bicaranya, namun masih juga belum ada respon berupa jawaban. Kemudian ustad membentak si santri agar lebih memperjelas keinginan ustad mendapatkan
respon dari santri, akhirnya santri memberikan jawaban. Pesan yang disampaikan dalam bentuk verbal dan nonverbal tersebut
bersifat ajakan, nasihat atau bahkan teguran. Tergantung dari tindakan santri yang memerlukan tanggapan. Pesan dibingkis sedemikian rupa agar dapat diterima dan
dilaksanakan oleh santri.
3. Jaringan Komunikasi
Komunikasi terbangun antara santri dengan ustad dan santri dengan kiayi untuk mengatasi berbagai persoalan kehidupan di pondok pesantren. Komunikasi
antarpribadi yang terkait masalah ysng dapat mengakibatkan penurunan semangat santri, keberadaan, kenyamanan dan kualitas belajar santri, di tanggapi sesuai
dengan jalurnya. Ada dua jaringan komunikasi yang dibangun, yaitu jaringan formal dan nonformal.
Jaringan Formal adalah jaringan yang dibentuk oleh aturan-aturan organisasi.
2
Santri melakukan komunikasi melalui jaringan formal dalam pengajian, karena komunikasi dalam pengajian telah diatur dan disediakan oleh
2
Morissan, Teori Komunikasi Organisasi…………, Hal.50
pengasuh sebagai sarana komunikasi antara santri dengan pihak pengasuh. Penyampaian pesan dan bentuk pesan yang disampaikan bersifat formal
menggunakan bahasa yang sopan dan baik. Pesan yang disampaikan berupa keluhan santri seputar sarana asrama, kebersihan lingkungan dan pertanggung
jawaban ketua kamar santri.
3
jaringan ini digunakan pada saat komunikasi tersebut berjalan dalam lingkup waktu pengajian. Para ustad dan kiayi tidak hanya memberikan pelajaran
berupa ilmu agama saja pada waktu pengajian berlangsung, namun momen pengajian ini juga digunakan sebagai media komunikasi untuk berdialog dengan
santri baik secara kolektif atau individual terhadap masalah yang dapat mengganggu proses pembinan santri.
Kedua adalah jaringan informal, jaringan informal adalah Jaringan merupakan saluran komunikasi informal yang terbentuk melalui kontak atau
interaksi yang terjadi antara anggota organisasi setiap farinya.
4
Jaringan informasi ini terbentuk dengan senirinya diluar pengajian, diantaranya komunikasi
antarpribadi yang dilakukan santri dengan ustad untuk meminta saran atau bahkan bantuan secara lamgsung, seperti masalah dengan teman, masalah kiat-kiat
belajar yang baik atau bahkan masalah ekonomi. Komunikasi yang dilakukan santri dengan kiayi secara informal dilakukan diluar pengajian, seperti waktu
setelah pengajian pagi selesai santri kembali mendatangi kiayi di kediaman kiayi untuk meminta solusi bahkan dukungan yang bersifat lebih mendesak, seperti
konsultasi masalah dengan teman yang lebih pelik, masalah ekonomi yang sangat
3
Wawancara pribadi ustad ubed juweni.
4
Morissan, Teori Komunikasi Organisasi…………, Hal.50