terntentu didasarkan pada sikap spesifik terhadap perilaku Attitude Toward The Behavior
, norma subjektif Subjective Norms dan kontrol perilaku yang dihayati Perceived Behavioral Control.
2. Pengertian Turnover
Penelitian dengan topik turnover telah banyak dilakukan Ongori, 2007. Demikian juga telah banyak ahli yang memberikan definisi
turnover . Dalam suatu perusahaan, turnover dapat digolongkan menjadi
2 tipe: turnover berdasarkan keinginan pekerja voluntary turnover dan turnover berdasarkan keinginan perusahaan involuntary turnover
Riggio, 2008. Selain itu, turnover diartikan sebagai perputaran pekerja di seputar pasar tenaga kerja; di antara firma dan pekerjaan; di antara
keadaan bekerja dan tidak bekerja Abassi dalam Ongori, 2007. Akan tetapi turnover juga diartikan sebagai pemutusan hubungan kerja
seseorang dengan perusahaan Tett Mayer, 1993. Namun, Mobley memberikan batasan turnover sebagai berhentinya seseorang dari
keanggotaan organisasi atau perusahaan yang disertai dengan pemberian imbalan keuangan oleh organisasi yang bersangkutan Mobley, 1986.
Pemberian imbalan ditegaskan pada UU 13 tahun 2003 pasal 162 ayat 1 tentang ketenagakerjaan, ketika seseorang mengundurkan diri maka
orang tersebut tetap mendapat uang penggantian hak sebagaimana yang diatur dalam pasal 156 ayat 4.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa turnover adalah putusnya hubungan kerja seseorang dengan perusahaan tempatnya
bekerja disertai dengan sejumlah imbalan keuangan.
3. Pengertian Intensi Turnover
Intensi turnover merupakan prediktor turnover yang baik Kreitner Kenicki, 2008. Intensi turnover adalah kesadaran dan
keinginan yang disengaja untuk meninggalkan organisasi Tett Meyer, 1993. Intensi turnover juga diartikan sebagai suatu proses berfikir,
merencanakan, dorongan untuk meninggalkan organisasi Mobley dalam Feng Angeline 2010.
Berdasarkan hubungan perantara Mobley Mobley, 1986 ; Mobley dalam Luu Hattrup, 2010, keinginan seseorang untuk keluar
dari tempat kerja disebabkan oleh evaluasi terhadap pekerjaan saat ini. Hasil dari evaluasi tersebut adalah kepuasan terhadap pekerjaan saat ini.
Karyawan yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya akan memiliki pemikiran untuk keluar dari perusahaan.
Karyawan yang berpikir untuk keluar, tidak langsung keluar begitu saja dari perusahaan. Akan tetapi, karyawan tersebut akan
mempertimbangkan dahulu dampak pengunduran diri bagi dirinya. Selanjutnya karyawan tersebut akan mencari alternatif pekerjaan lain.
Alternatif pekerjaan yang telah didapatkan kemudian dibandingkan dengan pekerjaan saat ini. Setelah proses tersebut selesai, maka karyawan
akan memiliki keinginan untuk tetap tinggal atau tidak. Pada akhirnya karyawan memutuskan untuk keluar dari perusahaan atau tetap tinggal.
Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa intensi turnover
adalah keinginan seseorang untuk meninggalkan organisasi dalam hal ini perusahaan. Seseorang yang memiliki intensi turnover
apabila : berpikir untuk keluar dan mencari alternatif pekerjaan lain. Model hubungan perantara Mobley digambarkan dalam bagan sebagai
berikut:
Bagan 2. Model Hubungan Perantara Mobley Mobley, 1986. Evaluasi terhadap Pekerjaan yang
ada. Kepuasan terhadap pekerjaan yang
dirasakan- perasaan tidak puas. Berpikir keluar.
Evaluasi atau membandingkan alternatif lain.
Maksud untuk mencari alternatif lain.
Mencari alternatif lain.
Menbandingkan alternatif yang ada dengan pekerjaan sekarang.
Evaluasi terhadap akibat pengunduran diri.
Niat untuk keluar atau tinggal
Keluar atau tinggal
Dari pengertian yang telah disebutkan, maka dapat disimpulkan bahwa intensi turnover adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan
perusahaan. Keinginan tersebut muncul dalam aspek berpikir keluar dan mencari alternatif pekerjan lain.
4. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Turnover