Bodywave Magnitude mB Magnitudo Gelombang Permukaan Ms

21

2.3.3. Bodywave Magnitude mB

Broad-Band Bodywave Magitudo mB diperkenalkan oleh Guntenberg dan Richter 1956. Magnitude body mB di definisikan berdasarkan catatan Amplitude dari gelombang P perioda panjang long periode broadband yang menjalar melalui bagian dalam bumi. mB kurang akurat nilainya bila M6.0 mB = log AT + Q ∆, h......................................................................2.4 Dengan : A = Amplitude Maksimum Gelombang æm T = Perioda getaran s ∆ = Jarak stasiun ke episenter km h = Kedalaman km Koreksi Jarak ∆ dan kedalaman h dicari sama seperti mb berasal dari pendekatan empris, dimana dalam penelitian ini parameter kedalaman gempa bisa digunakan sebagai nilai h dan jarak antara stasiun pencatat dengan pusat gempa dapat dipakai untuk nilai ∆. Perhitungan mB menggunakan amplitude maksimum gelombang P. Batasan dalam penggunaan mB : ƒ Perhitungan mB terlalu tinggi bila gempabumi lebih kecil M~6.0 dari sampai dengan 0.5 ƒ Magnitude lebih teliti oleh gempa dengan jarak lebih jauh ƒ Penentuan magnitude teliti 60-90 detik setelah waktu picking phase P. mB saturatememenuhi pada M~8.0 22 Gambar 2.5. Grafik Guntenberg Richter Q ∆, h Untuk mb, mB

2.3.4. Magnitudo Gelombang Permukaan Ms

Magnitudo yang diukur berdasar amplitudo gelombang permukaan disimbolkan dengan M S . Dalam Prakteknya di USA, amplitudo gerakan tanah yang dipakai adalah amplitudo maksimum gelombang permukaan, yaitu gelombang Rayleigh dalam mikron dari seismogram periode panjang long periode komponen vertikal dengan periode 20 ± 3 sekon dan periodenya diukur pada gelombang dengan amplitudo maksimum tersebut. Magnitude surface ditetapkan berdasarkan formula rumus Vanek et.al 1962 adalah : : Ms = Log AT + 1.66 Log ∆ + 3.3............................................2.5 Dimana T adalah periode dalam detik. A amplitudo maksimum gerakan tanah dalam mikron gelombang permukaan seismogram komponen vertikal 23 dapat memiliki batasan 18 ≤T≤22 untuk hasil yang lebih teliti. D adalah jarak dalam geocentric degrees stasiun ke episenter dimana D ≤160°. Gambar 2.6. Penggunaan seismogram dalam penentuan mb, mB, Mw, Ms dan ML

2.3.5. Magnitude Momen Mw