6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka menyajikan sub bab emosi negatif, regulasi emosi, anak indigo dan regulasi emosi negatif anak indigo. Keempat sub bab tersebut
memberikan deskripsi mengenai regulasi emosi, anak indigo serta emosi negatif anak indigo.
A. Emosi Negatif
Sub bab emosi negatif menyajikan pengertian emosi dan macam emosi. Macam emosi yang diuraikan adalah emosi positif dan emosi negatif.
1. Pengertian Emosi
Pengertian emosi menurut Ahmadi dan Umar 1992 adalah suatu pengalaman sadar, kompleks dan meliputi unsur perasaan. Pengalaman
tersebut mengikuti keadaan fisiologis dan mental yang muncul serta penyesuaian batiniah, kemudian diekspresikan dalam tingkah laku yang
tampak. Emosi dapat dirumuskan sebagai keadaan organisme yang terangsang, sehingga secara sadar mengakibatkan perubahan perilaku
Chaplin, 2004. Goleman 2007 mengartikan emosi sebagi kegiatan atau pengolahan pikiran, perasaan, nafsu dari setiap keadaan mental yang hebat
atau meluap-luap. Goleman 2007 menganggap bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis
dan psikologis, serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Emosi merupakan situasi stimulasi yang melibatkan perubahan pada tubuh dan wajah, aktivasi pada otak, penilaian kognitif, perasaan subjektif,
serta kecenderungan melakukan suatu tindakan, yang dibentuk seluruhnya oleh peraturan-peraturan dalam suatu kebudayaan Wade dan Tavris, 2007.
Emosi setiap orang mencerminkan keadaan jiwanya, yang akan tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya. Sebagai contoh ketika seseorang
diliputi emosi marah, wajahnya memerah, nafasnya menjadi sesak, otot-otot tangannya menegang, dan energi tubuhnya memuncak.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu pengalaman atau keadaan yang disadari, kompeks, mendalam, mempengaruhi
secara fisik
dan mental
yang menstimulus
individu untuk
mengekspresikannya dalam tingkah laku yang tampak.
2. Macam Emosi
Emosi manusia dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut : a. Emosi Positif
Emosi positif memberikan dampak yang menenangkan dan menyenangkan. Emosi positif membuat seseorang merasakan keadaan
psikologis yang positif. Bentuk emosi positif adalah tenang, santai, rileks, gembira, lucu, haru, dan senang Safaria dan Saputra, 2009. Emosi positif
menurut Lazarus 1991 adalah bentuk emosi yang muncul ketika tujuan yang ingin diraih tercapai.
8
Bentuk-bentuk emosi positif adalah: 1 Bahagia happy
Bahagia muncul pada saat individu merasa bahwa ia telah membuat kemajuan yang berarti dalam proses pencapaian tujuan atau pada saat
tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Emosi bahagia dapat termanifestasi dalam kecenderungan berperilaku, berupa dorongan yang
kuat sehingga individu mudah untuk melakukan tindakan tertentu. 2 Bangga pride
Emosi bangga timbul ketika individu memiliki keterlibatan yang tinggi dalam mencapai tujuan sehingga emosi bangga lebih ditujukan
pada diri sendiri. Bentuk emosi bangga termaniferstasi dalam kecenderungan individu untuk menceritakan atau menunjukkan pada
orang lain bahwa dia telah berhasil dalam mencapai tujuan. 3 Kasih sayang love
Kasih sayang merupakan suatu reaksi emosi yang terlihat dari suatu hubungan sosial. Terjalinnya hubungan sosial yang hangat didorong
oleh penghargaan yang diberikan orang lain, ketika individu berhasil mencapai tujuannya.
4 Lega relief Emosi lega akan tampak melalui interaksi individu dengan
lingkungannya. Emosi lega terlihat pada saat tujuan yang semula dinilai tidak sesuai menjadi kebutuhan yang penting bagi individu dan terjadi
penurunan emosi negatif. Perubahan ini dapat disebabkan oleh pihak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
lain yang memberikan bantuan. Pada emosi lega individu cenderung untuk tenang relax dengan perubahan yang dirasakan.
b. Emosi Negatif Emosi negatif, menurut Safaria dan Saputra 2009, memberikan
dampak tidak menyenangkan dan menyusahkan. Emosi negatif adalah emosi yang sering dihindari dan berusaha dikendalikan. Emosi negatif
yang gagal dikendalikan menyebabkan individu sulit merasakan kepuasan hidup dan kebahagiaan. Bentuk emosi negatif adalah sedih, kecewa, putus
asa, depresi, tidak berdaya, frustasi, marah, dendam, dan sebagainya. Lazarus 1991 mengungkapkan emosi negatif adalah bentuk emosi
yang muncul ketika pencapaian tujuan tidak tercapai. Lima bentuk emosi negatif adalah:
1 Marah anger Marah merupakan salah satu bentuk emosi yang paling kuat. Emosi
marah dapat berbentuk menyalahkan orang lain, diri sendiri, atau objek lain. Pelampiasan menyalahkan ini tergantung kepada seseorang atau
sesuatu yang dirasakan dapat mengancam diri. Bila sumbernya internal individu yang merasa bertanggung jawab sendiri maka marah akan
dilampiaskan pada diri sendiri sedangkan emosi marah pada orang lain atau sesuatu di luar dirinya disebut sumber eksternal. Emosi marah
memiliki kecenderungan untuk menyerang pihak yang dianggap sebagai sumber munculnya emosi marah.
10
2 Cemas fright-anxiety Kecemasan muncul pada saat individu mengalami suatu
ketidakpastian dalam menilai sesuatu. Ketidakpastian tersebut dapat menimbulkan ancaman pada individu. Cemas juga terjadi ketika
individu kurang mampu memperkirakan apa yang akan terjadi. Dalam prosesnya, cemas dapat terlihat ketika tujuan yang telah
ditetapkan tidak tercapai individu. Ketika individu kurang berhasil, individu akan mencemaskan penerimaan orang lain terhadap dirinya.
Ketidakpastian mengenai sesuatu yang akan terjadi, merupakan hal yang tidak dapat dikendalikan oleh individu, dan selanjutnya individu
cenderung untuk menghindarinya. 3 Malu–merasa bersalah guilt-shame
Kondisi malu yang disertai rasa bersalah ini timbul dari nilai-nilai benar-salah yang telah diinternalisasi individu dan berasal dari identitas
diri. Identits diri adalah kesesuaian antara keadaan diri yang senyatanya dan diri yang diinginkan oleh individu tersebut. Kegagalan dalam
mencapai tujuan dapat dipandang sebagai bentuk kesalahan dan terdapat perbedaan yang tinggi antara penilaian sebagian orang yang
mampu mencapai tujuan dan kenyataan adanya kegagalan dalam pencapaiannya.
Ditinjau dari segi kecenderungan untuk melakukan tindakan, bentuk dari emosi malu-merasa bersalah ini adalah kecenderungan
untuk menyembunyikan kegagalan dalam mencapai tujuan agar tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
diketahui orang lain dan kesediaan untuk menerima hukuman akibat kegagalan dalam mencapai tujuan.
4 Sedih sadness Emosi sedih dikaitkan dengan reaksi akibat kehilangan seseorang,
kegagalan dalam menjalankan peran atau tidak dihargai oleh orang lain. Sedih ditandai dengan rendahnya usaha untuk melakukan sesuatu dan
sikap menyerah. Individu yang mengalami emosi ini merasa bahwa tidak ada yang dapat dilakukan lagi setelah mengalami suatu kegagalan.
Pada emosi sedih, individu cenderung untuk menarik diri withdrawal dari kegiatan, namun tidak menyalahkan diri atau orang lain.
5 Iri envy-jealously Emosi iri terlihat ketika individu ingin memiliki sesuatu seperti
yang dimiliki orang lain dan menginginkan kasih sayang dari orang tertentu hanya untuk dirinya. Iri tampak ketika terjadi perbandingan
sosial atau perbandingan dengan orang lain. Individu cenderung berupaya mendapatkan penghargaan dari orang
lain dengan pola perilaku yang tidak impulsif. Dapat pula digambarkan bahwa individu cenderung untuk menuntut dan mengharap pengakuan
dari orang lain.
Penelitian mengenai aspek-aspek fisiologis dari emosi menunjukkan bahwa manusia memiliki dasar-dasar emosi atau telah memiliki emosi primer
sejak mereka dilahirkan. Meskipun para psikolog memiliki pandangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
berbeda-beda mengenai apa saja yang termasuk emosi primer, umumnya emosi primer meliputi Wade dan Tavris, 2007:
a. rasa takut fear b. marah anger
c. sedih sadness d. senang joy
e. terkejut surprise f. jijik disgust
g. sebal contempt Wade dan Tavris 2007 mengatakan emosi sekunder meliputi semua
variasi dan campuran dari emosi, yang mungkin saja berbeda-beda pada tiap budaya.
Sejumlah teorikus mengelompokkan emosi dalam golongan-golongan besar Goleman, 2007, sebagai berikut:
a. Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan
barangkali yang paling hebat, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
b. Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasiani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan kalau menjadi patologis, depresi
berat. c. Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut
sekali, kecut sebagai patologi, fobia dan panik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Kenikmatan: bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa
terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang, senang sekali dan batas ujungnya, mania.
e. Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.
f. Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana. g. Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah.
h. Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan emosi negatif adalah suatu pengalaman atau keadaan tidak menyenangkan yang disadari, kompeks,
mendalam, mempengaruhi secara fisik dan mental yang menstimulus individu
untuk mengekspresikannya dalam tingkah laku yang tampak. Penelitian ini
menggunakan lima emosi negatif yang sering digunakan dalam penelitian menurut Lazarus 1991. Lima emosi negatif tersebut adalah marah, sedih,
cemas, malu-rasa bersalah dan iri.
B. Regulasi Emosi