Keunggulan Buku Pop-Up dalam Pembelajaran Membaca Permulaan
30
pendapat tersebut, Suyatno 2004, 81-93 menyatakan teknik pembelajaran membaca dan menulis dari gambar bertujuan agar siswa dapat membuat tulisan secara runtut
dan logis berdasarkan gambar. Alat yang dibutuhkan adalah gambar-gambar bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran.
Siswa tunagrahita ringan memiliki karakteristik kemampuan intelektual dibawah rata-rata dengan usia kemampuan belajarnya sampai usia 12 tahun, sehingga
mengakibatkan kesukaran dalam memusatkan perhatian, jangkauan perhatian yang sempit dan cepat beralih, pelupa, mengalami kesukaran mengungkapkan kembali
ingatan, serta lemahnya kemampuan abstraksi dan dalam pemahaman materi harus dijelaskan berulang kali. Pembelajaran membaca permulaan pada anak tunagrahita
ringan hendaknya dimulai dari tahap yang sederhana menuju ke tahap yang lebih kompleks.
Penjelasan mengenai pertimbangan pemilihan media buku pop-updalam peningkatan kemampuan membaca permulaan dengan media buku pop-up anak
kategori ringan adalah : a.
Karakteristik anak
tunagrahita yang
memiliki rentang
perhatianyangpendek, sehingga sulit berkonsentrasi dalam jangka waktu lama. Sering mengalami frustasi ketika diminta berfungsi secara social
dan akademik sesuai usia mereka, sehingga tingkah laku mereka menjadi tidak baik seperti menolak untuk melakukan tugas di kelas atau menarik
diri. b.
Tepat untuk mendukung isi pembelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran
secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental anak.
31
c. Praktis dan tidak mudah rusak. Kriteria ini menuntun para guru untuk
memilih media yang ada, mudah diperoleh atau mudah dibuat oleh guru sendiri.
d. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama.
Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh keterampilan guru yang menggunakkannya.
e. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum
tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau
perorangan. Dalam penelitian ini pengelompokan sasaran media buku pop-up untuk kelompok kecil.
f. Ketertarikan siswa, peneliti menangkap bahwa anak tunagrahita lebih
menyukai atau lebih tertarik pada hal yang tidak biasa terjadi. Dengan menggunakan media buku Pop-up yang pada dasarnya jarang digunakan
dalam pembelajarran dikelas diharapkan dapat menarik perhatian anak, sehingga anak dapat memahami pelajaran.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas maka media Buku Pop-up penting digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca
permulaan untuk anak tunagrahita kategori ringan di SLB Dharma Rena Ring Putra 1 Yogyakarta.