Menentukan Momen Seismik dan Mekanisme Focal

46

3.4.6. Menentukan Momen Seismik dan Mekanisme Focal

Untuk melengkapi datanya menjadi parameter gempabumi dapat pula diketahui energi momen seismik dan mekanisme focalnya dengan menggunakan software CMT-BMG Inversi Centroid Moment Tensor. Dengan cara manual dapatlah diperoleh moment seismik dan mekamisme focalnya. Data seismik moment yang diperoleh dari manual CMT dapat pula dijadikan komparasi pembanding dari hasil perhitungan moment seismik. Pada kasus gempa Padang telah dapat dicari moment seismik dan mekanisme focalnya dengan cara manual. Hasilnya dari program CMT adalah diperoleh informasi tentang parameter gempa, pusat gempa source location, fungsi moment seismik moment function mekanisme focal dan waveform yang telah dipilih focal mechanism and waveform fittings. Didalam program CMT data manual yang ada bila dapat dikerjakan proses penentuan inversi dengan baik maka akan menghasilkan parameter data yang baik pula ketepatanya. 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang dilakukan pada event gempabumi Padang 30 September 2009, berdasarkan hasil data parameter BMKG, pusat gempa berada pada koordinat 0.81 LS – 99.97 BT atau terletak pada posisi ± 57 km barat daya kota Pariaman dengan kekuatan 7.6 SR MwmB dengan kedalaman gempa 71 km. Proses pengolahan data akan disajikan dari mulai tahap pembacaan data seismogram dari masing-masing stasiun untuk menentukan nilai konstanta amplitude maksimum pada phase gelombang P maupun gelombang S, juga dicari nilai periodanya baik pada phase gelombang P maupun S. Kemudian dicari pula jarak antara koordinat dari episentrum ke masing-masing stasiun. Dengan diketahui kedalaman gempa dapat ditentukan nilai konstanta kedalaman. Setelah hasil masing-masing konstanta baik Amplitude maksimum A, perioda T, Jarak ∆ dan kedalaman h terpenuhi dapat ditentukan nilai magnitude empiris pada setiap jenis masing-masing magnitude mb, mB, Ms, ML, Mw dan Mo. Pertama adalah penghitungan dengan pendekatan empiris, yaitu menggunakan formula rumus magnitude untuk mendapatkan parameter magnitude berupa mb, mB, Ms, ML, Mw dan Mo. Kedua adalah pendekatan dengan rumus hubungan antara magnitude, langkah ini ditempuh jika rumus empiris tidak dapat digunakan, yaitu data kurang memenuhi syarat batasan dari formula rumus empirisnya. Ketiga adalah mencari nilai moment seismik dan mekanisme focal dengan menggunakan program CMT-BMG Inversi. Hasil data moment seismik bisa dikomparasikan