Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta
didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP,
dan Sekolah Menengah Atas SMA. 2
Pendidikan kejuruan Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah
Kejuruan SMK. 3
Pendidikan akademik Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana
dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
4 Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu
profesi atau menjadi seorang profesional. 5
Pendidikan vokasi Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan
peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program
sarjana strata 1.
6 Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan
peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama atau menjadi ahli ilmu agama.
7 Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki
kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif bergabung dengan sekolah biasa atau berupa satuan pendidikan khusus pada
tingkat pendidikan dasar dan menengah dalam bentuk sekolah luar biasaSLB.
D. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Sunaryo 1983 : 10 adalah hasil perubahan kemampuan
yang meliputi
kemampuan kognitif,
afektif, dan
psikomotorik. Proses belajar yang dialami oleh murid menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, dalam
bidang keterampilan dan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan itu tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap
tugas yang diberikan oleh guru Winkel, 1986 : 102. Perubahan itu bersikap secara relative konstan dan berbekas. Hasil dari belajar tidak
dapat disaksikan dari luar, tanpa orang itu melakukan suatu yang
menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Hasil belajar akan tampak dalam prestasi Winkel, 2004:58. Jadi prestasi belajar
merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Prestasi belajar diukur melalui alat ukur
yaitu suatu tes. 2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari fakor
intern dan faktor ektern Roestiyah , 1982:159 yaitu: a.
Faktor internal Faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri, seperti
kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dll. Faktor ini berwujud sebagai kebutuhan dari anak. Menurut Dimiyati dan Mujino 1999:
235-253 faktor intern meliputi a. faktor psikologis yaitu fakor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan mental dan berpikir. b. faktor
biologis yaitu faktor yang berhubungan dengan keadaan fisik seperti penglihatan dan pendengaran.
b. Faktor eksternal
Faktor yang datang dari luar diri si anak. misalnya kebersihan rumah, dan lingkungan belajar seperti lingkungan sekolah, lingkungan
keluarga, dan lingkungan masyarakat.
E. Kelompok Mata Pelajaran
Uraian tentang kelompok mata pelajaran yang berisi deskripsi kelompok mata pelajaran spesifik SMK, merujuk kepada Permen 22 tahun
2006, meliputi tiga kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok normatif, kelompok adaptif, dan kelompok produktif.
Kelompok normatif adalah kelompok mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris,
Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran
yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.
F. Prakerin Praktek Kerja Industri
Prakterin merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan kegiatan pembelajaran mata pelajaran kelompok program produktif. Kegiatan
prakerin dirancang dn dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal hal sebagai berikut :
a. Prakerin bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata bagi peserta
didik dalam pembentukan kompetensi secara utuh dan lebih bermakna, terutama pembentukan sikap etos kerja sesuai dengan tuntutan di
lapangan kerja. b.
Waktu pelaksanaan prakerin dialokasikan dari waktu yang tersedia pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan dengan ketentuan 4 jam praktek di
industri setara dengan 1 jam tatap muka yang terstruktur dalam kurikulum.
c. Kegiatan prakerin sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, juga
dimanfaatkan sebagai bagian dari penilaian hasil belajar kompetensi peserta didik.
d. Ketersediaan sarana dan prasarana sumber daya yang dimiliki sekolah
untuk mendukung proses pencapaian kompetensi lulusan sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku.
Prakerin adalah kegiatan magang di industri dalam waktu tertentu untuk memperoleh dan menerapkan konsep pembelajaran yang diterima di sekolah
dan membandingkanya dengan yang ada di dunia usahaindustri. Kegiatan prakerin dilakukan selama kurang lebih 3 bulan pada institusi pasangan yang
ditentukan oleh sekolah. Selama kegiatan prakerin siswa akan terus dimonitor oleh guru pembimbing dan pada akhir kegiatan prakerin siswa diharuskan
membuat laporan kegiatan prakerin. Praktik Kerja Industri atau yang biasa disebut dengan istilah Prakerin
atau PKL Praktek Kerja Lapangan adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan
singkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk
mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu
pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat
diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.
Sedangkan tujuan Praktik Kerja Industri menurut Wena yang dikutip oleh Sambas posted 5th April 2010, adalah : 1 Menghasilkan tenaga kerja
yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja. 2 Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan link and match antara lembaga pendidikan pelatihan kejuruan
dan dunia kerja. 3 Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas dan profesional. 4 Memberi pengakuan dan
penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai proses dari pendidikan.
G. Kerangka Berpikir
1.
Hubungan antara praktek Industri dengan minat peserta didik berwirausaha
Berwirausaha erat hubungannya dengan kemampuan seseorang berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna
mencapai tujuan. Dalam praktek industri, para peserta didik dituntut untuk berproses dalam ruang lingkup lingkungan usaha maupun industri. Praktek
indusrtri mampu memunculkan situasi dimana para peserta didik bisa melihat dunia usaha. Praktek industri mampu menginspirasi peserta didik
untuk berwirausaha.
2. Hubungan antara mata pelajaran kewirausahaan
dengan
minat peserta didik berwirausaha.
Kegiatan pembelajaran di dalam kelas erat kaitannya dengan proses yang dicapai peserta didik. Sebagai contoh pembelajaran yang dituangkan
dalam suatu mata pelajaran kemungkinan akan mempengaruhi keinginan peserta didik untuk diterapkannya dalam kehidupan nyata, demikian pula
dengan pembelajaran kewirausahaan, dalam hal ini kaitannya dengan nilai atau prestasi mata pelajaran kewirausahaan memungkinkan adanya
hubungan dengan minat peserta didik untuk berwirausahaan.
3. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua
dengan
minat peserta didik berwirausaha
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting di dalam keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak,
selain itu orang tua memiliki peranan dalam mencakupi kebutuhan mereka seperti pendidikan, kesehatan, sandang dan juga pangan. Untuk dapat
melakukan itu semua, orang tua harus bekerja. Jenis pekerjaan yang dilakukan antara orang tua yang satu dengan yang lain berbeda.
Jenis pekerjaan orang tua sangat berpengaruh dalam menimbulkan minat anak-anak mereka dalam menentukan jenis pekerjaan apa yang akan
mereka tekuni. Jika jenis pekerjaan orang tuanya sebagai seorang wirausaha, maka tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan minat
yang tinggi pada diri anak tersebut untuk mengikuti jejak orang tuanya.