Sejarah Singkat Batik Trusmi dan Sanggar Batik Katura

36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Batik Trusmi dan Sanggar Batik Katura

Batik mulai ada di trusmi sejak abad ke 14. Suatu daerah dimana saat itu tumbuh banyak tumbuhan, kemudian para warga menebang tumbuhan tersebut namun secara seketika kemudian tumbuhan itu tumbuh kembali. Sehingga tanah tersebut dinamakan Desa Trusmi yang berasal dari kata terus bersemi. Asal mulanya Sultan keraton menyuruh orang trusmi untuk membuat batik seperti miliknya tanpa membawa contoh batik. Mereka hanya di perbolehkan melihat motifnya saja. Saat jatuh tempo, orang trusmi itu kemudian datang kembali dengan membawa batik yang telah mereka buat. Ketika itu orang trusmi tersebut meminta batik yang asli kepada Sultan, yang kemudian di bungkuslah kedua batik itu batik yang asli dengan batik buatannyaduplikat. Orang trusmi kemudian menyuruh Sultan untuk memilih batik yang asli namun karena sangat mirip dengan yang asli sultan tidak dapat membedakannya, batik duplikat tersebut tidak ada yang meleset sama sekali dari batik aslinya. sehingga Sultan mengakui bahwa batik buatan orang trusmi sangat apik, tanpa membawa contoh batik yang aslinya dapat membuat batik yang sama persis. Sanggar batik katura Terletak di daerah trusmi Kulon kecamatan Plered Cirebon. Sanggar Batik Katura merupakan sebuah wadah untuk belajar membatik, dimana peserta membatik diajarkan cara membuat batik hingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI selesai. Sanggar batik ini terbentuk dari sebuah toko batik mungil dan tempat orang-orang mencari informasi tentang batik khususnya batik Cirebon. Sanggar Batik Katura terbentuk pada tahun 2007. Banyak yang mengunjungi sanggar untuk dapat membuat selembar kain batik hasil tangan sendiri. Telah banyak orang maupun instansi yang belajar membatik di Sanggar Batik Katura, diantaranya SMP Al-Azhar Jakarta dengan 250 peserta, SMA 10 PGRI Jakarta, SMA 87 Jakarta, Mahasiswa UPI Bandung, serta sekolah- sekolah lain di Jawa Barat. Selain dari sekolah, ada juga para pengrajin batik Yogyakarta dari Gunung Kidul yang mengadakan Study Banding dengan Bapak Katura. Namun perhatian turis mancanegarapun tak kalah, misalnya turis dari Perancis, Jepang, dan Brazil yang memiliki ambisi untuk belajar membatik. Dalam sanggar, peserta membatik akan didampingi oleh Bapak Katura beserta para asisten yang telah dibekali oleh Bapak Katura. Pembelajaran membatik dimulai dari sedikit pengenalan mengenai batik, kemudian Bapak Katura memberikan materi sambil peserta melakukan praktek membatik. Pemilik Sanggar Batik Katura yaitu Bapak Katura AR. Seorang pria berusia 58 tahun yang sangat peduli dengan seni dan budaya, khususnya batik. Beliau dilahirkan di Trusmi pada tanggal 15 Desember 1952. Beliau anak ke 9 dari 10 bersaudara. Beliau anak dari Ranima dan Kasmin, beliau dari keluarga pengrajin batik. Semasa kecil, beliau selalu membantu bapak dan ibunya. Mulai dari usia 11 tahun sepulang sekolah beliau membantu bapak dan ibunya membuat batik dengan keuletannya, karyanya pun sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bagus. Bapak Katura adalah orang yang sangat peduli dengan batik, orang yang baik, ramah, terampil, ulet, telaten, cerdas, penuh kesabaran, dan yang penting memiliki selera humor. Beliau sosok pengajar yang baik dan tak segan untuk membagi ilmu tentang batik. Beliau seorang yang mampu berpikir kritis meskipun beliau tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Di SDN 2 Trusmi Wetan beliau pertama kali bersekolah, kamudian melanjutkan ke SMEP Sekolah Menengah Ekonomi Pertama Trusmi. Setelah itu beliau tidak melanjutkan ke tingkat selanjutnya karena keadaan ekonomi, sehingga beliau mengisi harinya dengan membantu ibunya yaitu membatik. Hingga kini beliau masih melakukan kegiatan tersebut meskipun tidak setiap hari. Dengan latar belakang pendidikan beliau yang tidak terlalu tinggi, beliau selalu belajar dari sekelilingnya serta dengan keuletan dan berbekal ilmu membatik dari bapak dan ibunya beliau mampu mendapat Haunoris Causa dari A. University of Hawaii sebagai Master Of Art.

B. Filosofi Batik Secara Umum