8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Anak Tunagrahita Ringan 1. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan
Tunagrahita ringan secara peristilahan dapat dikatakan sebagai hambatan mental ringan. Ditinjau dari asal kata tunagarhita berasal dari bahasa Sansekerta
tuna yang artinya rugi, kurang: dan grahita artinya berpikir, jadi anak tunagrahita berarti aanak atau seseorang yang mengalami suatu kekurang mampuan dalam
berpikir.Anak tunagrahita ringan mengalami kesenjangan pada kematangan berpikir
denganusia kronologisnya,
sehinggamengalami hambatan
dalam perkembangan dibandingkan dengan anak seusia yang normal. Smith, M. B.,
Ittenbach., R.F., Patton, J.R. 2002; 40 menyatakan: “mental retardation is one of developmental disability and generally refers to
substantial limitations is present levels of functioning. These limitations are manifest in delayed intellectual growth, inappropriate or immature reactions
to one’s environment,; and below-average performance in the academic, psychological, physical, linguistic and social domains.”
Pernyataan tersebut menyatakan, reterdasi mental adalah salah satu jenis cacat
perkembangan dan umumnya mengacu pada keterbatasan subtansial dalam tingkat fungsi.Keterbatasan ini terjadi pada pertumbuhan intelektual yang lambat, reaksi
yang tidak tepat terhadap lingkungan masyarakat dan kinerja dibawah rata-rata dalam akademik, psikologis, dan fisik, bahasa dan social.
Secara klinis, istilah tunagrahita menunjuk pada kondisi individu yang mentalnya berada dibawah normal dengan tidak membedakan kebutuhan para
penderita tentang bantuan yang diperlukan.Sementara, definisi sosial menjelaskan bahwa tunagrahita menunjuk kepada suatu gangguan ataupun hambatan dalam
perkembangan mental sehingga penyandangnya kurang dapat mengambil manfaat
9
sebagaimana mestinya dari pendidikan dan pengalaman biasa. Menurut The American Association on Mental Deficiency
AAMD, “seseorang dikategorikan tunagrahita apabila kecerdasannya secara umum di
bawah rata-rata dan mengalami kesulitan penyesuaian social dalam setiap fase perkembangannya” Mohammad Efendi, 2006: 89.
Hambatan mental ringan atau tunagrahita ringan menurut AAMR adalah anak yang
memiliki tingkat
kecerdasan berkisar
antara 55
sampai dengan
70
Mumpuniarti, 2007:17
.Anak tuangrahita ringan pada umumnya secara fisik tidak memperlihatkan perbedaan dengan anak normal lainnya.Anak tunagrahita
ringan termasuk kelompok mampu didik.Anak tunagrahita ringan masih bisa dididik diajarkan membaca, menulis dan berhitung sederhana.Sebagian anak
tunagrahita ringan mampu menyelesaikan pendidikan setingkat kelas IV SD Umum. Hal tersebut disebabkan karena tingkat pencapaian usia mental anak
tunagrahita ringan setaraf dengan anak usia sekolah dasar kelas enam umur anak 12 tahun walaupun sudah mencapai usia dewasa.
Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin, 2005: 13 Menjelaskan bahwa tunagrahita adalah kondisi komplek yang menunjukkan kemampuan intelektual
yang rendah dan mengalami hambatan dalam perilaku adaptif, selain itu pada siswa tunagrahita terdapat kesenjangan yang signifikan antara kemampuan
berfikir mental age dengan perkembangan usia kronological age. Tunagrahita kategori ringan adalah siswa dengan tingkat kecerdasan IQ
berkisar 50-70, dalam penyesusaian sosial dan bergaul, maupun menyesuaikan diri pada lingkungan sosial yang lebih luas dan mampu melakukan pekerjaan semi
terampil. Mumpuniarti, 2007: 15. Berdasarkan beberapa pengertian anak tunagrahita di atas dapat ditegaskan