41 mengatasi permasalahan yang timbul pada sistem yang lama Jogiyanto, 2005:
35.
2.5.1 Prototyping
Beberapa analis berpendapat bahwa beberapa prototyping harus dipertimbangkan sebagai alternatif untuk siklus hidup pengembangan
sistem SDLC. Hal itu merupakan suatu pendekatan logis sistematis untuk mengikuti pengembangan sistem informasi.
Keluhan mengenai penggunaan SDLC terpusat pada dua masalah utama yang saling terkait. Dalam hal ini yang menjadi perhatian pertama
adalah mengenai perpanjangan waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan siklus hidup pengembangan. Sepanjang investasi dari
analis mengalami peningkatan, maka biaya dari sistem yang telah dihasilkan pun juga meningkat secara proporsional.
Perhatian kedua tentang menggunakan SDLC adalah bahwa kebutuhan pengguna dapat berubah dari waktu ke waktu. Diantara
interval waktu yang panjang itu maka kebutuhan pengguna dapat dianalisis dan sistem yang telah rampung dihasilkan, dan kebutuhan
pengguna pun berkembang. Sehingga, karena perpanjangan siklus pengembangan tersebut maka sistem yang dihasilkan boleh jadi
mendapat kecaman karena tidak mencukupi dalam mengatasi kebutuhan pengguna informasi saat ini.
Hal ini jelas bahwa permasalahan tersebut saling terkait karena kedua hal itu merupakan poros waktu yang dibutuhkan untuk
42 menyelesaikan SDLC dan permasalahan yang berhubungan dengan
kebutuhan pengguna selama fase pengembangan selanjutnya. Jika sistem yang dikembangkan tersebut dipisahkan dari pengguna setelah
kebutuhan analisis awal telah terselesaikan. Maka hal itu tidak akan memenuhi harapan mereka.
Kesimpulan dari menjaga persoalan dengan kebutuhan informasi pengguna adalah saran bahwa para pengguna tidak diperbolehkan benar-
benar mengetahui apa yang mereka lakukan atau tidak ingin sampai mereka melihat sesuatu yang nyata. Dan dalam SDLC tradisional, sering
terlambat untuk mengubah sistem yang tidak diinginkan seperti itu sewaktu disampaikan.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa analis mengusulkan bahwa prototyping digunakan sebagai alternatif dengan siklus hidup
pengembangan sistem. Ketika prototyping digunakan dengan cara ini, analis secara efektif memperpendek waktu antara pemastian pemberian
kebutuhan informasi dan sistem yang bisa diterapkan. Selain itu, dengan menggunakan prototyping dan bukan siklus hidup pengembangan sistem
tradisional dapat
mengatasi beberapa
masalah secara
akurat kemungkinan mengidentifikasi perundingan lebih dini pun dapat
dilakukan. Kelemahan dalam menggantikan siklus hidup pengembangan
sistem dengan prototyping adalah termasuk secara prematur membentuk suatu sistem sebelum masalah atau kesempatan yang sedang dihadapi
43 dapat dipahami sepenuhnya. Juga, dengan menggunakan prototyping
sebagai alternatif dapat memberi hasil dalam penggunaan sistem yang diterima oleh kelompok-kelompok tertentu dari para pengguna namun
hanya yang tidak memadai untuk kebutuhan sistem secara keseluruhan. Pendekatan yang kami anjurkan di sini adalah dengan menggunakan
prototyping sebagai bagian dari siklus pengembangan sistem kehidupan tradisional. Dalam pandangan ini, prototyping dianggap sebagai metode,
tambahan khusus untuk memastikan kebutuhan informasi pengguna Kendall dan Kendall, 2008: 174-175.
2.5.1.1 Kekurangan Prototyping
Seperti halnya teknik pengumpulan informasi, ada beberapa kelemahan dalam prototyping. Yang pertama adalah bahwa bisa
sangat sulit untuk mengelola prototyping sebagai proyek dalam upaya sistem yang lebih besar. Kekurangan kedua adalah bahwa
pengguna dan analis dapat mengadopsi prototipe sebagai sistem selesai ketika pada saat itu sebenarnya tidak memadai dan tidak
pernah dimaksudkan untuk melayani sebagai sistem selesai. Analis perlu bekerja untuk memastikan bahwa komunikasi
dengan pengguna adalah jelas berkenaan dengan jadwal untuk berinteraksi dengan dan meningkatkan prototipe.
Para analis
perlu mempertimbangkan
kekurangan- kekurangan tersebut terhadap kelebihan-kelebihan yang telah
44 diketahuinya mengenai prototyping ketika memutuskan apakah
akan menggunakan prototipe, kapan menggunakan prototipe, dan berapa banyaknya sistem untuk prototipe Kendall dan Kendall,
2008: 177.
2.5.1.2 Kelebihan Prototyping
Prototyping tidak diperlukan atau tidaklah tepat untuk setiap proyek sistem, seperti yang telah kita lihat. Namun
bagaimanapun juga, kelebihan-kelebihan tersebut seharusnya dapat memberi bahan pertimbangan untuk kita ketika
memutuskan apakah akan menggunakan prototipe. Tiga kelebihan utama prototyping sangat potensial untuk mengubah
sistem di
awal perkembangannya,
kesempatan untuk
menghentikan pembangunan pada sistem yang tidak bekerja, dan kemungkinan mengembangkan sistem yang lebih erat dengan
kebutuhan dan harapan pengguna. Prototyping yang sukses tergantung pada masukan dini dan
sering dari pengguna, yang mana analis dapat menggunakannya untuk memodifikasi sistem dan membuatnya lebih responsif
terhadap kebutuhan aktual. Seperti halnya sistem usaha lainnya, perubahan awal lebih murah daripada perubahan yang dibuat
lebih akhir dalam pengembangan proyek Kendall dan Kendall, 2008: 178.
45
2.6 Data Flow Diagram