Leukemia Limfositik Akut Leukemia Mielositik Akut

determinan leukemia. Selain itu, benzene yang bersifat mielotoksik, leukemogenik biasanya mendahului timbulnya leukemia. 35 2.7. Gejala Klinis 2.7.1. Leukemia Limfositik Akut Gejala yang khas pada LLA adalah pucat, panas dan perdarahan disertai splenomegali dan kadang-kadang hepatomegalia serta limfadenopatia. Penderita yang menunjukkan gejala lengkap diatas dapat didiagnosis leukemia. Pucat dapat terjadi mendadak, perdarahan dapat berupa ekimosis, petekia, epistaksis, perdarahan gusi, dan sebagainya. 36

2.7.2. Leukemia Mielositik Akut

Gejala utama LMA adalah adanya rasa lelah, perdarahan, dan infeksi yang disebabkan oleh sindrom kegagalan sumsum tulang. Perdarahan biasanya terjadi dalam bentuk purpura atau petekia. Pada pasien dengan angka leukosit yang sangat tinggi 100.000mm 3 sering terjadi leukostatis, yaitu terjadi gumpalan leukosit yang menyumbat aliran pembuluh darah vena maupun arteri. Gejala leukostatis yang sering dijumpai adalah gangguan kesadaran, sesak nafas, nyeri dada, priapismus, gangguan metabolisme berupa hiperurisemia dan hipoglikemia. 31

2.8. Diagnosis

2.8.1. Leukemia Limfositik Akut

Diagnosis LLA sering didasarkan pada pemeriksaan darah tepi dan pemeriksaan sumsum tulang. Pada pemeriksaan darah tepi, hasil yang didapatkan Universitas Sumatera Utara adalah jumlah leukosit dapat normal, meningkat atau rendah pada saat didiagnosis. Pada umumnya terjadi anemia dan trombositopenia. Proporsi sel blas pada hitung leukosit bervariasi dari 0-100. Kira-kira sepertiga pasien mempunyai hitung trombosit kurang dari 25.000 mm 3 . Pemeriksaan apus sumsum tulang tampak hiperseluler dengan limfoblas yang sangat banyak, lebih dari 90 sel berinti pada LLA dewasa. 30 Jika jumlah leukosit awal pasien pada saat didiagnosis 50.000 mm 3 dapat dinyatakan mempunyai prognosis yang buruk. 12

2.8.2. Leukemia Mielositik Akut

Diagnosis pada klien LMA adalah sel darah menunjukkan adanya penurunan baik eritrosit maupun trombosit, jumlah leukosit total bisa rendah, normal ataupun tinggi. 25 Leukositosis terjadi pada sekitar 59 kasus LMA, 15 pasien mempunyai leukosit normal, dan 35 pasien mengalami neutropenia. 31 Pada pemeriksaan sumsum tulang menunjukkan kelebihan sel blast yang immatur. 25 2.9. Pencegahan 2.9.1. Pencegahan Primer