model ini adalah peran seorang kiayi tidak mutlak lagi, akan tetapi telah ada pembagian tugas diantara pengasuh atau pembinanya.
Dari segi pengajarannya disamping menggunakan cara-cara tradisional system sorogan, bandongan atau wetonan juga memakai sistem modern sistem pembagian
kelas dengan menggunakan tingkatan-tingkatan kemampuan santri. Pesantren ini juga mengadakan kegitan pendidikan formal untuk memberikan keseimbangan antara
tuntunan duniawi dan ukhrowi.
c. Pondok Pesantren Modern.
Pesantren modern adalah pesantren yang menggunakan sistem modern baru dari segi dan pengajaran materinya.
36
Cirri-ciri pesantren ini adalah: 1
Memakai cara diskusi dan Tanya jawab dalam setiap penyampaian materinya.
37
2 Adanya pendidikan kemasyarakatan, segenap pelajar berlatih
memperhatikan dan mengerjakan hal-hal yang nantinya akan dialamioleh mereka dalam masyarakat ketika mereka berbaur dengan masyarakat,
mengenai hal-hal yang nanti akan dijumpai Masyarakatmengenai pelajaran mereka.
38
3 Adanya organisasi pelajar yang mengatur aktivitas mereka, segala sesuatu
mengenai kehidupan mereka diatur dan diselenggarakansendiri oleh
36
Ensiklopedi Islam, Jakarta: Depag, 19921993, h. 928
37
J. L. Mursell, Succesful Teaching, disusun oleh Nasution M.A, “Mengajar Dengan Khusus” Bandung: I Jemmars, tth, h. 28
38
J. L. Mursell, Succesful Teaching,……, H. 229
mereka dengan cara demokrasi, gotong royong dan dalam suasana ukhuwah yang dalam, tapi itu juga tidak terlepas dari bimbingan dan
pengawasan pengasuh-pengasuh atau Pembina-pembinanya.
39
4 Adanya organisasi pelajar yang bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang berhubungan dengan kehidupan dan kegiatan sehari-hari, tata tertib, disiplin. Masing-masing dapat mengutarakan pendapat dan melakukan
kegiatan kesiswaan yang terikat dengan system pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan.
Adapun peran dan fungsi pondok pesantren sendiri berkembang dari masa ke masa. Pada taraf yang paling awal, pondok pesantren ternyata tidak hanya berfungsi
sebagai lembaga pendidikan namun juga menjadi pusat penyiaran agama Islam. Sebagai lembaga pendidikan pondok pesantren menyelenggarakan pendidikan
keagamaan, pada perkembangan selanjutnya pendidikan pondok pesantren membuka lembaga pendidikan formal, baik yang berafiliasi dengan pendidikan agama maupun
dengan pendidikan umum, atau sekuler.
40
39
J. L. Mursell, Succesful Teaching……, H. 932
40
Anas Madhuri, Pesantren dan Pengembangan Ekonomi Ummat Surabaya: Departemen Agama, 2002, cet Ke-1. h. 18