15 lebih jelas hubungan antara laba bersih dengan dengan total aktiva. Adapun
persamaan Du Pont menurut Brigham dan Houston 2006 : 114 yaitu :
Dari rumus-rumus di atas dapat disimpulkan bahwa misalnya hasil perhitungan menunjukkan angka 0,18 atau 18, maka artinya adalah untuk
menghasilkan laba sebesar Rp 18, dibutuhkan Rp 100 aktiva. Untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki Return on Asset yang tinggi maka diperlukan
pembandingan dengan perusahaan-perusahaan lain di industri sejenis.
2.1.7. Earning per Shares EPS
Kemampuan perusahaan yang baik dalam menghasilkan laba merupakan salah satu alasan yang membuat investor tertarik untuk membeli saham
perusahaan tersebut. Hal ini karena para investor mengharapkan dividen yang tinggi dari laba yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Earning per shares merupakan salah satu ukuran rasio keuangan yang dapat memberikan informasi mengenai nilai suatu perusahaan dari perbandingan
antara jumlah laba yang dihasilkan yang siap untuk dibagikan kepada pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar. Apabila dividen saham preferen tidak
dibagikan, maka Earning per shares dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dan saham preferen dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang
beredar.
Universitas Sumatera Utara
16 Earning per shares dirumuskan sebagai berikut :
Pada rumus di atas, dapat dikemukakan bahwa perhitungan menggunakan bagian laba yang benar-benar siap untuk dibagikan kepada para pemegang saham
biasa. Penyebut menggunakan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, karena dalam satu periode jumlah saham yang beredar tidak selalu sama sebagai
akibat dari hal-hal seperti penerbitan saham baru atau pembelian kembali saham yang dilakukan oleh perusahaan sehingga mengurangi jumlah saham yang beredar
Treasury Stock. Namun apabila sama sekali tidak ada perubahan jumlah saham yang beredar maka yang digunakan sebagai penyebut adalah jumlah saham yang
beredar pada akhir tahun.
2.1.8. Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang mengukur tingkat penggunaan utang dalam pendanaan suatu perusahaan. Semakin besar rasio ini maka
menunjukkan bahwa semakin besar penggunaan utang dalam perusahaan maka semakin banyak beban bunga begitu juga sebaliknya.
Fungsinya rasio ini dimasukkan sebagai penambahan dalam variabel independen adalah untuk menambah luas cakupan penelitian ini dengan
pertimbangan bahwa investor dalam membuat keputusan investasi saham selain memperhatikan tingkat profitabilitas juga harus memperhatikan tingkat
Universitas Sumatera Utara
17 solvabilitas perusahaan. Maka peneliti memutuskan bahwa Debt to Equity Ratio
adalah rasio yang dapat mewakili. DER dapat diperoleh dengan rumus :
2.1.9. Harga Saham