Informasi umum Hasil assesment anak pada pembelajaran

6

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS

HASIL

A. Persiapan 1 Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek guna memperoleh data-data yang diperlukan untuk mengetahui kondisi secara nyata. Kegiatan observasi dilaksanakan selama 1 minggu di SLB B Karnnamanohara. Kegiatan Observasi yang dilakukan berkenaan dengan aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik meliputi keadaan fisik sekolah seperti ruangan kelas dimana tempat mahasiswa praktik mengajar, fasilitas, serta sarana dan prasarana. Sedangkan aspek non fisik berupa kondisi siswa, kegiatan pembelajaran, dan kegiatan administrasi sekolah. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman mengenai tugas keseluruhan guru dalam proses belajar mengajar. Selain itu, informasi yang diperoleh dari hasil observasi ini dapat dijadikan acuan untuk merancang rencana pembelajaran pada siswa dengan memperhatikan keadaan atau kebutuhan anak, atau kondisi lingkungan kelas tempat anak belajar. 2 Assemsen - Data subjek I

a. Informasi umum

Nama : Fauzan Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis kelainan : Tunarungu berat TTL : Surakarta, 19 Maret 2002 12 tahun Agama : Islam Sekolah : SLB-B Karnamanohara Status dalam keluarga : Anak kandung 7 Nama Ayah : Haris S. Pekerjaan ayah : Wiraswasta Nama Ibu : Dwi Wiyanti Pekerjaan Ibu : Rumah tangga Alamat : Perum Jatimas Gang Rajawali II RT 8 RW 39 Balecatur, Gamping, Sleman 55294

b. Hasil assesment anak pada pembelajaran

1. Assesment kemampuan dasar 1.1 Membaca Dalam membaca nyaring, Fauzan memang sama sekali belum bisa bicara maka dia belum bisa membaca nyaring dengan mengeluarkan suara. Karena dia mengalami masalah kelainan organ bicara yaitu ketidaklenturan bibir dan juga sulit mengeluarkan suara. Tetapi dia tetap membaca tanpa ada yang menolak. Dia hanya bisa membaca dalam hati saja sambil mengikuti dengan garis lengkung. Ketika guru meminta siswa membaca dalam hati hingga ia selesai membaca bacaan dari hasil percakapan di papan tulis dan juga siswa terlihat membaca seksama sehingga dia bisa memahami bacaan tersebut dan juga bisa menjawab dalam bentuk tertulis saja pada pertanyaan yang diberikan guru kelas serta menunjukkan frase yang menjadi jawaban pertanyaan tersebut karena meskipun itu dia mengalami kesulitan berbicara ekspresif secara oral. Namun terkadang dia salah menjawab pertanyaan yang diberikan guru kelas karena dia terlalu asyik mengobrol dengan teman sekelasnya dengan menggunakan bahasa isyarat sehingga dia kurang memperhatikan bacaan di papan tulis. 8 1.2 Menulis Fauzan sudah mampu menulis dengan rapi tetapi hampir tidak ada spasi antar kata dalam suatu kalimat. Meskipun itu, dia sudah benar menulis dengan menggunakan tanda baca seperti tanda titik . untuk di akhir kalimat, tanda koma , untuk di tengah kalimat, tanda tanya ? untuk kalimat tanya dan tanda seru untuk kalimat perintah dan huruf kapital untuk kata yang terletak di awal kalimat karena dia memang sudah biasa dengan menyalin tulisan yang ditulis oleh guru kelas. Namun untuk menulis ekspresif dia terkadang lupa menulis kalimat tanya dengan diberi tanda tanya kecuali dia benar menulis dengan penggunaan tanda titik di akhir kata atau kalimat dan juga benar menulis dengan diberi tanda koma di tengah kalimat. Hasil tulisannya agak rapi dan terlalu hitam karena dia memegang pensil terlalu kuat dan ditulisnya terlalu keras sehingga dia sering menjadi yang terakhir pada waktunya selesai menulis di kelasnya. Selain itu, dia juga belum mampu menulis dengan lancar karena dia hanya bisa menulis dengan suku kata dua huruf saja dari suatu kata tertentu sehingga mengalami kelambatan dalam hal menulis suatu kata tertentu, meskipun dia sebenarnya sudah memahami sesuatu yang bersifat nonverbal atau visual seperti gambar atau benda konkret dibandingkan dengan sesuatu yang bersifat abstrak verbal. Misalnya tulisan kata ‘disiplin’ di papan tulis, kemudian dia menulis dua huruf demi dua huruf seperti suku kata yaitu di-si-pi-lin dari kata ‘disiplin’. Hal ini yang kemungkinan disebabkan lemahnya daya abstraksi terhadap kosa kata dalam hal menulis yang juga terpengaruh pada ketidakmampuan bicaranya tersebut. 9 1.3 Berhitung Siswa sudah mengenal angka-angka, baik satuan dan puluhan dengan baik, sehingga dia bisa mengurutkan angka dari kecil ke besar dengan benar dan juga bisa menulis simbol angka dengan tepat dan benar pula. Siswa sudah bisa berhitung tetapi hanya dengan angka yang lebih kecil sedangkan dengan angka yang lebih besar itu belum dihitung dengan benar dan teliti karena masih lemah perhitungan dengan bilangan yang angkanya besar. 2. Assesment Akademik pada Pembelajaran 2.1 Bahasa Indonesia Kemampuan Fauzan terhadap bahasa Indonesia dapat berkembang cukup baik meskipun belum bisa bicara secara baik, sehingga ia sangat pasif saat mengikuti kegiatan bahasa seperti bicara dibandingkan dengan aspek membaca dan menulis. Karena itu, dia memiliki kelainan pada organ artikulasi. Dia sudah mampu menulis kata-kata dengan benar namun sayangnya masih belum lancar dalam hal menulis, misalnya dia hanya bisa menulis satu huruf demi satu huruf dari suatu kata atau kalimat. Hal ini dimungkinkan karena masalah ingatan daya abstraksi lemah sehingga mudah lupa atau kurang merespon suatu kata atau kalimat dengan baik. Sedangkan pada aspek membaca, dia bisa membaca tapi sedikit bisa pemahaman bila ada kosa kata yang baru. 2.2 Matematika Kemampuan matematika yang dimiliki Fauzan terlihat dapat berkembang baik karena mudah merespon atau memahami terhadap angka dan simbol penjumlahan, pengurangan dan perkalian dibandingkan kemampuan bahasa. Dia bisa berhitung dengan bilangan yang kecil 10 secara teliti sedangkan bila berhitung dengan bilangan yang besar maka dia sering terjadi keliru sehingga hasil perhitungannya masih kurang teliti. 3. Assesment non akademik 3.1 Keterampilan Pada aspek keterampilan, siswa memiliki kemampuan motorik halus cukup baik sehingga tidak ada hambatan dalam berketerampilan tetapi hasilnya juga kelihatan cukup baik dan tetap perlu dibimbing dan diarahkan. 4. Assesment fungsional 4.1 Berbahasa dan Berkomunikasi Siswa hanya bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat saja ataupun bahasa tulis dengan guru dan teman-teman sebayanya. Karena itu, sampai saat ini dia masih belum bisa bicara sama sekali. Dia hanya bisa membaca bibir guru tetapi kesulitan untuk berbicara ekspresif untuk menyampaikan pendapat. Meskipun itu, bahasa yang dia sampaikan mudah dipahami oleh guru kelas bila melalui tulisan saja tetapi juga terkadang bahasa isyarat yang dia sampaikan mudah dipahami guru kelas. 4.2 Perilaku Siswa cenderung berperilaku pasif bila saat sedang percakapan atau diskusi dengan teman-teman dan guru di kelas. Karena dia sering diam dan takut akan kesulitan berbicara ekspresif untuk menyampaikan pendapat. Namun dia cenderung manis dan mudah senang bila diajak teman- teman sebayanya untuk bermain bersama dan juga mengobrol bersama, baik di kelas maupun di luar kelas. 11 - Data siswa II a. Informasi umum Nama : Vian Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis kelainan : Tunarungu berat TTL : Yogyakarta, 2 September 2000 14 tahun Agama : Islam Kelas : 3 SDLB Status dalam keluarga : anak kandung Nama Ayah : Tri Bagus Handoko, S.H. Pekerjaan ayah : PNS Nama Ibu : Eni Indyah Astuti, S.E. Pekerjaan Ibu : Karyawan swasta Alamat : Jalan Bumijo Lor 12 RT 27 RW 07 Bumijo, Jetis, Yogyakarta 55272

b. Hasil Assesment Anak pada Pembelajaran 1. Assesment kemampuan dasar

Dokumen yang terkait

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II UNY LOKASI SLB B KARNNAMANOHARA (Alamat : Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta).

0 1 171

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II LOKASI SLB B Karnnamnohara Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarata.

1 5 168

LAPORAN INDIVIDU HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II SLB B KARNNAMANOHARA Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

0 2 143

LAPORAN PRATEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SLB B KARNNAMANOHARA Alamat: Jl. Pandean Gang. Pringwulung, Depok, Sleman, Yogyakarta.

0 0 95

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Lokasi Sekolah Luar Biasa Bagian B Karnnamanohara Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

0 0 174

LAPORAN INDIVIDU HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SLB B KARNNAMANOHARA Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

0 0 188

LAPORAN PPL II LOKASI DI SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA Jalan Pandean 2, Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

0 4 156

LAPORAN PRAKTIK PENGAJARAN LAPANGAN (PPL) SLB B KARNNAMOHARA Alamat : Jl. Pandean 2 Gang Wulung, Condongcatur, Depok, Sleman Periode : 15 Juli 2016 s.d 15 September 2016.

0 1 151

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SLB YAPENAS.

0 0 18

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SLB E PRAYUWANA Jl. NGADISURYAN NO. 2 YOGYAKARTA.

0 0 45