Tampak pada Tabel 5.3 bahwa skor variabel Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan, dari 160 peserta didik yang diobservasi
diperoleh kategori Sangat Tinggi 22.5 36 peserta didik, kategori Tinggi 75.6 121 peserta didik, dan kategori Sedang 1.9 3
peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan pada Peserta didik Kelas XII Jurusan
Akuntansi dan Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Bantul secara mayoritas berkategori Tinggi, yaitu 75.6 121 peserta didik.
3. Status Sosial Ekonomi
Tabel 5.4 Status Sosial Ekonomi
Interval Frekuensi Persentase Kategori Valid
1 57
35.6 Rendah
2 44
27.5 Sedang
3 59
36.9 Tinggi
Total
Sumber: Data primer yang diolah Tampak pada Tabel 5.4 bahwa skor variabel Status Sosial
Ekonomi, dari 160 peserta didik yang diobservasi diperoleh kategori kategori Tinggi 36.9 59 peserta didik, kategori Sedang 27.5 44
peserta didik, dan kategori Rendah 35.6 57 peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Status Sosial Ekonomi pada
Peserta didik Kelas XII Jurusan Akuntansi dan Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Bantul secara mayoritas berkategori Sedang dan
Tinggi, yaitu 64.4 103 peserta didik.
4. Minat Berwirausaha
Dari tabel statistik di atas dapat diketahui bahwa besarnya skor Minat Berwirausaha berkisar antara 3 sampai dengan 4.48, dengan
rata-rata sebesar 3.6417 dan standar deviasi 0.30974. Hasil ini dapat dirinci dengan tabel frekuensi sebagai berikut:
Tabel 5.5 Minat Berwirausaha
Interval Frekuensi Persentase Kategori
1.0-1.8 -
- Sangat Rendah
Valid 1.9-2.6 46
23 Rendah
2.7-3.4 54
33.8 Sedang
3.5-4.2 106
66.2 Tinggi
4.3-5.0 -
- Sangat Tinggi
Total 160
100
Sumber: Data primer yang diolah Tampak pada Tabel 5.5 bahwa skor variabel Minat
Berwirausaha, dari 160 peserta didik yang diobservasi diperoleh kategori Tinggi 66.2 106 peserta didik, kategori Sedang 33.8 54
peserta didik, dan kategori Rendah 23 46 peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Minat Berwirausaha pada Peserta
didik Kelas XII Jurusan Akuntansi dan Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Bantul secara mayoritas berkategori Tinggi, yaitu 66.2
106 peserta didik.
B. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Pengambilan keputusan apakah data berdistribusi normal atau tidak
dilakukan dengan cara berdasarkan angka signifikansi. Tabel 5.6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Prestasi Praktek
Industri Nilai Mata Pelajaran
Kewirausahaan Status sosial-
ekonomi Minat
berwirausaha N
160 160
160 160
Normal Parameters
a
Mean 84.0702
82.22 2.01
3.6417 Std.
Deviation 5.27768
6.923 .854
.30974 Most Extreme
Differences Absolute
.182 .094
.245 .057
Positive .061
.050 .238
.057 Negative
-.182 -.094
-.245 -.036
Kolmogorov-Smirnov Z 2.307
1.195 3.099
.717 Asymp. Sig. 2-tailed
.000 .115
.000 .683
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data primer yang diolah Jika dilihat dari signifikansi Asymp. Sig. 2-tailed pada Tabel
5.6 di atas, hasil uji mengindikasikan bahwa distribusi residual adalah normal karena nilai probabilitas Kolmogorov-Smirnov adalah Asymp.
Sig. 2-tailed 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas dalam analisis terpenuhi.
C. Hasil Uji Korelasi
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ada tiga. Hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menguji hubungan masing-masing variabel
bebas dengan variabel terikat. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H
1
: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Prestasi Praktek Industri dengan Minat Berwirausaha pada Peserta didik Kelas XII
Jurusan Akuntansi dan Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Bantul. H
2
: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha pada Peserta
didik Kelas XII Jurusan Akuntansi dan Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Bantul.
H
3
: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Status Sosial Ekonomi dengan Minat Berwirausaha pada Peserta didik Kelas XII Jurusan
Akuntansi dan Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Bantul. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen dan variabel dependen mempunyai hubungan korelasi atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus diuji dengan
menggunakan uji r pada taraf signifikansi 0.05. Jika r hitung r hasil analisis bertaraf signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0.05, berarti
hubungan kriterium dengan prediktor adalah hubungan kuat. Jika r hitung bertaraf signifikansi lebih besar atau sama dengan 0.05, berarti hubungan
kriterium dengan prediktor adalah hubungan lemah.