adalah Ogan, Jawa, Padang, Lampung dan Batak. Kesukuan yang beragam tetap menjadikan faktor utama yang menyediakan pola hidup masyarakat di Kelurahan
Bukit Kemuning dalam lingkungan kebersamaan, aman, damai, dan dapat menghilangkan perbedaan. Berikut penjelasan keadaan sosiologis Kelurahan Bukit
Kemuning:
1. Bidang Keagamaan
Masyarakat Kelurahan Bukit Kemuning mayoritas beragama Islam. Agama Islam menjadi nilai-nilai tersendiri dalam tata kehidupan bermasyarakat,
yang mana dengan agama akan terasa lebih mudah untuk mencapai suatu keinginan bersama. Sebab agama menjadi faktor pemersatu masyarakat dalam
kegiatan-kegiatan sosial. Adapun jumlah penduduk Kelurahan Bukit Kemuning yang beragama Islam sebanyak 18129 jiwa dan pemeluk agama lain yang ada di
Kelurahan Bukit Kemuning di antaranya Kristen 64 jiwa, agama Hindu 2 jiwa, dan agama Budha berjumlah 23 jiwa.
Tabel 3.4 Jumlah Penduduk menurut Agama
No Agama
Jiwa
1 Islam
18.040 2
Kristen 64
3 Hindu
2 4
Budha 23
5 Aliran Kepercayaan lainya
- Jumlah
18.129 Sumber : Monografi 2010.
Adapun dalam ibadah dibutuhkan yang namanya tempatsarana ibadah agar terjalinnya suatu masyarakat yang dinamis. Sarana peribadatan bagi
masyarakat setempat cukup memadai. Terdapat Masjid 19 buah dan mushalla 15 buah. Sedangkan bagi mereka yang beragama lain selain Islam tidak memiliki
tempat ibadah dan mereka melakukan peribadatannya di rumah mereka sendiri. Sarana tempat ibadah di Bukit Kemuning dapat dilihat di tabel berikut:
Tabel 3.5 Jumlah sarana pribadatan
No Sarana kepribadatan
Jumlah 1
Masjid 19
2 Mushalla
15 3
Gereja -
4 Vihara
- 5
Pura -
Sumber : Monografi 2010 Adapun tempatsarana ibadah untuk agama Kristen yang disebut dengan
gereja itu terdapat satu tempat. Sebagai gantinya, ada satu rumah kosong yang dijadikan tempat berkumpulnya kelompok penganut agama Kristen. Kelompok
penganut agama Kristen menganggap rumah itu gereja. Namun, di pemerintahan daerah, tempat tersebut tidak diakui atau disebut ilegal.
Berbeda halnya dengan sarana agama Kristen, agama Islam memiliki tempat yang begitu memadai. Namun, uniknya tempat ibadah atau masjid yang
berada di lingkungan masyarakat Bukit Kemuning tergolong berkelompok- kelompok. Dikatakan berkelompok, mengingat bahwa masyarakat Bukit
Kemuning adalah masyarakat transmigran yang di dalamnya terdapat berbagai macam suku.
2
Masjid merupakan tempat ibadah, tempat masyarakat berbagi dalam ilmu agama dan tempat perkumpulan pengajian-pengajian. Ini menunjukkan
bahwa masjid merupakan salah satu tempat perkumpulan umat Islam. Bedanya di daerah Bukit Kemuning ini, terlaksananya kegiatan yang ada di masjid
tergantung kepada lingkungan rumah yang berada di sekitarnya.
2. Bidang Pendidikan