Sejarah Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam HMI

dapat bergerak kearah yang benar, karena kebenaran berasal dari Allah. Nilai dasar perjuangan memberikan pemahaman nilai dasar untuk menegaskan prinsip beragama. Prinsip dari kehidupan beragama adalah harus dapat mentransformasikan nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan sosial, dan dilakukan semata-semata hanya karena Allah. Semangat keislaman telah dijadikan doktrin bagi HMI untuk menggerakkan HMI sebagai organisasi pembaharuan. Nilai-nilai Islam tidak hanya harus dimiliki oleh seorang diri, melainkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Islam harus ditransformasikan ke masyarakat luas.

3.1.2. Sejarah Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam HMI

Himpunan Mahasiswa Islam HMI berdiri pada tanggal 05 Februari tahun 1947 di Yogyakarta. Himpunan Mahasiswa Islam berdiri diprakarsai oleh seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam STI bernama Lafran Pane. Himpunan Mahasiswa islam berdiri dilatarbelakangi oleh beberapa kondisi yang dianggap genting dan perlu disikapi saat itu, yaitu: 1 kondisi umat Islam, 2 kondisi perguruan tinggi, 3 kondisi bangsa dan negara. Situasi dan kondisi tersebut dikarenakan bangsa Indonesia masih beradaptasi pasca proklamasi. Adapun yang menjadi tujuan lahirnya HMI pada saat itu yakni; 1 mempertahankan negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia, 2 menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. Semenjak tahun didirikan dan sesuai dengan perkembangan zaman, HMI terus beradaptasi dengan setiap fase waktu yang dilewati. Melalui struktur dan kewenangan organisasi maka penyesuaian-penyesuain terus dilakukan, di antaranya perubahan tujuan organisasi. Adapun tujuan HMI sampai saat ini adalah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA “Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi yang Bernafaskan Islam dan Bertanggung Jawab atas Terwudnya Masyarakat Adil Makmur yang Diridhoi Allah Swt” sebagaimana tercantum pada Pasal 4 ADART HMI. Secara struktural kedudukan struktur HMI tertinggi ada di pusat. Struktur tersebut dikenal dengan sebutan Pengurus Besar PB HMI. Pada tingkatan kota di kenal dengan sebutan cabang, sedangkan pada tingkatan universitas atau fakultas dikenal dengan sebutan komisariat. Untuk mempermudah hubungan organisasi yang berjalan antara PB dengan setiap cabang di daerah, maka setiap provinsi dibentuklah satu Badan Koordinasi BADKO. Berawal dari tahun berdiri sampai sekarang, HMI telah memperluas wilayah kedudukannya di setiap universitas yang ada di wilayah Indonesia.

3.1.3. Sejarah Berdiri Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FISIP USU