b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan suatu kontruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut terdiri atas
faktor instrinsik karyawan atau SDM dan ekstrinsik, yaitu kepemimpinan, sistem, tim, dan situasional. Uraian rinci faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut Tb. Sjafri M, 2007:155-156: 1
Faktor personal atau individual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan skill, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan
komitmen yang dimiliki tiap individu karyawan. 2
Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja
pada karyawan. 3
Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,
kekompakan dan keeratan anggota tim. 4
Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja
dalam organisasi. 5
Faktor kontekstual situasional, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
C. Gaya Kepemimpinan Situasional
a. Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah pengembala, dan setiap pengembala akan ditanyakan tentang perilaku penggembalaannya. Ungkapan ini
membuktikan bahwa seorang pemimpin apapun wujudnya, di mana pun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan
kepemimpinannya Thoha, 2007:1. Menurut Thoha 2007:4 mendefinisikan pemimpin sebagai seseorang yang mempunyai kekuasaan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan kadangkala diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Ada juga yang mengartikan suatu inisiatif
untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama. Lebih jauh
lagi Terry dalam Thoha, 2007:5 merumuskan bahwa kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan
mencapai tujuan organisasi. Beberapa ahli mendefinisikan kepemimpinan dalam Saydam,
2005:700, antara lain: 1
Robert Dubin menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah aktivitas pemegang kewenangan dan pengambil keputusan Leadership is the
exercises of authority and the making of decisions. 2
Siagian menyebutkan bahwa kepemimpinan merupakan inti dari manajemen, karena kepemimpinan adalah motor penggerak bagi
sumber daya manusia dan sumber daya alam lainnya. 3
Stogdill menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam upaya perumusan dan
pencapaian tujuan Leadership is the process of influencing group activities toward goal setting and goal achievement.
Menurut pendapat Handoko 1984:294, kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi dan
mengarahkan orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Dari pendapat para ahli di atas dalam mengemukakan pengertian
kepemimpinan, maka dapat disimpulkan kepemimpinan adalah aktivitas atau seni untuk mempengaruhi perilaku orang lain baik individu maupun
kelompok agar mereka bersedia diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teori-teori kepemimpinan yang dikembangkan dari beberapa hasil penelitian menurut Evans dan Robert House dalam Thoha, 2007:42 yang
dikenal dengan nama teori part goal. Secara pokok, teori part goal berusaha untuk menjelaskan pengaruh perilaku pemimpin terhadap
motivasi, kepuasan, dan pelaksanaan pekerjaan bawahannya. Teori part goal, memasukkan empat tipe atau gaya utama kepemimpinan yang
dijelaskan sebagai berikut: 1
Kepemimpinan direktif. Tipe ini sama dengan model kepemimpinan otokratis dari Lippitt dan White. Bawahan tahu dengan pasti apa yang
diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus diberikan oleh pemimpin. Dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahan.
2 Kepemimpinan yang mendukung Supportive leadership.
Kepemimpinan model ini mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiri, bersahabat, mudah didekati, dan mempunyai perhatian
kemanusiaan yang murni terhadap para bawahannya. 3
Kepemimpinan partisipatif. Pada gaya kepemimpinan ini, pemimpin berusaha meminta dan menggunakan saran-saran dari para bawahannya.
namun pengambilan keputusan masih tetap berada padanya. 4
Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi. Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menantang para bawahannya
untuk berpartisipasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan kepada mereka bahwa mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan mencapai
tujuan secara baik.
c. Pengertian Gaya Kepemimpinan