Intensitas Gempabumi TINJAUAN TEORI

26 Hubungan magnitude momentMw dengan moment seismik Mo dalam satuan Newton-meter menurut Kanamori dan Hanks 1979 adalah : Mw = 23 Log Mo – 10.7.......................................................................2.7 Hubungan rumus empiris antara seismic moment MoNm dan magnitude surface Ms menurut Kanamori1977 adalah : Log Mo = 1.5 Ms + 9.1..........................................................................2.8 Berdasarkan hubungan rumus empiris diatas, Kanamori 1977 mendefinisikan sebuah moment magnitudeenergy Magnitude Mw sebagai berikut : Mw = Log Mo – 9.11.5......................................................................2.9 Berdasarkan hubungan rumus empiris antara mb dengan Ms, Kanamori 1977 juga mendefinisikan : mb = 0.56 Ms + 2.9..............................................................................2.10

2.4. Intensitas Gempabumi

Intensitas adalah besaran yang dipakai untuk mengukur suatu gempa selain dengan magnitude. Intensitas dapat pula didefenisikan sebagai suatu besarnya kerusakan disuatu tempat akibat gempabumi yang diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang terjadi. Dulu, sebelum manusia mampu mengukur magnitudo gempa, besarnya gempa hanya dinyatakan berdasarkan efek yang diberikan terhadap manusia, alam, struktur bangunan buatan manusia, dan reaksi hewan. Besarnya gempa yang ditentukan melalui observasi semacam ini dinamakan dengan intensitas gempa. Skala intensitas pertama kali diperkenalkan 27 pada tahun 1883 oleh seorang seismologis Italia M.S. Rossi dan ilmuwan Swiss F.A.Forel yang dikenal dengan skala Rossi-Forel. Skala ini kemudian dikembangkan lagi pada tahun 1902 oleh seorang seismologis Itali Giuseppe Mercalli. Lalu pada tahun 1931, seismologis Amerika, H. O. Wood dan Frank Neuman mengadaptasi standar yang telah ditetapkan Mercalli untuk kondisi di California, dan menghasilan skala Modified Mercalli Intensity MMI. Beberapa skala intensitas gempa yang lain adalah: 1. Japan Meteorological Agency JMA , ditemukan tahun 1951, hingga kini digunakan untuk mengukur kekuatan gempa di Jepang. 2. Medvedev, Sponheuer, Karnik MSK , ditemukan tahun 1960-an. 3. European Microseismic Scale EMS , ditemukan tahun 1990-an. Skala gempabumi MMI sifatnya kualitatif, skala intensitas ini sangat subjektif dan sangat tergantung pada kondisi lokasi dimana gempa terjadi. Gempa dengan magnitudo yang sama, namun terjadi di dua tempat yang berbeda mungkin akan memberikan nilai intensitas yang berbeda. Namun demikian antara skala magnitudo dan skala intensitas dapat dibuat kesetaraannya, seperti contoh perbandingan skala Richter dan MMI di bawah ini : 28 Tabel 2.1. Skala Modified Mercalli Intensity MMI Intensitas Gejala Akibat yang ditimbulkan I MMI : Tidak terasa. II MMI : Sangat sedikit yang merasakan. III MMI : Cukup banyak yang merasa, namun tidak menyadari sebagai gempa. IV MMI : Di dalam ruang terasa, seperti ada truk yang menabrak gedung. V MMI : Terasa oleh hampir setiap orang, yang tidur terjaga, pohon berayun, tiang bergoyang. VI MMI : Dirasakan oleh semua, orang-orang berlarian ke luar, perabotan bergerak, kerusakan ringan terjadi. VII MMI : Semua orang lari keluar, bangunan-bangunan berstruktur lemah rusak, kerusakan ringan terjadi dimana-mana. VIII MMI : Bangunan² berstruktur terencana rusak, sebagian runtuh. IX MMI : Seluruh gedung mengalami kerusakan cukup parah, banyak Yg bergeser dari pondasinya, tanah mengalami keretakan. X MMI : Sebagian besar struktur bangunan rusak parah, tanah Mengalami keretakan besar. XI MMI : Hampir seluruh struktur bangunan runtuh, jembatan patah, Retak pada tanah sangat lebar. XII MMI : Kerusakan total. Gelombang terlihat jelas di tanah, objek- Objek berhamburan. Tabel 2.2. Skala Richter SR. Magnitude Gejalaakibat yang ditimbulkan 2.5 : Secara umum tidak terasa, tapi tercatat pada seismograf. 3.5 : Dirasakan oleh banyak orang. 4.5 : Kerusakan lokal dapat terjadi. 6.0 : Menimbulkan kerusakan hebat. 7.5 : Gempa berkekuatan besar.

8.0 ke atas : Gempa yg sangat dahsyat.

29

2.5. Energi Gempabumi