3. Batik printing atau sablon, pada proses batik ini, pola telah diprint di atas
alat sablon, sehingga pembatikan dan pewarnaan bias dilakukan secara langsung. Jadi, proses batik dapat diselesaikan tanpa menggunakan lilin
malam serta canting. Dengan demikian, proses hanya akan dan tentu saja memerlukan waktu yang lebih cepat disbanding pada proses batik tulis dan
batik cap.
D. Ciri batik Cirebon dan perbedaan dengan daerah lain
Untuk lebih mudah mengenal batik Cirebon ada ciri-ciri khusus, yaitu ada garis tipis atau kecil yang dalam istilah batik Cirebon disebut Wit. Lebih
jelasnya yang disebut Wit adalah garis kontur atau tali air atau juga lung- lungan dan sejenisnya, yang relatif kecil, tipis dan halus yang warnanya lebih
tua dari warna dasar kain. Istilah Wit ini hanya ditemukan pada batik Tembokan Cirebon, Popokan Jawa, yang pada saat ini hanya dapat
dikerjakan oleh pengrajin batik Cirebon. Namun terlihat ada perbedaan diantara kedua batik tersebut, perbedaan ini terlihat dari cara atau teknik
mambatik. Perbedaan Teknik membatik tersebut adalah teknik bati Jawa, tukang
lengreng tukang gambar membuat garis Wit harus kembar sehingga tukang tembok tidak perlu membuat Wit sendiri karena sudah dibatasi oleh garis
kembar tersebut. Teknik batik Cirebon, tukang lengreng tidak perlu membuat garis Wit kembar, cukup satu goresan saja, selanjutnya tukang tembok
sendiri yang harus membuat garis Wit tersebut, sehingga tukang tembok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus memiliki keahlian khusus agar batik yang dibuat sesuai dengan apa yang diharapkan.
E. Motif batik Cirebon
Motif batik Cirebon pada dasarnya dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu: 1 jenis wadasan, 2 jenis geometris, 3 jenis pangkaan, 4
jenis byur, 5 jenis semarangan: 1.
Kelompok Jenis Wadasan, jenis ini ditandai dengan adanya beberapa ornamen dan benda-benda yang bersumber dari Keraton Cirebon,
termasuk ornamen Wadasan itu sendiri. Kelompok jenis ini biasanya disebut batik Keraton. Adapun nama-nama motif yang termasuk jenis
Kratonan, diantaranya: Singa Payung, Naga Saba, Taman Arum, Mega Mendung, dll.
2. Jenis Geometris, jenis motif ini ditandai dengan proses pendisainannya
selalu menggunakan alat bantu penggaris. Sebelum dibatik, kain harus diberi garis-garis terlebih dahulu. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah
Motif Tambal Sewu, Liris, Kawung, Lengko-lengko, dll. 3.
Jenis Pangkaan Buqet, batik dengan motif pangkaan yaitu menampilkan pelukisan pohon atau rangkaian bunga-bungaan yang lengkap dengan
ujung pangkalnya dan sering sekali dilengkapi burung atau kupu-kupu. Nama-nama motif ini diantaranya adalah Pring Sedapur, Kelapa Setundun,
Soko Cina, Kembang Terompet, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Jenis Byur, motif ini ditandai dengan penuhnya ornamen bunga-bungaan
dan daun-daunan kecil yang mengelilingi ornamen pokok, sebagian contoh motif ini adalah: Karang Jahe, Mawar Sepasang, Dara Tarung, Banyak
Angrum, dll. 5.
Jenis Semarangan, motif ini menampilkan penataan secara ceplok-ceplok dengan ornamen yang sama atau motif ulang yang ditata agak renggang.
Sebagian contoh motif ini adalah: motif Piring Selampad dan Kembang Kantil.
F. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membatik