43 geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut
diajarkan secara terpadu. Berkaitan dengan pendapat tersebut yang menyatakan bahwa IPS adalah penggabungan disiplin ilmu, hal itu sesuai
dengan pendapat dari Nu’man Somantri dalam Sapriya, 2009: 11 yang menyatakan bahwa pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pembelajaran IPS di sekolah
dasar adalah suatu bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep
dan keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Berbagai konsep ilmu tersebut disesuaikan dengan perkembangan siswa SD
sehingga pembelajaran IPS dapat diterima dengan baik oleh siswa.
2. Hakikat IPS
IPS sebagai disiplin ilmu yang merupakan penyederhanaan dari disiplin ilmu sosial memiliki intisari atau dasar agar dapat digunakan dalam
pembelajaran sesuai tahap perkembangan siswa di sekolah, hal tersebut dipaparkan oleh beberapa ahli berikut:
IPS merupakan konsep pilihan dari berbagai ilmu lalu dipadukan dan diolah secara didaktis-pedagogis sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
Djahri dan Ma’mun dalam Rudy Gunawan, 2011: 17. Berkaitan dengan
44 pendapat tersebut Saidihardjo dalam Hidayati, 2002: 17 menerangkan
bahwa pengajaran IPS untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin
akademis ilmu-ilmu sosial yang diorganisasi dan disajikan secara ilmiah dan pedagogispsikologis pendidikan dasar dan menengah dalam kerangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Hidayati yang mengemukakan
bahwa : “Bahan pengajaran IPS untuk pendidikan dasar dan menengah harus
disusun secara psikologis agar lebih menarik dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan dasar dan
menengah ada masalah yaitu tingkat kecerdasan dan membantu dalam
hidup bermasyarakat” Hidayati, 2002: 18. Berdasarkan uraian tersebut bahwa materi IPS diambil atau dipilih
setelah disederhanakan sesuai tingkat kematangan dan perkembangan siswa dari bagian-bagian pengetahuan atau konsep-konsep Ilmu-ilmu Sosial yang
disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan usia siswa. Ini berarti bahwa Ilmu-ilmu Sosial merupakan sumber materi atau isi dari IPS. Sebagai bidang
studi dalam kurikulum sekolah IPS berbeda dengan Ilmu-ilmu Sosial. IPS sebagai disiplin ilmu yang memiliki objek kajian, metodologi penyelidikan
dan struktur konsep, generalisasi, dan teori tersendiri Hidayati, 2002: 18. Berkaitan dengan uraian tersebut, IPS memiliki bagian-bagian
pengetahuan seperti yang diungkapkan oleh Hidayati 2002: 18 bahwa materi IPS dalam pembelajaran yang diambil dari penyederhanaan atau
pengadaptasian bagian pengetahuan dari Ilmu-lmu Sosial terdiri dari:
45 a.
Fakta, konsep, generalisasi, dan teori. b.
Metodologi penyelidikan dari masing-masing Ilmu-ilmu Sosial. c.
Keterampilan-keterampilan intelektual yang diperlukan dalam metodologi penyelidikan Ilmu-ilmu Sosial.
Saidihardjo dan Sumadi dalam Hidayati, 2002: 20 menerangkan bahwa pengajaran IPS memiliki beberapa ciri khusus, yaitu:
a. Tujuan pengajaran IPS adalah menjadikan “warga negara yang baik”
good citizen. Hal ini menjadi tujuan utama pengajaran IPS dalam measyarakat demokratis.
b. IPS bukan sekedar “Ilmu-ilmu Sosial yang disederhanakan di sekolah”,
karena IPS selain mencakup pengetahuan knowledge dan metode penyelidikan ilmiah dari Ilmu-ilmu Sosial juga mencakup komponen-
komponen lain seperti pendidikan, etika, pertimbangan filsafat, agama, sosial, serta bahan pengetahuan dari sumber-sumber disiplin lainnya.
c. Komponen “pengambilan keputusan” secara rasional harus dilakukan oleh
seorang warga negara yang baik dan “pendidikan nilai”, keduanya merupakan bagian penting dalam pengajaran IPS.
d. Komponen “keterampilan-keterampilan dasar” basic skill yang terdiri
dari keterampilan berpikir intelektual, keterampilan melakukan penyelidikan inquiry dalam Ilmu-ilmu Sosial, keterampilan studi
akademis, dan keterampilan sosial, juga harus diajarkan dalam pengajaran IPS. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mencapai tujuan
46 sebagai warga negara yang baik dan dapat mengambil keputusan secara
rasional. e.
Strategi pengajaran yang dianut dalam IPS menekankan pada model-model pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar misalnya CBSA, activity based learning seperti strategi pembelajaran inquiry-discovery social science inquiry, strategi
pembelajaran konsep, model klarifikasi nilai, dan sebagainya. Berdasarkan pengertian mengenai hakikat IPS tersebut dapat
disimpulkan bahwa IPS dilihat dari materi yang disampaikan harus disesuaikan dengan pengetahuan dan ketrampilan peserta didik, hal ini
bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai warga yang baik. IPS berfungsi sebagai keperluan pendidikan di sekolah, sebagai pengambil keputusan,
sebagai pengajaran keterampilan dasar, dan melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran.
3. Landasan IPS