1.3 Daftar Akun Khusus Manufaktur
Pada dasarnya daftar akun perusahaan manufaktur dengan perusahaan jasa dan dagang hampir sama. Hanya saja di perusahaan manufaktur
memiliki beberapa akun khusus yang tidak dimiliki oleh perusahaan dagang dan jasa. Beberapa akun khusus tersebut adalah :
3. Akun Persediaan kelompok aset o
Persediaan Bahan Baku o
Persediaan Bahan Pembantu o
Persediaan Spare Parts o
Persediaan Barang Dalam Proses o
Persediaan Barang Jadi 4. Akun Biaya Produksi kelompok harga pokok
o Biaya Bahan Baku
o Biaya Upah Langsung
o Biaya Overhead Pabrik
o Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
o Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
o Barang Dalam Proses Awal dan Akhir
o Barang Jadi Awal dan Akhir
o Barang Jadi Standar
o Selisih Harga Pokok Produksi Aktual dan Standar
Tampilan daftar akun setelah dibuatkan di program MYOB akan tampil seperti gambar berikut ini:
Gambar 1.1 Akun Persediaan Aset di Manufaktur
Gambar 1.2 Akun Biaya Produksi Cost of Sales Manufaktur
Contoh Daftar Akun Perusahaan Manufaktur
Kelompok Neraca Balance Sheet
Gambar 1.3 Akun Neraca Balance Sheet di Manufaktur
Perusahaan Manufaktur Kelompok Laba Rugi Income Statement
Gambar 1.4 Akun Laba Rugi ProfitLoss di Manufaktur
1.4 Jurnal Standar Transaksi Manufaktur
Pada bagian ini dibahas jurnal-jurnal standar yang dijadikan patokan dalam mencatat transaksi atas perusahaan manufaktur. Untuk
mempermudah pemahaman akan jurnal tersebut ditampilkan pula bagan alir atas jurnal tersebut kedalam suatu aliran buku besar T Account.
Pembelian Bahan BakuPembantu Purchases – Enter Purchases – Bill – Item 1-1401
Persd. Bahan Baku xxx
Harga Beli 1-1402
Persd. Bahan Pembantu xxx
Harga Beli 2-1401
PPN Masukan xxx
PPN 10 2-1201
Utang Usaha xxx utang
Pemakaian Bahan Baku Inventory – Adjust Inventory – Qty Minus 5-2101
By. Bahan Baku A xxx
aktual kos 5-2102
By. Bahan Baku B xxx aktual
kos 1-1401
Persd. Bahan Baku xxx aktual kos
Pemakaian Bahan Pembantu Inventory – Adjust Inventory – Qty Minus 5-2301
By. Bahan Pembantu xxx
aktual 1-1402
Persd. Bahan Pembantu xxx aktual
Pencatatan Upah Langsung Accounts – Record Journal Entry 5-2201
By. Upah Langsung A xxx
aktual kos 5-2202
By. Upah Langsung B xxx
aktual kos 2-1301
Utang GajiUpah xxx aktual kos
2-1521 Utang PPh 21 Karyawan
xxx aktual kos 2-1305
Utang Jamsostek xxx aktual kos
Pencatatan Overhead Pabrik Accounts – Record Journal Entry 5-2302
By. Overhead Pabrik A xxx
aktual 5-2303
By. Overhead Pabrik B xxx
aktual 2-1400
Utang By. xxx aktual
1-2211 Akumulasi Penyusutan
xxx aktual 1-1501
Akun lainnya di kredit xxx aktual
Pencatatan Barang JadiLaporan dari bagian Produksi Harga Pokok Standar Inventory – Adjust Inventory – Qty plus
1-1404 Persd. Barang Jadi
xxx standar
5-3100 HPP Barang Jadi – Produksi Std
xxx standar Pencatatan Penjualan Barang Jadi Sales – Enter Sales – Invoice – Item
1-1301 Piutang Usaha
xxx harga jual
4-1101 Penjualan
xxx harga jual 2-1402
PPN Keluaran xxx 10
5-3200 HPP Barang Jadi - Penjualan
xxx standar
1-1404 Persd. Barang Jadi Standar
xxx standar Pencatatan Barang Dalam Proses akhir Estimasi
Accounts – Record Journal Entry 1-1403
Persd. Barang Dalam Proses WIP xxx
estimasi 5-2500
Barang Dalam
Proses Akhir xxx estimasi
Pencatatan Selisih Barang Jadi Standar dengan Aktual Estimasi Inventory – Adjust Inventory
5-5300 Selisih Persd. Barang Jadi
xxx estimasi
1-1304 Persd. Barang Jadi Standar
xxx estimasi
Pencatatan Barang Dalam Proses awal Estimasi – Accounts – Record Journal Entry
5-2400 Barang Dalam Proses awal
xxx estimasi
1-1403 Persd. Barang Dalam Proses
xxx estimasi Pencatatan Barang Jadi awal standar – Accounts – Record Journal Entry
5-1100 Persd. Brg Jadi Awal Standar
xxx Standar
5-3100 HPP Brg Jadi – Produksi
xxx Standar Pembelian Bahan Baku Purchases – Enter Purchases – Bill – Item
1-1401 Persd. Bahan Baku
xxx Harga Beli
2-1401 PPN Masukan
xxx PPN 10
2-1201 Utang Usaha
xxx utang Pemakaian Bahan Baku Inventory – Adjust Inventory – Qty Minus
5-2101 By. Bahan Baku A
xxx aktual
5-2102 By. Bahan Baku B
xxx aktual
1-1401 Persd. Bahan Baku
xxx aktual Pemakaian Bahan Pembantu Inventory – Adjust Inventory – Qty Minus
5-2301 By. Bahan Pembantu
xxx aktual
1-1402 Persd. Bahan Pembantu
xxx aktual Pencatatan Upah Langsung Accounts – Record Journal Entry
5-2201 By. Upah Langsung A
xxx aktual
5-2202 By. Upah Langsung B
xxx aktual
2-1301 Utang GajiUpah
xxx aktual Pencatatan Overhead Pabrik Accounts – Record Journal Entry
5-2302 By. Overhead Pabrik A
xxx aktual
5-2399 By. Overhead Lainya
xxx aktual
2-1399 Utang By. Lain-2
xxx aktual Pencatatan Barang Jadi Standar – Inventory – Adjust Inventory – Qty Plus
1-1404 Persd. Barang Jadi
xxx standar
5-3100 HPP Barang Jadi Produksi Std
xxx standar Pencatatan Penjualan Barang Jadi Sales – Enter Sales – Invoice – Layout Item
1-1301 Piutang Usaha
xxx harga jual
4-1101 Penjualan
xxx harga jual
2-1402 PPN Keluaran
xxx 10 5-3200
HPP Barang Jadi - Penjualan xxx
standar 1-1404
Persd. Barang Jadi Standar xxx standar
Pencatatan Barang Dalam Proses akhir Estimasi – Accounts – Record Journal Entry
1-1403 Persd. Barang Dalam Proses WIP
xxx estimasi
5-2500 Barang Dalam Proses Akhir
xxx estimasi Pencatatan Selisih Barang Jadi Standar dengan Aktual Estimasi Inventory – Adjust
Inventory 5-3300
Selisih Persd. Barang Jadi xxx
estimasi 1-1404
Persedaan Barang Jadi Standar xxx estimasi
Gambar 1.5 Alur Biaya Produksi di Perusahaan Manufaktur
Dengan sistim harga pokok pesanan, setiap adanya suatu pesanan dari pelanggan, kita buatkan satu kode pesanan job. Setiap transaksi yang
berhubungan dengan pesanan tersebut kita hubungkan dengan kode job tersebut. Mulai dari proses pencatatan pesanan barang, pembelian
barang, pengeluaran biaya operasional dan biaya produksi. Hal ini dilakukan untuk bisa mendeteksi berapa jumlah biaya yang sudah kita
keluarkan untuk suatu pesanan job tersebut.
Laporan Laba Rugi terhadap suatu persanan tersebut kita lihat di laporan Laba Rugi khusus untuk Job tertentu. Harga pokok penjualan ditentukan
setelah semua unsur biaya dimasukkan sampai dengan proses pesanan tersebut jadi. Dengan metode seperti ini, laporan keuangan bisa saja
tertunda dikarenakan ada beberapa unsur biaya yang sifatnya baru bisa diketahui di akhir periode seperti biaya listrik, biaya penyusutan, biaya
upah, dan biaya-biaya yang sifatnya baru dihitung pada akhir periode dan merupakan gabungan pemakaian dari beberapa job sekaligus.
1.6 Sistim Harga Pokok Standar