Batasan Masalah Rumusan Masalah

9 sebagaimana mestinya dari pendidikan dan pengalaman biasa. Menurut The American Association on Mental Deficiency AAMD, “seseorang dikategorikan tunagrahita apabila kecerdasannya secara umum di bawah rata-rata dan mengalami kesulitan penyesuaian social dalam setiap fase perkembangannya” Mohammad Efendi, 2006: 89. Hambatan mental ringan atau tunagrahita ringan menurut AAMR adalah anak yang memiliki tingkat kecerdasan berkisar antara 55 sampai dengan 70 Mumpuniarti, 2007:17 .Anak tuangrahita ringan pada umumnya secara fisik tidak memperlihatkan perbedaan dengan anak normal lainnya.Anak tunagrahita ringan termasuk kelompok mampu didik.Anak tunagrahita ringan masih bisa dididik diajarkan membaca, menulis dan berhitung sederhana.Sebagian anak tunagrahita ringan mampu menyelesaikan pendidikan setingkat kelas IV SD Umum. Hal tersebut disebabkan karena tingkat pencapaian usia mental anak tunagrahita ringan setaraf dengan anak usia sekolah dasar kelas enam umur anak 12 tahun walaupun sudah mencapai usia dewasa. Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin, 2005: 13 Menjelaskan bahwa tunagrahita adalah kondisi komplek yang menunjukkan kemampuan intelektual yang rendah dan mengalami hambatan dalam perilaku adaptif, selain itu pada siswa tunagrahita terdapat kesenjangan yang signifikan antara kemampuan berfikir mental age dengan perkembangan usia kronological age. Tunagrahita kategori ringan adalah siswa dengan tingkat kecerdasan IQ berkisar 50-70, dalam penyesusaian sosial dan bergaul, maupun menyesuaikan diri pada lingkungan sosial yang lebih luas dan mampu melakukan pekerjaan semi terampil. Mumpuniarti, 2007: 15. Berdasarkan beberapa pengertian anak tunagrahita di atas dapat ditegaskan 10 bahwa yang dimaksud anak tunagrahita adalah kondisi anak yang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata yaitu 55-70 ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam perilaku adaptif yang terwujud melalui kemampuan berinteraksi sosial yaitu ketidakmampuan dalam menyesuaikan perilaku yang terjadi selama masa perkembangan, kemampuan konseptual dan praktikal dalam kehidupan sehari-hari. Keterbatasan intelektual yang dimiliki anak tunagrahita ringan akan berpengaruh pada kinerja akademis, salah satunya dalam kemampuan atau daya tangkap anak dalam memahami sesuatu sangat lemah memahami pembelajaran. Anak tunagrahita ringan perlu banyak latihan dalam mempelajari suatu materi. Materi yang diajarkan sebaiknya diulang berkali-kali dengan cara atau media yang berbeda agar anak tunagrahita ringan dapat mengerti materi tersebut. Selain keterbatasan dalam intelektual anak juga memiliki permasalahan dalam keterampilan adaptif yang terwujud pada perilaku anak dalam bersosialisi ataupun berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, termasuk lingkungan sekolah.Perilaku yang kurang sesuai terhadap peraturan disekolah yang sisebabkan karena kemampuan pemahaman kurang. 2. Karakteristik Anak Tunagrahita Guna mempermudah dalam pelaksanaan layanan pendidikan bagi anak tunagrahita sesuai dengan kondisi individu, perlu mengetahui dan memahami karakteristik yang dimiliki anak tunagrahita.Anak tunagrahita memiliki karakteistik yang berbeda-beda setiap individunya. Seperti yang dinyatakan oleh Smith, M. B., Ittenbach., R.F., Patton, J.R. 2002; 242-243 sebagai berikut: “children who are mentally retarded have the same basic physiological, social, and emotional needs as children who are not. Because of their experiences in dealing with environments in which they are less able to display

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 15

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB YAPENAS YOGYAKARTA.

0 4 178

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS DASAR 3 DI SLB NEGERI 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 255

KEEFEKTIFAN MEDIA LKS WORD SQUARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB KASIH IBU YOGYAKARTA.

1 2 188

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PICTOGRAPH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NON VERBAL ANAK AUTISTIK TIPE RINGAN KELAS TKLB DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

1 1 237

EFEKTIVITAS METODE GLENN DOMAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB WIYATA DHARMA 3 SLEMAN DIY.

1 15 162

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BABA BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS D II SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA RENA RING PUTRA 2 YOGYAKARTA.

0 4 194

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA ABAKUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SLB C1 DHARMA RENA RING PUTRA 1.

0 0 208