Uji Autokorelasi Uji Heteroskesdatisitas

36 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.6.1.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas menurut Ghozali 2006 : 91 bertujuan “untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.” Multikolinieritas menurut Umar 2003 : 132 adalah “ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel- variabel bebasnya.” Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya Ghozali, 2005 : 91. Cara untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas, yaitu: 1. nilai R2 pada estimasi model regresi, 2. menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen, 3. menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Multikolinieritas terjadi jika VIF lebih dari 5 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10. Pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Model regresi linier berganda harus terbebas dari gejala multikolinieritas agar dapat digunakan dalam penelitian.

3.6.1.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menurut Ghozali 2006 : 95 bertujuan “untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya.” Autokorelasi dapat muncul pada observasi yang menggunakan data runut waktu time series dimana pengganggu dari data sebelumnya akan berpengaruh terhadap data periode sebelumnya. Metode regresi yang baik apabila tidak terdapat autokorelasi. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin- Watson. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi Situmorang, 2010 yaitu: Universitas Sumatera Utara 37 Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Autokolerasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 du dl dl ≤ d ≤ du 4 – dl d 4 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl du d 4 – du Sumber: Situmorang, 2010

3.6.1.4. Uji Heteroskesdatisitas

Uji Heteroskedastisitas menurut Ghozali 2006 : 105 bertujuan “untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.” Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain sama, maka dapat disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati pola grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Menurut Ghozali 2006: 105, dasar analisisnya adalah: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar, kemudian menyempit maka telah mengindikasikan heteroskedatisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.6.2. Pengujian Hipotesis Penelitian 3.6.2.1. Metode Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (Eps), Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der), Dan Total Asset Turn Over (Tato) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

5 97 106

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Financial Leverage, dan Proceed Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 57 118

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

3 32 120

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 0 11