Kepuasan Kerja Stres Kerja

Dari pengertian yang telah disebutkan, maka dapat disimpulkan bahwa intensi turnover adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Keinginan tersebut muncul dalam aspek berpikir keluar dan mencari alternatif pekerjan lain.

4. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Turnover

a. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merujuk pada perasaan dan sikap positif atau negatif mengenai pekerjaannya Schultz Schultz, 2010. Kepuasan kerja memiliki pengaruh pada terjadinya turnover karyawan Schultz Schultz, 2010. Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja seseorang. Faktor tersebut antara lain: usia, kemampuan kognitif, kesesuaian pekerjaan dan keadilan organisasi. Secara keseluruhan, kepuasan kerja meningkat berdasarkan usia seseorang Schultz Schultz, 2010. Kepuasan kerja yang rendah terjadi pada pekerja yang berusia paling muda Schultz Schultz, 2010. Mereka tidak puas pada pekerjaan pertama mereka karena mereka gagal untuk menemukan tantangan dan tanggungjawab. Sedangkan pada pekerja yang lebih tua, umur dan pengalaman yang dimiliki meningkatkan percaya diri, kompetensi dan tanggungjawab Schultz Schultz, 2010. Selain itu, kemampuan kognitif juga berhubungan dengan performa dan kepuasan Schultz Schultz, 2010. Seseorang yang merasa pekerjaannya tidak menantang melaporkan bahwa dirinya tidak puas dengan pekerjaannya Schultz Schultz, 2010. Kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh kesesuaian pekerjaan. Semakin sesuai kemampuan atau keahlian seseorang dengan tuntutan pekerjaan semakin besar kepuasan kerja seseorang Schultz Schultz, 2010. Keadilan organisasi adalah persepsi seseorang mengenai seberapa adil dirinya diperlakukan oleh perusahaan Schultz Schultz, 2010. Seseorang yang merasa diperlakukan tidak adil oleh perusahaan maka kepuasan kerjanya akan turun Schultz Schultz, 2010.

b. Stres Kerja

Stres adalah respon fisiologis dan psikologis terhadap stimulus yang berlebihan, tidak menyenangkan dan kejadian yang mengancam Schultz Schultz, 2010. Stres di lingkungan kerja dapat merugikan perusahaan. Stres dapat menyebabkan produktivitas yang rendah, menurunkan motivasi dan meningkatkan kecelakaan. Selain itu, stres yang tinggi berhubungan dengan intensi turnover Schultz Schultz, 2010.

c. Komitmen Organisasi