Suksesi Kepemimpinan dalam Pandangan PKS

diteruskan oleh PDIP dan sekarang Demokrat selama 2 periode. Saat ini PKS telah masuk ke jajaran parpol 4 besar di tanah air, maka bukanlah hal yang mustahil pergiliran suksesi tersebut akan berada di tangan PKS. Jadi dalam konteks ini PKS memandang bahwa suksesi adalah sebuah perjalanan alamiah bagi setiap bangsanegara. PKS lebih melihat bagaimana agar proses suksesi itu dapat berjalan secara alamiah dan normal tanpa harus melalui jalan yang mengandung kekerasan fisik seperti kudeta maupun people power. Karena bila sebuah proses suksesi dilakukan dengan jalan kudeta misalnya maka yang dikhawatirkan dan perlu diwaspadai adalah akan lahirnya dendam politik dari pihak yang digulingkan, dan bila hal tersebut yang terjadi maka stabilitas negara pasti akan sangat terganggu. Pakistan adalah salah satu contoh negara yang stabilitas negerinya tidak aman karena buah dari tindakan kudeta yang mengawalinya. Begitu pula dengan people power, karena dilihatnya memiliki tingkat resiko bahaya dan atau merugikan bagi rakyat lebih besar. Sejarah negeri kita telah mencatatnya bagaimana people power itu telah memakan korban dari rakyat dan anak bangsa sendiri ketika terjadi gejolak tahun 66, 74, dan 98, contoh aktual yang saat ini dapat kita saksikan bersama gejolak yang terjadi di negara-negara timur tengah, diawali dari Mesir, Yordania, Yaman, Suriah dan mungkin menyusul negara-negara lainnya. Memang tindakan kudeta ataupun gerakan people power dapat menjadi jalan bagi terjadinya proses suksesi sebuah kekuasaan, namun bila di lihat dari tingkat resiko yang akan terjadi maka akan jauh lebih baik dan elok bila proses suksesi itu dijalankan secara alamiah dan dengan cara-cara yang demokratis. Dalam kaidah ushul fiqh pun ada kaidah yang berbunyi “ Menghindari mudharat yang lebih besar jauh lebih utama daripada mengharapkan maslahat yang belum tentu di dapatkan”. 6 Selain itu, terdapat pula suksesi kepemimpinan menurut pandangan PKS, yang di simpulkan menjadi tiga pola, yaitu: 1 Pertama, mekanisme pemilihan langsung yang dijalankan oleh pemimpin yang menunjuk langsung suksesor atau penerus kepemimpinannya dalam menjalankan kekuasaan. Lalu, dilakukan pemilihan pembaiatan langsung oleh rakyat kepada pemimpin yang telah ditunjuk. 2 Kedua, mekanisme formatur yang digunakan oleh pemimpin terdahulu dalam memilih orang yang akan mengantikannya. Pemimpin menunjuk beberapa orang untuk mengemban tugas memimpin yang memiliki kredibilitas tinggi, keluasan ilmu dan pengalaman, serta merupakan panutan dan sosok yang berpengaruh dalam masyarakat. Lalu diadakan musyawarah untuk memilih pemimpin yang baru dan setelah terpilih langsung diadakan baiat terhadap pemimpin yang terpilih dalam suksesi kepemimpinan tersebut. 3 Ketiga, pola monarki sebagai alat terjadinya suksesi kepemimpinan. Dalam pola ini pemimpin yang baru mendapatkan kedudukannya berdasarkan warisan dari pemimpin yang mendahuluinya. Jadi di dalam suksesi model ini, ada lembaga negara, yaitu kedudukan pemimpin yang dapat diwariskan. Adapun tentang siapa-siapa yang berwenang mendapatkan kepemimpinan ini, maka 6 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011 negara itu sendirilah yang mengaturnya atau bahkan itu menjadi hak progratif pemimpin itu sendiri. Pola pemilihan kedua dan ketiga ini, merupakan sistem yang baik, karena orang yang dijadikan pengganti dan tim formatur yang akan memilih pengganti pemimpin tidak dipilih berdasarkan kekerabatan, atau golongan nepotisme, melainkan berdasarkan profesionalisme dan kelayakan. Seperti halnya suksesi di dalam PKS, proses suksesi yang terjadi melalui sistem pemilu yang kita sebut sebagai pemira pemilu raya. Proses pemilihan pimpinan dalam tubuh PKS melalui sistem atau mekanisme syura musyawarah dan sumpah janji setia. Syura yang diselenggarakan oleh para tokoh pilihan yang merepresentasikan perwakilan dengan otoritas “ahlul halli wal’aqdi”, sebagai lembaga pemutus dengan putusan yang mengikat, antara lain dengan memilih kandidat pemimpin partai. Langsung setelah terpilih dalam syura lembaga tertinggi itu dan mendapat sumpah janji setia dari seluruh anggotanya, sang pemimpin terpilih pada level syura diserahkan kepada masyarakat kader untuk mendapatkan janji setia, dukungan kesetiaan mereka. Dan dalam tataran teknis dan mekanisme modern dikenal dengan istilah referendum atau pemilu. 7 Pada intinya suksesi kepemimpinan sangat menghindari jalan yang mengandung kekerasan fisik seperti kudet dan people power. Hal ini dikarenakan tindakan kudeta ataupun people power sangat mengandung resiko yang sangat tinggi. Dalam Islam pun tidak dibenarkan dengan adanya sebuah sistem yang mengandung kekerasan dan menimbulkan sebuah pihak. Seperti kaidah Ushul 7 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011 Fiqh yang berbunyi “Menghindari mudharat yang lebih besar jauh lebih utama daripada mengharapkan maslahat yang belum tentu di dapatkan”.

C. Analisis Suksesi Kepemimpinan Nasional

Untuk mendapatkan tenaga-tenaga kepemimpinan bagi bermacam-macam usaha yang diciptakan oleh masyarakat modern, juga untuk keperluan proses regenerasi penggantian dari generasi tua ke generasi penggantinya, diperlukan penyiapan dan pembinaan calon-calon pemimpin. Tugas ini terutama dibebankan kepada pemerintah dan partai-partai politik. Juga dilakukan oleh organisasi- organisasi masyarakatsosial yang turut serta dalam suksesi kepemimpinan nasional. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam suksesi kepemimpinan nasional adalah sebagai berikut: a People power Yang dimaksud dengan people power adalah suksesi yang dilakukan dengan penggunaan kekuatan keamanan fisik untuk menegakkan kekuasaan politik. 8 Hal ini pernah terjadi dalam suksesi kepemimpinan nasional yang terjadi pada tahun 1998, yang disebut era reformasi. Era reformasi ditandai dengan berakhirnya era orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto selama kurang lebih 32 tahun. Pada saat itu, mahasiswa selaku motor pergerakan pembaharuan nasional, melakukan aksi melalui kekuatan fisik yang menginginkan terjadi suksesi kepemimpinan nasional dari tangan Presiden Soeharto kepada pemimpin yang lebih berkompeten. Karena pada saat itu, Presiden Soeharto dinilai gagal melakukan demokrasi di Indonesia. 8 Peter Calvert, Proses Suksesi Politik, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993., h. 249 b Pemilu Suatu proses dimana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan disini beraneka ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat, di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa, pada konteks yang lebih luas. Sistem pemilu yang digunakan di Indonesia adalah asas langsung, umum, bebas, rahasia luber, serta jujur dan adil jurdil. 9 Presiden dan Wakil Presiden diplih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu seperti dinyatakan pada pasal 6A UUD 1945 bahwa “Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat” dan “pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum” 10 . Kita bisa melihat dari sejarah bangsa kita bagaimana roda suksesi itu terjadi dalam rentang waktu yang berbeda-beda. Presiden 1 Soekarno dengan era orde lamanya setelah menjalankan kekuasaanya selama sekitar 20 tahunan akhirnya harus berakhir juga dan digantikan oleh Soeharto dengan era orde barunya yang berlangsung sekitar 30 tahun. Dan ternyata kekuasaan orde baru yang bercokol selama hampir 30 tahun akhirnya runtuh juga dan digantikan 9 Rumidan Rabi’ah, Lebih Dekat dengan Pemilu di Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009, cet ke-1, h.46 10 Hasyim Asy’ari, “Menghitung Hari Pemilu Presiden,” Suara Merdeka, 5 Juli 2004. dengan era orde reformasi yang sampai kini masih berjalan terseok-seok dengan 4 orang presiden yang menjabatnya dengan rentang masa yang relativ singkat. 11 Bentuk nyata dari suksesi kepemimpinan nasional yang melibatkan PKS dalam pada waktu itu bernama PK yakni ketika Presiden Soeharto turun dari jabatannya lewat jalan people power dan digantikan oleh BJ. Habibie yang selang beberapa lama juga mengundurkan diri. Selain itu, PKS dalam pada waktu itu bernama PK juga terlibat dalam sistem Pemilu terutama pada awal era reformasi yang dilaksanakan pada tahun 1999 yang hasilnya dimenangkan oleh KH. Abdurahman Wahid sebagai presiden dengan partainya PKB dan wakil presiden yaitu Hj. Megawati Soekarno Putri dengan partainya PDI selain itu PKS juga berpartisipasi pada pemilu tahun 2004 yang dimenangkan oleh DR. Susilo Bambang Yudhoyono dari Partai Demokrat sebagai presiden dan wakilnya Jusuf Kalla dari partai Golkar. Kemudian pemilu tahun 2009 dimenangkan kembali oleh DR. Susilo Bambang Yudhono dengan wakilnya DR. Boediono. 12 Dari hasil suksesi kepemimpinan nasional yang melibatkan PKS melalui sistem pemilu yang terjadi dalam kurun waktu 1999-2009 dapat dilihat bahwa suksesi kepemimpinan nasional lebih cenderung mencapai hasil yang memuaskan melalui mekanisme atau sistem pemilu. Hal ini dikarenakan sistem pemilu lebih mengakomodir kepentingan rakyat yang merepresentasikan wujudnya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam bentuk presiden yang telah di pilih oleh suara terbanyak dalam pemilu. Dengan terpilihnya seorang presiden sebagai 11 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011 12 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si Jakarta, 6 juni 2011