Analisa Kecenderungan Anak yang Menderita LA Rawat Inap Keluhan

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Analisa Kecenderungan Anak yang Menderita LA Rawat Inap

Berdasarkan Data Tahun 2009-2012 di RSUP H. Adam Malik Medan. . Gambar 5.1. Diagram Garis Kecenderungan Penurunan Kunjungan Anak yang Menderita LA Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Berdasarka Data Tahun 2009-2012. Berdasarkan gambar 5.1. diatas dapat dilihat bahwa trend atau kecenderungan jumlah anak yang menderita LA di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2009-2012 dengan metode Least Square terjadi penurunan menurut persamaan y = 100,5 – 3,8x perhitungan terlampir, artinya setiap kenaikan 1 tahun 1 variabel x akan menurunkan 3,8 kunjungan 3,8 variabel y. Frekuensi anak yang menderita LA menurun sebesar |101-90| =11 kasus, simple rasio penurunan 10190 = 1,1 kali dan persentasi penurunan sebesar 101-9090 x 100 = 12,2. Anak yang menderita 101 89 84 90 101 89 84 90 y = 100,5 -3,8x 101 89 84 90 20 40 60 80 100 120 2009 2010 2011 2012 fr ekue ns i Tahun Universitas Sumatera Utara LA tertinggi pada tahun 2009 yaitu 27,8 dan terendah pada tahun 2011 yaitu 23,1. Pada hasil penelitian ini terjadinya penurunan anak yang menderita LA mempunyai keterkaitan dengan jumlah anak yang menderita LA yang datang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2009-2012 mengalami penurunan selama 2009-2012. Dari persamaan y = 100,5 – 3,8x maka dapat diprediksikan pada tahun 2013 jumlah anak yang mendeita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan adalah y = 100,5 – 3,85 yaitu 82 kasus, tahun 2014 y = 100,5-3,86 yaitu 78 kasus dan tahun 2024 adalah y = 100,5-3,816 yaitu 39,7 atau 40 kasus. Sehingga diprediksikan setiap tahunnya terjadi penurunan jumlah kasus anak yang menderita LA rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara

5.2. Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Berdasarkan

Sosiodemografi

5.2.1. Umur

Gambar 5.2. Diagram Pie Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Berdasarkan Umur di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011- 2012. Berdasarkan gambar 5.2. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan umur terbesar adalah pada kelompok umur 0-4 tahun yaitu 36,1, kelompok umur 5-9 tahun 34,1 dan terkecil pada kelompok umur 10-14 tahun 29,3. Umur anak terendah adalah umur 6 bulan, berasal dari luar kota Medan dengan keluhan demam dan sumber biaya Jamkesmas. Pasien ini didiagnosis menderita LLA, penatalaksanaan yang diberikan adalah transfusi darah dan pasien pulang dengan PBJ. Umur pasien tertinggi adalah 14 tahun berjumlah 22 orang, anak yang menderita LLA 17 orang dan LMA 5 orang. 36,8 33,9 29,3 Umur ─4 tahun 5 ─9 tahun 10 ─14 tahun Universitas Sumatera Utara Leukemia Akut menyerang anak-anak dari semua golongan umur. Pada LLA, puncak usia timbulnya penyakit adalah antara umur 3 dan 4 tahun sedangkan pada anak LMA tidak tampak usia puncak. 33 Besarnya kejadian LA pada kelompok umur 0-4 tahun dikaitkan dengan jenis LLA yang lebih sering terjadi dibandingkan dengan LMA. 12 Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Gholami 2011 di West Azerbaijan Province 2003- 2009 terdapat anak yang menderita LA 56 43,0 kelompok umur 0-4 tahun, 45 34,6 kelompok umur 5-9 tahun dan 29 22,3 kelompok umur 10-14 tahun. 39

5.2.2. Jenis Kelamin

. Gambar 5.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012. 52,9 47,1 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 5.3. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan jenis kelamin yang lebih besar adalah laki-laki 52,9. Leukemia Akut lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio 1,4 : 1. 30 Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Gholami 2011 di West Azerbaijan Province 2003- 2009 terdapat anak yang menderita LA berdasarkan jenis kelamin, 72 55,4 laki-laki dan 58 44,6 perempuan. 39

5.2.3. Agama

Gambar 5.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Berdasarka Agama di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012. 66,1 32,2 1,7 Agama Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 5.4. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan agama terbesar adalah Islam dengan proporsi 66,1 dan terkecil Katolik dengan proporsi 1,7. Hal ini bukan berarti bahwa agama Islam lebih berisiko untuk menderita LA, namun hanya menunjukan anak yang menderita LA yang datang berobat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2012 yang paling banyak adalah agama Islam. 5.2.4. Tempat Tinggal . Gambar 5.5. Diagram Pie Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Berdasarkan Tempat Tinggal di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011- 2012. Berdasarkan gambar 5.5. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan tempat tinggal lebih besar berasal dari luar kota Medan 77,6. 77,6 22,4 Tempat Tinggal Luar kota Medan Kota Medan Universitas Sumatera Utara Hal ini diasumsikan karena RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit rujukan dari Provinsi Sumatera Utara, NAD, Riau, dan Sumatera Barat sehingga memungkinkan jumlah anak yang menderita LA yang berobat di rumah sakit ini lebih banyak dari luar kota Medan.

5.3. Keluhan

. Gambar 5.6. Diagram Bar Distribusi Proporsi Anak yang Menderita LA Berdasarkan Keluhan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012. Berdasarkan gambar 5.6. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang menderita LA berdasarkan keluhan tertinggi adalah pucat 43,7 dilanjutkan dengan demam 42,0 , perdarahan 20,1, lemas 10,3, pembesaran kelenjar limfa 8,6 dan terendah nyeri tulangsendi 7,5. 7,5 8,6 10,3 20,1 42,0 43,7 10 20 30 40 50 Nyeri TulangSendi Pembesaran Kelenjar Limfe Lemas Perdarahan Demam Pucat Proporsi K e luha n Universitas Sumatera Utara Gejala yang ditimbulkan LA adalah pucat, panasdemam, perdarahan, adanya rasa lelah, nyeri tulang dan pembesaran kelenjar limfa. Produksi sel darah merah yang berkurang menyebabkan oksigen dalam tubuh berkurang akibatnya penderita terlihat pucat dan mudah lelah. Anak yang menderita LA akan lebih mudah untuk terkena infeksi karena sel darah putihnya tidak berfungsi normal. Akibatnya tubuh anak tersebut mudah terkena infeksi virus ataupun bakteri sehingga menimbulkan keluhan demam. Perdarahan terjadi akibat produksi sel darah putih meningkat dan sel darah lain menurun mengakibatkan anemia, trombositopenia, leukopenia. Trombositopenia mengakibatkan mudahnya perdarahan berupa ekimosis, petekia, perdarahan gusi dan sebagainya. Sel kanker darah putih dapat menginvasi pada sumsum tulang yang mengakibatkan tulang rapuh atau nyeri tulang dan dapat menginfiltrasi ke berbagai organ misalnya kelenjar limfa yang mengakibatkan pembesaran. 31,36 Universitas Sumatera Utara

5.4. Jenis LA