heroic leaderhip . Pilar-pilar tersebut adalah kesadaran diri, ingenuitas,
cinta dan heroisme Lowney, 2005. Pandangan lain yang membuat heroic leadership berbeda dengan
teori kepemimpinan yang lain adalah mengenai siapa yang disebut pemimpin. Pada umumnya yang disebut dengan pemimpin adalah orang
yang memegang kekuasaan. Akan tetapi, heroic leadership memandang bahwa yang setiap orang adalah pemimpin dan memimpin sepanjang
waktu. Setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Disamping itu, tiap orang memiliki pengaruh terhadap orang lain Lowney, 2005.
Pandangan tersebut
akan mempengaruhi
cara atasan
dalam memperlakukan bawahan.
2. Pilar-pilar Heroic Leadership
a. Kesadaran Diri
Menurut Lowney 2005, kesadaran diri bukanlah produk sekali jadi. Kesadaran diri didapat melalui latihan yang terus
menerus. seseorang yang memiliki kesadaran diri akan meluangkan waktunya untuk melakukan refleksi. Mereka akan kembali
mengevaluasi apa yang telah mereka lakukan. Mereka menilai apakah yang telah mereka lakukan sesuai dengan tujuan. Dalam
jalan yang terus berubah, refleksi perlu dilakukan agar mereka selalu fokus pada tujuan.
Kesadaran diri berarti mengetahui siapa dirinya dan apa yang diinginkannya Lowney, 2005. Seseorang dengan kesadaran diri
tidak akan lepas dari tujuan yang telah ditetapkannya. Kesadaran diri akan selalu mengingatkan seseorang tentang siapa dirinya, dimana
posisi dirinya dan kemana tujuan mereka dalam lingkungan yang terus berubah.
Contoh kasus yang diberikan oleh Lowney adalah ketika sebuah perusahaan mengalami pertumbuhan yang pesat dan
kekurangan tenaga. Kebutuhan akan tenaga kerja memaksa perusahaan untuk memperbanyak rekrutmen. Agar banyak pekerja
yang didapat, tak jarang perusahaan tersebut menurunkan standar kompetensi yang dibutuhkan. Dengan melakukan hal tersebut,
kebutuhan akan tenaga kerja yang banyak dapat terpenuhi. Akan tetapi, hal tersebut memungkinkan terjadinya penurunan kualitas
yang dapat berdampak pada nama baik perusahaan. Berbeda dengan hal tersebut, para pemimpin Yesuit justru semakin mempersulit dan
memperketat proses penerimaan anggota baru. Hal tersebut dilakukan atas dasar menjaga reputasi perusahaan dan layanan yang
berkualitas. Walupun mereka harus kehilangan peluang untuk menjadi yang pertama. Hal tersebut menunjukkan bagaimana
seseorang tetap fokus pada tujuan semula dan tidak terpancing pada hal- hal yang menimbulkan keuntungan sementara.
Seseorang yang memiliki kesadaran diri mengetahui apa kelebihan yang dimilikinya dan menandai kelemahan-kelemahan
yang menghambat pencapaian tujuan. Oleh karena itu, orang dengan kesadaran diri akan mengejar apa yang diinginkannya dengan penuh
semangat dan mengilhami orang lain Lowney, 2005.
b. Ingenuitas