Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dengan bantuan komputer program SPSS 17.0 yang memusatkan perhatian pada penyimpangan deviasi terbesar. Hasil pengujian normalitas untuk variabel kepuasan kerja fisik, kepuasan kerja sosial, gaya kepemimpinan situsional, dan kinerja karyawan menunjukkan bahwa nilai Asymp.sig.2-tailed = 0,515 α = 0,05 lampiran V:92 yang berarti distribusi data variabel kepuasan kerja fisik, kepuasan kerja sosial, gaya kepemimpinan situasional, dan kinerja karyawan normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data tentang variabel kepuasan kerja fisik, kepuasan kerja sosial, gaya kepemimpinan situasional, dan kinerja karyawan berdistribusi normal.

2. Uji Hipotesis

Dalam pengujian ini terdapat dua hipotesis yang akan diuji. Pengujian hipotesis pertama dan hipotesis kedua menggunakan rumus korelasi regresi Chow. Berikut ini disajikan hasil-hasil pengujian hipotesis: a. Pengujian Hipotesis I Ho: Tidak ada hubungan kepuasan kerja fisik dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional. Ha: Ada hubungan kepuasan kerja fisik dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran V:92: Y = 219,736 – 5,719X 1 – 5,317X 3 + 0,174 X 1. X 3 Keterangan: Y = kinerja karyawan X 1 = variabel kepuasan kerja fisik X 3 = variabel gaya kepemimpinan situasional X 1. X 3 = nilai interaksi antara variabel kepuasan kerja fisik dengan variabel gaya kepemimpinan situasional Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari interaksi variabel kepuasan kerja fisik dengan variabel gaya kepemimpinan situasional adalah 0,174. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tersebut memperkuat derajat hubungan kepuasan kerja fisik dengan gaya kepemimpinan situasional. Nilai signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel kepuasan kerja fisik dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ = 0,460 α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan kepuasan kerja fisik dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional adalah tidak signifikan. b. Pengujian Hipotesis II Ho: Tidak ada hubungan kepuasan kerja sosial dengan kinerja karyawa ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional. Ha: Ada hubungan kepuasan kerja sosial dengan kinerja karyawa ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran V:92: Y = -292,659 + 16,008X 2 + 9,321X 3 – 0,439 X 2. X 3 Keterangan: Y = kinerja karyawan X 2 = variabel kepuasan kerja sosial X 3 = variabel gaya kepemimpinan situasional X 2. X 3 = nilai interaksi antara variabel kepuasan kerja sosial dengan variabel gaya kepemimpinan situasional Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari interaksi variabel kepuasan kerja sosial dengan variabel gaya kepemimpinan situasional adalah -0,439. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tersebut tidak memperkuat derajat hubungan kepuasan kerja sosial dengan gaya kepemimpinan situasional. Nilai signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel kepuasan kerja sosial dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ = 0,085 α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan kepuasan kerja sosial dengan kinerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan situasional adalah tidak signifikan.

C. Pembahasan