Gaji dan Upah karyawan tidak lepas dari bagian HRDPayroll dan Pajak. Biasanya bagian HRDPayroll akan menghitung jumlah gaji dan upah yang
harus dibayarkan kepada setiap karyawan perusahaan disemua bagian disetiap bulannya. Selanjutnya dari nilai gaji upah tersebut akan dihitung
berapa jamsostek dan pajak penghasilan yang harus dipotong. Atas dasar laporan bagian HRDPayroll dan Pajak tersebut dokumen penggajian
secara global akan diserahkan kebagian akunting untuk dibuatkan jurnal pencatatannya.
Atas dasar dokumen tersebut bagian akunting akan membagi ke masing- masing akun yang sesuai. Upah yang berhubungan langsung dengan
produksi akan dikelompokkan sebagai Biaya Upah Langsung, biaya upah yang tidak berhubungan dengan produksi akan dialokasikan ke Biaya
Upah Tidak Langsung Biaya Overhead Pabrik.
Biaya yang berhubungan dengan Administrasi akan dikelompokkan ke bagian Administrasi Umum serta biaya yang berhubungan dengan
pemasaran dan penjualan akan dikelompokkah sebagai beban gaji dan upah bagian penjualan.
Pencatatan pengakuan gaji upah dicatat melalui menu Record Journal Entry di modul Accounts.
Gambar 5.5 Accounts | Record Journal Entry | Alokasi Biaya Gaji dan Upah
Kita juga bisa memberikan nomor jurnal manual sendiri. 2. Date : tanggal pengakuan pencatatan biaya gaji dan upah. Biasanya
dicatat pada akhir bulan. 3. Memo : keterangan yang akan dimasukkan ke keterangan disetiap
akun buku besar yang terkait. 4. Acct : tekan enter lalu pilih jenis akun yang bersangkutan. Dalam
kasus ini dipisahkan dalam 4 kelompok besar biaya upah yaitu : Upah Langsung, Upah Tidak Langsung, Gaji AdministrasiUmum dan Gaji
Upah Penjualan. 5. Debit : isikan nilai jurnal Debit untuk Biaya upah dan komponennya
termasuk beban jamsostek yang ditanggung oleh perusahaan. 6. Credit : isikan nilai jurnal Credit untuk komponen utang upah, utang
pph 21 dan utang jamsostek. 7. Memo : ketikkan keterangan tambahan disetiap baris akun jika
dibutuhkan. Memo ini sebagai pelengkap dari Memo yang sudah diisikan di field diatasnya.
8. Record : tekan Record untuk menyimpan jurnal tersebut.
Gambar 5.6 Jurnal atas Alokasi Gaji dan Upah
5.4 Pengalokasian Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya produksi yang dibayarkan diakui oleh perusahaan telah digunakan untuk membiayai produksi selain biaya bahan
baku dan biaya upah langsung. Jenis dari biaya overhead pabrik ini seperti biaya bahan pembantu, biaya upah tida langsung, biaya listrik pabrik, biaya
penyusutan aktiva pabrik, biaya sewa pabrik, biaya asuransi pabrik dan biaya-biaya lainnya yang terjadi di pabrik selain biaya bahan baku dan
biaya upah langsung.
Contoh biaya overhead pabrik yang dicatat pada akhir bulan dikarenakan adanya pengakuan utang atas sejumlah biaya yang telah digunakan
seperti biaya listrik, air utilitas. Transaksi ini dibuatkan pencatatan oleh bagian akuntansi melalui modul Record Journal Entry di menu Accounts.
Gambar 5.7 Accounts | Record Journal Entry | Alokasi Biaya Overhead Pabrik-1
Gambar 5.8 Accounts | Record Journal Entry | Alokasi Biaya Overhead Pabrik-2
Selain biaya yang terjadi diakhir bulan, biaya tersebut juga bisa terjadi dipertengahan periode bulanan. Jadi pencatatannya disesuaikan dengan
tranggal transaksi pengakuan biaya tersebut.
Gambar 5.9 Accounts | Record Journal Entry | Alokasi Biaya Overhead Pabrik-3
5.5 Mencatat Produk Jadi Selesai
Barang jadi dengan harga pokok standar sudah ditetapkan diawal periode untuk setiap barang berdasarkan histori masa lalu atas produksi sebuah
barang jadi jenis tertentu. Karena sifat dari barang jadi ini adalah bisa diselesaikan kapanpun, dan beberapa komponen biaya produksi tidak bisa
ditetapkan sulit ditentukan pada saat barang tersebut sudah selesai, maka setiap ada laporan produk selesai dari bagian produksi akan dicatat
oleh bagian akunting sebesar jumlah kuantitas yang dihasilkan dikalikan dengan harga pokok standar per unit atas jenis barang jadi tersebut.
Untuk mencatat kuantitas dan harga pokok per unit atas barang jadi dimasukkan dari modul Adjust Inventory di modul Inventory.
15 Januari 2010 Telah dihasilkan Barang Jadi A.001 sebanyak 700 unit Rp. 100.000,- Barang jadi B.001 sebanyak 300 unit Rp. 80.000,-
Gambar 5.10 Mencatat Barang Jadi Hasil Produksi
20 Januari 2010 telah dihasilkan barang jadi A.002 sebanyak 500 unit Rp. 70.000,- dan barang jagi B.002 sebanyak 400 unit Rp. 50.000,-
Gambar 5.11
Mencatat Barang Jadi Hasil Produksi
Efek jurnal atas kedua transaksi diatas bisa dilihat dibagian Transaction Journal di menu Inventory.
Gambar 5.12 Jurnal atas Barang Jadi Hasil Produksi
5.6 Laporan Produksi dan Barang