Menentukan Magnitude Body mB Menentukan Magnitude Surface Ms Penentuan Seismik Moment Mo dan Magnitude moment Mw

43 Dengan : A = Amplitude Maksimum Gelombang æm T = Perioda getaran s ∆ = Jarak stasiun ke episenter km h = Kedalaman km

3.4.3. Menentukan Magnitude Body mB

Penghitungan nilai Broad-Band Bodywave Magitudo mB dimulai mencari nilai konstanta Amplitude Maksimum A dan perioda T. Penentuan nilai konstanta A maupun T adalah dengan melakukan pembacaan seismogram dari gelombang P perioda panjang broad-band long periode . Setelah nilai A dan T selesai didapatkan, lalu menentukan nilai jarak stasiun ke pusat gempa atau epicenter ∆ dan menentukan konstanta kedalaman h. Nilai kedalamn h dapat diasumsikan dengan mengambil nilai kedalaman gempa Padang. Jika semua data konstanta telah lengkap, kemudian tinggal mengoperasikan nilai-nilai data kontanta kedalam rumus Broad-Band Bodywave Magitudo mB. Dimana telah dirumuskan sebagai berikut : mB = log AT + Q ∆, h.......................................................................3.4 Dengan : A = Amplitude Maksimum Gelombang æm T = Perioda getaran s ∆ = Jarak stasiun ke episenter km h = Kedalaman km 44

3.4.4. Menentukan Magnitude Surface Ms

Penentuan untuk mencari nilai Magnitude Surface Ms adalah dengan mencari nilai konstanta Amplitude maksimum A, perioda T dan jarak stasiun dengan pusat gempa h. Nilai Amplitude maksimum dan perioda diperoleh dari pembacaan gelombang permukaan surface wave yaitu gelombang Rayleigh dari seismogram periode panjang long perode komponen vertikal. Atau secara praktis dilakukan pembacaan seismogram pada SAC berupa pembacaan phase gelombang S. Kemudian ditentukan pula konstanta jarak stasiun dengan pusat gempa ∆ yaitu dengan dengan menggunakan software Microsoft Encarta Premium 2009. Setelah lengkap semua konstanta baru dimasukan kedalam formula rumus Magnitude Surface Ms, dimana rumusnya adalah : Ms = Log AT + 1.66 Log ∆ + 3.3.......................................................3.5 Dengan : A = Amplitude Maksimum Gelombang æm T = Perioda getaran s ∆ = Jarak stasiun ke episenter km

3.4.5. Penentuan Seismik Moment Mo dan Magnitude moment Mw

Seismik Moment Mo dianggap sebagai cara terbaik yang dapat dilakukan untuk memperoleh ukuran kekuatan suatu gempabumi. Seismik moment Mo dirumuskan sebagai : Mo = æ D S............................................................................................3.6 Dimana: æ = harga rigiditas dibawah lapisan batuan D = nilai pergeseran dari rata-rata bidang sesar S = area bidang sesar. 45 Kekuatan gempabumi sangat berkaitan dengan energi yang dilepaskaan oleh sumbernya. Pelepasan energi ini berbentuk gelombang yang menjalar kepermukaan dan bagian dalam bumi. Dalam penjalaranya energi ini mengalami pelemahan karena absorbsi dari batuan yang dilaluinya, sehingga energi yang sampai stasiun pencatat kurang dapat menggambarkan energi gempabumi yang terjadi di hiposenter. Pada kenyataanya menentukan Seismik Moment Mo yang menggunakan data yang bersumberkan seismogram akan menemui kendala atau permasalahan. Karena harus menentukan harga rigiditas batuan di lokasi yang akan ditentukan dan juga harus menghitung luas pergeseran sesar dari bidang rata-ratanya. Penentuan Seismik Moment Mo salah satu cara yang mungkin adalah mencari dengan menggunakan formula rumus hubungan antar magnitude. Jika telah diketahui nilai Magnitude Surface Ms maka formula rumus hubungan antar magnitude, antara nilai Magnitude Surface Ms dengan Seismik Moment dapat dicari dengan formula rumus yang menurut Kanamori1977 adalah : Log Mo = 1.5 Ms + 9.1..........................................................................3.7 Jika dalam penentuan Mo yang telah didapat dari penrhitungan rumus empiris Ms maka dapat pula dicari nilai Magnitude Moment Mw dengan memakai rumus hubungan antara seismic moment MoNm dan magnitude moment Mw yang menurut menurut Kanamori dan Hanks 1979 adalah : Mw = 23 Log Mo – 10.7.......................................................................3.8 46

3.4.6. Menentukan Momen Seismik dan Mekanisme Focal