Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

29 penelitian tersebut masih terfokus pada prestasi belajar, maka dari itu peneliti mencoba mengembangkan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi dengan fokus minat dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SDK Kotabaru tahun pelajaran 20112012.

H. Kerangka Berpikir

Belajar IPA bukan hanya sekedar menghafal, melakukan dengan cara mempraktekkan. Dalam belajar IPA khususnya materi pesawat sederhana membutuhkan model dan praktek dalam mempelajarinya. Siswa dapat mengamati, belajar sambil melakukan, dan memperoleh pengalaman langsung dalam mempelajarinya. Peneliti menggunakan metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman secara lengsung mengenai cara kerja prosedur suatu alat proses. Siswa dapat berkesempatan mempelajari dan mencoba suatu alat setelah melihat demonstrasi yang dilakukan oleh guru ahli. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, khususnya materi pesawat sederhana membutuhkan media dan atau alat peraga. Dengan demikian peneliti yakin bahwa pembelajaran IPA khususnya materi pesawat sederhana dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. 30

I. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas, peneliti mengemukakan hipotesis bahwa: “Penggunaan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPA pada materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius KotaB aru tahun ajaran 20112012.” 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat Aqib, dkk, 2009, 3.Selain itu, Pelitian Tindakan Kelas juga bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan sasaran akhirnya untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif dengan guru di kelas. Hal itu dikarenakan pada dasarnya Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru, sedangkan saat ini peneliti masih berstatus mahasiswa. Melalui penelitian tindakan kelas secara kolaboratif akan menciptakan peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru dan menambah motivasi bagi guru untuk melakukan PTK dikemudian hari. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Empat langkah utama yang saling berhubungan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dering disebut dengan istilah satu siklus. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas