Sejarah berdirinya Partai Keadilan Sejahtera

inilah yang menjadi pintu masuk bagi alumni Timur Tengah sebagai narasumber atau penterjemah gagasan-gagasan Islam Timur Tengah di Indonesia, mereka terlibat dalam kegiatan dakwah kampus. Kenyataan bahwa Timur Tengah merupakan wilayah yang memiliki keterikatan erat dengan Indonesia adalah sesuatu yang tidak bisa dibantah dan ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor agama dan politik, di mana sejak lama Timur Tengah telah memberikan kontribusi pemikiran dan gerakan dalam dinamika keagamaan dan politik di Indonesia. Pada era sebelum kemerdekaan, bermunculan setelah itu pendirinya berinteraksi dengan pemikiran dan gerakan Islam di Arab Saudi maupun Mesir contohnya, Muhammadiyah. PKS yang terinspirasi oleh gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir, gerakan tarbiyah yang merupakan tulang punggung dan pendukung utama partai ini mencoba untuk memformulakan ajaran-ajaran Islam dengan kehidupan sehari-sehari. 36 Namun bayang-bayang Ikhwanul Muslimin dalam diri partai ini membuat banyak pengamat Islam dan politik menganggap PKS tidak ada bedanya dengan kelompok-kelompok fundamentalis saat ini, karena mengingat Ikhwanul Muslimin dalam persepsi mereka adalah organisasi fundamentalis terlarang di Mesir yang dianggap ancaman bagi kelangsungan pemerintah yang berkuasa apabila dilihat dari sisi politik. 36 Yon Machmudi. Partai Keadilan Sejahtera; Wajah Baru Islam Politik Indonesia, Bandung: Harakatun€a. 2005 h. 59 Momen keterbukaan politik yang diawali sejak dekade 1990-an telah menjadikan model dakwah tarbiyah ini semakin luas. Keterbukaan politik yang diawali pemerintahan ini, ditambah dengan kecenderungan mengakomodasi kepentingan umat Islam telah membawa angin segar bagi dakwah-dakwah di kampus. Bagi gerakan tarbiyah, era keterbukaan ini membawa berkah yang luar biasa untuk ekspansi gerakan-gerakan kampus. Usaha-usaha untuk kembali berpartisipasi dalam dinamika politik dan sosial Indonesia semakin terbuka. Akitivitas-aktivitas gerakan ini mulai meluaskan sayapnya. Kesempatan untuk partisipasi langsung dalam kancah politik nasional menjadi terbuka setelah rezim yang berkuasa selama 32 tahun mengalami kehancuran. 37 Partai Keadilan didirikan dengan sebuah keputusan yang diambil berdasarkan survey yang dilakukan kepada para aktivis gerakan dakwah di seluruh Indonesia bahkan luar negeri. Inti pertanyaan yang diajukan dalam jajak pendapat tersebut adalah bentuk apa yang ditampilkan untuk muncul ketengah publik pada era reformasi, apakah bentuk organisasi atau organisasi politik, atau tetap mempertahankan penampilan yang selama ini digunakan yaitu dalam bentuk yayasan atau lembaga-lembaga dakwah. 38 Nur Mahmudi Isma’il Presiden PK pertama, menyebut akar histories dari ideologis Partai Keadilan sangatlah panjang. 39 Karena itu sangat sulit untuk 37 Yon Machmudi. Partai Keadilan Sejahtera ….., h. 69 38 Ali Said Damanik. Fenomena Partai keadilan: Transformasi 20 tahun Gerakan Tarbiyah di Indonesia. h. 228 39 Republika 10 Agustus 1998, h.3. Sementara dalam Majalah Tempo. Edisi 18 Januari 1999, h.58. Nur Mahmudi menyebutkan akar histories itu hampir selama 20 tahun mengelompokkan mereka ke dalam genre politik tertentu, karena dalam sejarahnya pada level yang nyaris tidak bersentuhan dengan kekuatan politik manapun. 40 Dalam perkembangan selanjutnya, PK mulai melibatkan diri dalam ajang pemilihan umum untuk kali pertama pada tahun 1999. Namun pencapaian pada pemilu tahun 1999, tidak memungkinkan bagi sustainibilitas parati ini. Ketentuan electoral threshold mengharuskan sebuah partai melewati perolehan 2 jika ingin mengikuti pemilu berikutnya. Berdasarkan undang-undang Pemilu 1999, Bab VII, pasal 39 mengenai syarat keikutsertaan dalam Pemilu, Parati Keadilan tidak diperbolehkan mengikuti pemilihan umum tahun 2004, kecuali PK mau bergabung dengan partai lainnya, atau mendirikan partai politik baru. 41 Pada tahun 2001 diadakanlah rapat pleno untuk mencari cara lain agar dakwah melalui jalur politik bisa berjalan. Rapat menghasilkan kesepakatan untuk membuat partai politik baru yang simbolnya tak jauh berbeda dengan partai keadilan. Perumusan mengenai pembentukan partai baru ini diserahkan pada sebuah tim yang dipimpin oleh Muzammil Yusuf. 42 40 Menurut Fahri Hamzah, salah seorang deklator PK, para pengurus PK merupakan personel baru yang selama ini tidak pernah tampil baik di masa Orde Baru maupun Orde Lama “Para pengurus PK murni orang-orang baru, yaitu dari kelompok muda yang akar historisnya memang bisa dicarikan. Meraka itu sebelumnya tidak ada yang ikut Golkar, PPP, maupun PDI, apalagi PKI” Republika. 10 Agustus 1998 h. 3 41 Aay Muhammad Furqon, Partai Keadilan Sejahtera: Ideologi dan Praksis Politik Kaum Muda Muslimin Indonesia Kontemporer, Jakarta: Teraju, 2004, h. 289 42 Ibid Akhirnya pada tanggal 20 April 2002, PKS resmi berdiri sebagai langkah strategis dalam menjawab hambatan menyangkut electoral threshold. Dengan demikian maka visi dan misi partai tidak bergeser dari khittah PK dan kalaupun ada perbedaan hanya dalam bentuk redaksional dan teknisi semata. Atas dasar kesamaan visi dan misi tersebut, musyawarah Majelis Syuro partai keadilan ke- XIII yang berlangsung di Wisma Haji, Bekasi, pada 17 April 2003, memutuskan Partai Keadilan untuk mengubahnya dengan nama Partai Keadilan Sejahtera. 43 Sejatinya perubahan PK ke PKS hanyalah semata-mata perubahan nama untuk menyiasati agar bisa mengikuti Pemilu 2004. Oleh karena itu, suprastruktur ideologi, pemikiran dan konsep-konsep partai, maupun infrastruktur PKS baik berupa jaringan kader, kepengurusan hingga asset-aset partai adalah pelimpahan dari Partai Keadilan. 44 PKS percaya bahwa jawaban untuk melahirkan Indonesia yang lebih baik di masa depan adalah dengan mempersiapkan kader-kader yang berkualitas baik secara moral, intelektual, dan professional. Karena itu, PKS sangat peduli dengan perbaikan-perbaikan kearah terwujudnya Indonesia yang adil dan sejahtera. Kepedulian inilah yang menapaki setiap jejak langkah dan aktivitas partai, dari sebuah entitas yang belum dikenal sama sekali dalam jagat perpolitikan 43 Ibid., h. 291-292 44 M. Rahmat Imadadun. Ideologi Politik PKS: Dari Masjid Kampus ke Gedung Parlemen, Yogyakarta: Lkis, 2008, h. 38-39 Indonesia hingga dikenal dan eksis sampai saat ini, sebagai partai yang menduduki peringkat enam dalam Pemilu 2004 lalu. 45 Oleh karena itu untuk mencapai peringkat tiga besar dalam Pemilu yang akan datang maka diperlukan kader-kader yang berkualitas secara moral, intelektual, dan professional serta dengan adanya dukungan antar pihak yang satu dengan pihak yang lainnya demi menunjang kesuksesan bersama.

B. Pengaruh Ikhwanul Muslimin Terhadap Partai Keadilan Sejahtera PKS

Ke-universal-an ajaran Islam yang diyakini oleh para pendiri dan pendukung PKS menjadikan PKS sebagai salah satu partai Islam di Indonesia yang mempunyai ideologi yang khas berbeda dengan partai Islam lainnya yang ada di Indonesia. Keyakinan tersebut justru menjadikan PKS dikatakan sangat mirip dengan pergerakan Islam lainnya di dunia, terutama Ikhwanul Muslimin. Sampai seorang pemikir Ikhwan kontemporer Prof. Dr. Yusuf al-Qaradhawi mengindentikkan PKS sebagai kepanjangan tangan dari Ikhwanul Muslimin. H. Anis Matta, Lc saat menjabat sebagai Sekjen PK tidak menampik pengaruh Ikhwanul Muslimin, tapi ia menegaskan, bahwa pengaruhnya hanya sebatas pemikiran dan wacana saja. 46 PKS merupakan partai yang menjadikan Ikhwanul Muslimin IM sebagai acuan utama dalam gerakan politiknya. Partai ini banyak mengadopsi pemikiran 45 Dikutip dari www.pk-sejahtera.or.idorganisasi.php.op=struktur pada tanggal 10 Maret 2011 pukul 10.30 wib. 46 Nandang Burhanudin, Penegakan Syariat Islam Menurut PKS, Jakarta: Al-Jannah Pustaka, 2004. h. 98 IM, baik dalam ideologi politik, manhaj dakwah, maupun pemahaman keislamannya. Oleh karena itu, banyak kader PKS yang menyebut partainya sebagai “anak ideologis” IM. Para aktivis PKS dengan penuh kesadaran menyebut diri mereka sebagai kader Ikhwanul Muslimin. Di kalangan kader Tarbiyah, PKS didaku sebagai IM-nya Indonesia. bahkan, PKS ditengarai pernah merencanakan menjadikan Indonesia sebagai sentrum perjuangan Ikhwanul Muslimin internasional. Itulah sebabnya PKS memiliki hubungan yang deket dengan berbagai kelompok di Timur Tengah, baik ormas maupun partai politik yang menjadikan IM sebagai acuan ideologinya. Produk-produk tertulis resmi IM, baik Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, produk-produk Munas IM, maupun risalah-risalah Syaikh Hasan Al- Banna. 47 serta pemikiran para tokoh IM yang lain banyak dipelajari oleh kader PKS, dan sangat berpengaruh pada pembentukan pandangan-pandangan politik maupun keagamaan mereka. Banyak unsur-unsur dasar pemikiran IM yang diadopsi menjadi bangunan pemikiran yang membentuk jati diri PKS. Ini tidak mengherankan karena pengaruh IM terhadap kader PKS terjadi sejak awal terbinanya gerakan dakwah kampus era 1970-an sebagai embrio PKS. 47 Risalah-risalah ini merupakan tulisan maupun pidato pendiri Ikwanul Muslimin yang dipublikasikan melalui media-media IM maupun buku. Risalah-risalah ini banyak dikutip dan dijadikan tonggak bangunan pemikiran para tokoh PKS. Risalah-risalah tersebut, antara lain: “Aqidah Kami”, “Dakwah Kami”, “Kemana Kita Membawa umat”, “Untukmu Para Pemuda”, “Ikhwanul Muslimin di Bawah Bendera Al-Qur’an”, “Program Pendidikan”, “Pengarahan”, “Problema Kita di Bawah Sorotan Hukum Islam”, “Antara Kemarin dan Hari Ini”, “Agama dan Polotik”, dan “Menuju Cahaya”. Lebih jauh tentang isi risala-risalah tersebut bisa dilihat dalam Ali Abdul Halim Mahmud, Ikhwanul Muslimin: Konsep Gerakan Terpadu Jilid I, Jakarta, Gema Insani Press: 1997, h. 363-400. Selanjtunya, bentuk-bentuk keorganisasian IM juga mengilhami bentuk- bentuk organisasi yang dipakai PKS. Pemikiran IM juga sangat mempengaruhi keputusan-keputusan resmi partai ini, di samping juga sangat mewarnai materi, model, serta pola-pola pendidikan dan pengkaderan di PKS. Hasilnya, pemikiran- pemikiran IM menjadi acuan utama, baik secara resmi oleh partai maupun para kadernya. 48 Pengaruh IM terhadap PKS sangatlah besar, semua itu dikarenakan IM merupakan acuan utama bagi PKS terutama dalam hal gerakan politik. Partai Keadilan Sejahtera banyak mengadopsi pemikiran IM, baik dalam ideologi, manhaj dakwah, maupun pemahaman ke-Islamannya. Oleh karena itu, banyak kader PKS yang menyebut partainya sebagai cabang dari IM itu sendiri. 1 Konsep Pembinaan dan Pengkaderan Sebagaimana diuraikan di atas, pengaruh IM dalam pembentukan ideologi PKS sangatlah besar. Mendalamnya pengaruh IM dalam bangunan pemikiran politik PKS ini dapat dimengerti karena pemikiran-pemikiran IM telah semai semenjak awal masa-masa embrional partai ini. Untuk melihat proses bagaimana persemaian pemikiran-pemikiran IM dalam tubuh PKS ini terjadi, kita perlu melihat kembali perjalanan LDK Lembaga Dakwah Kampus dan gerakan tarbiyah sebagai embrio dari PKS, serta bagaimana pengaruh IM dalam fase LDK maupun fase tarbiyah. 48 Fathi Yakan, Revolusi Hasan al-Banna: Gerakan Ikhwanul Muslimin dari Sayyid Quthb Sampai Rasyid Al-Ghannusyi, Bandung: Penerbit Harakah, 2002, h.12-13