96 banyaknya tanaman di lingkungan sekolah membuat suasana sekolah sejuk,
asri, dan rindang. Selain fasilitas fisik juga terdapat fasilitas nonfisik yaitu kegiatan les
tambahan untuk kelas tiga sampai kelas enam, kegiatan ekstrakurikuler pramuka untuk kelas empat sampai kelas enam. SDN Nogopuro juga
dilengkapi dengan fasilitas Hot Spot sehingga dapat membantu mengenalkan siswa dan warga sekolah pada internet dan perkembangan teknologi modern.
Dilihat dari kondisi fisik maupun nonfisik dan lingkungan sekolah yang memadai, maka diharapkan motivasi dan semangat belajar siswa bertambah
dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III A SDN Nogopuro yang berjumlah 25 siswa, terdiri dari 11 siswa perempuan dan 14
siswa laki-laki. Observasi yang dilakukan pertama kali oleh peneliti pada hari Senin
tanggal 18 November 2013. Diketahui bahwa jadwal pelajaran IPS kelas III A SDN Nogopuro adalah 2 jam pelajaran dalam waktu satu minggu, yaitu pada
hari Senin, dimulai setelah jam istirahat pertama yaitu pukul 09.00 sampai pukul 10.10 WIB. Pada jam sebelumnya dilakukan upacara bendera tiap hari
Senin, setelah itu ada jadwal olahraga. Setelah bel masuk berbunyi sebagian besar siswa masih memakai seragam olahraga, tetapi hal ini tidak menjadi
kendala dalam pelaksanaan pembelajaran. Akan tetapi siswa masih membawa
97 makanan dan minuman ketika sudah berada di dalam kelas, dan guru selalu
menegurnya. Berdasarkan observasi yang dilakukan saat pembelajaran dapat dilihat
bahwa motivasi belajar siswa kelas III A SDN Nogopuro masih rendah pada mata pelajaran IPS. Data tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan guru
kelas, bahwa dari 25 siswa terdapat 12 siswa yang masih memiliki motivasi rendah, siswa tersebut pada awalnya memperhatikan pelajaran tetapi tidak lama
kemudian mengobrol dengan temannya sehingga membuat teman lain ikut gaduh, sulit memperhatikan penjelasan guru, bermain, sibuk dengan aktivitas
masing-masing, keluar masuk kelas dengan alasan yang tidak jelas, dan terdapat satu siswa yang sulit dikendalikan ketika marah atau berkelahi dengan
temannya. Peneliti juga melakukan wawancara dengan 5 siswa saat jam istirahat.
Siswa yang bernomor induk 1129 mengatakan bahwa guru menjelaskan materi pelajaran hanya dengan bercerita saja, sehingga cepat bosan. Pendapat ini
didukung pendapat siswa yang bernomor induk 1112 mengatakan bahwa belajar jika tidak sambil bermain sangat membosankan. Hal ini sesuai fakta
dari siswa bernomor induk 1115 mengatakan bahwa guru sering menegur, karena kelas menjadi gaduh akibat banyak siswa yang bermain. Siswa
bernomor induk 1129 mengatakan bahwa mengerjakan soal hanya dari LKS, kemudian jika tidak selesai dijadikan PR. Pendapat tersebut didukung oleh
siswa bernomor induk 1124 mengatakan bahwa mengerjakan soal dari LKS
98 cepat bosan karena sudah dikerjakan sebelumnya, sehingga memilih bermain
daripada mengerjakan soal. Berdasarkan hal tersebut, subjek yang diambil dalam penelitian tindakan
kelas ini sesuai dengan permasalahan dalam penelitian. Daftar subjek penelitian dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 190.
C. Hasil Penelitian