Limfosit ada dua jenis yaitu limfosit T dan limfosit B. Limfosit T berpartisipasi dalam respon imun dengan mengatur aktivitas limfosit B. Pengaturan
ini terlaksana dengan mensekresi limfokin yang mempengaruhi kegiatan limfosit B. Bagi banyak antigen, sel-sel dari subpopulasi sel T diperlukan untuk memberi
ransangan tambahan pada limfosit B untuk menghasilkan antibodi.
25
b. Monosit
Monosit mencapai 3-8 jumlah total leukosit. Monosit berukuran lebih besar dari limfosit, inti selnya bulat atau panjang. Monosit berasal dari sumsum
tulang dan beredar dalam darah kemudian bermigrasi melalui dinding venul pasca kapiler ke dalam jaringan ikat organ diseluruh tubuh. Monosit tidak mempunyai
fungsi yang berarti dan semata-mata merupakan sel cadangan bergerak yang sanggup berkembang menjadi fagosit dan berperan aktif dalam pertahanan tubuh terhadap
invasi bakteri.
25
. Waktu paruh monosit dalam darah adalah 12-100 jam.
23
Gambar 2.1. Sel Darah Putih
27
Gambar 2.2. Leukemia
27
Universitas Sumatera Utara
Granulosit
Gambar 2.3. Neutrofil
27
Gambar 2.4. Eosinofil
27
Gambar 2.5. Basofil
27
Agranulosit
Gambar 2.6. Limfosit
27
Gambar 2.7. Monosit
27
2.4. Patofisiologi
Leukemia merupakan istilah untuk beberapa jenis penyakit yang berbeda dengan manifestasi patofisiologis yang berbeda pula. Mulai dari yang berat dengan
penekanan sumsum tulang yang berat pula seperti pada LA sampai kepada penyakit yang perjalanannya lambat seperti Leukemia Kronik.
13
Leukemia mempunyai sifat khas proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal. Ada
dua masalah terkait dengan sel leukemia yaitu adanya overproduksi dari sel darah
Universitas Sumatera Utara
putih, kedua adanya sel-sel abnormal atau imatur dari sel darah putih sehingga fungsi dan strukturnya tidak normal.
Produksi sel darah putih yang sangat meningkat akan menekan elemen sel darah yang lain seperti penurunan produksi eristrosit mengakibatkan anemia,
trombosit menjadi menurun mengakibatkan trombositopenia dan leukopenia dimana sel darah putih yang normal menjadi sedikit. Adanya trombositopenia mengakibatkan
mudahnya terjadi perdarahan dan keadaan leukopenia menyebabkan mudahnya terjadi infeksi.
Sel-sel kanker darah putih juga dapat menginvasi pada sumsum tulang periosteum yang dapat mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan nyeri tulang.
Disamping itu infiltrasi kebergai organ seperti otak, ginjal, hati, limpa, kelenjar limfe menyebabkan pembesaran dan gangguan pada organ terkait.
28
2.5. Klasifikasi Leukemia